Sunday, August 9, 2009

ECC Morning Service: The Power of Brokenness

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
Kehidupan kekristenan bukanlah kehidupan yang penuh canda tawa, menjadi Kristen bukan berarti terbebas dari masalah dan penderitaan, bahkan banyak orang yang mengalami kehancuran dalam hidupnya meskipun dia setia mengikut Yesus, bahkan hamba-hamba Tuhan di Alkitab juga pernah mengalami kehancuran dalam hidupnya. Hari ini kita belajar untuk mengetahui apakah makna kehancuran hidup kita, dan hal indah dibalik itu semua. 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------   
Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
THE POWER OF BROKENNESS

MAT 5:4
“Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.”

Alkitab juga menulis mengenai dukacita, bahkan meminta kita untuk berdukacita. Kesedihan yang dimaksud disini bukalah kesedihan yang disebabkan karena kematian atau kehilangan, dukacita yang benar bagi orang Kristen adalah dukacita karena dosa.

Dalam hidup kita harus memiliki satu kebiasaan yaitu kebiasaan untuk menyesal dan mengakui kesalahan, sering kali kita sulit untuk mengakui dan menyesali dosa-dosa kita, kita tidak memiliki dukacita rohani dalam diri.
Kita tidak bisa memungkiri bahwa tubuh kita semua menyukai perbuatan dosa, menjadi anak Tuhan tidak menghapus keinginan berdosa yang ada dalam tubuh kita.

Bahkan dalam Rom 7: 21–24, Paulus berkata:
“… jika aku menghendaki berbuat apa yang baik, yang jahat itu ada padaku. Batinku suka akan hukum Allah, tetapi dalam anggota-anggota tubuhku aku melihat hukum lain yang berjuang melawan hukum akal budiku …”

Dalam ayat ini jelas dikatakan bahwa pergumulan akan dosa dihadapi oleh semua hamba Tuhan, bahkan Paulus juga mengalami hal yang sama, akan selalu ada peperangan dalam hati kita yang harus kita menangkan untuk tidak berbuat dosa, dan walaupun demikian kita semua pasti pernah dan sering berbuat dosa.

Jika kita melihat perjalanan hidup Daud, dia bukanlah orang yang bersih dari dosa, bahkan Alkitab menulis dosanya jauh lebih banyak dari Saul. Daud berzinah dengan Batsyeba yang merupakan istri Uria, bukan hanya itu dia juga melakukan pembunuhan berencana kepada Uria. Hal itu merupakan dosa yang besar, bahkan perzinahan Daud tersebut disebut kembali di Perjanjian Baru. Daud membunuh dan berzinah, Saul tidak melakukan kedua hal tersebut, tetapi kenapa Alkitab menulis, “Aku berkenan kepada Daud.” ?

Hal itu karena Daud adalah orang yang bisa memenangkan hati Tuhan kembali, itulah yang harus kita pelajari. Setiap hari kita berbuat salah, tetapi apakah kita bisa memenangkan hati Tuhan kembali?

Sunday, June 7, 2009

ECC Morning Service: Talking About Family

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
” Pendeta yang akan menyampaikan Firman Tuhan ini adalah pembicara dari kebaiktian Pria Sejati yang mungkin sering kita dengar selama ini, hari ini ia akan menyampaikan kepada kita kebenaran Firman Tuhan dalam membangun sebuah keluarga, tips-tips Robin Ong dalam menjalani keluarganya, sehingga dapat menjadi contoh bagi keluarga-keluarga lain.” ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Pelayan Firman: Pendeta Robin Ong
TALKING ABOUT FAMILY

Keluarga adalah lembaga pertama yang didirikan oleh Allah, oleh sebab itu campur tangan Allah dalam keluarga tentunya akan sangat nyata, karena melalui keluargalah diekspresikan kerajaan Allah. Ekspresi kerajaan Allah yang paling nyata di bumi ini seharusnya ada di dalam keluarga.

Dalam keluarga kita bisa mempelajari banyak hal mengenai kehidupan, beberapa contohnya adalah :

Kejujuran: karakter anda yang sebenarnya akan dapat dilihat melalui kehidupan dalam keluarga, sifat-sifat yang biasanya anda sembunyikan akan terlihat dalam kehidupan berkeluarga, justru melalui keluarga sifat-sifat tersebut akan dibentuk menjadi baik.

Pengampunan: untuk mempertahankan keutuhan keluarga, sifat mengampuni mutlak harus dimiliki semua anggota karena keluarga yang terdiri dari kumpulan orang yang tidak sempurna tanpa pengampunan sebuah keluarga akan selalu hidup dalam tekanan dan tidak akan dapat bertahan.

Pengorbanan: dalam keluarga kita belajar untuk berkorban demi keluarga, secara logika berkorban untuk keluarga adalah sesuatu yang paling mudah dilakukan, karena merupakan darah daging kita sendiri, melalui keluarga Tuhan mengajarkan kita untuk berkorban untuk orang lain.

Keluarga adalah lembaga yang didirikan Tuhan untuk dia menyatakan kasih-Nya dan ajaran-Nya kepada kita, dalam keluarga semua orang harus belajar, bukan hanya anak yang belajar tetapi juga orang tua.

Keberhasilan dalam kehidupan berkeluarga adalah dasar dari kehidupan anda di luar, sebaliknya kegagalan dalam kehidupan berkeluarga adalah awal kehancuran kehidupan anda.

Friday, June 5, 2009

Ibadah, 31 Mei 2009 - Part 1

------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Pertumbuhan adalah sesuatu yang alami terjadi dalam hidup kita, sudah sewajarnya kita semakin bertumbuh dari hari ke hari. Tetapi pertumbuhan harus dilalui dengan usaha keras. Pastor Herry Sitepu mengajarkan kepada kita salah satu kunci dari pertumbuhan dalam hidupnya selama ini, berdiam diri.” ------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Herry Sitepu

BE QUITE

Pastor Herry Sitepu adalah salah satu leader di ECC yang dianggap sukses baik oleh orang di dalam gereja, maupun orang di luar gereja, tetapi 15 tahun yang lalu dia bukanlah siapa-siapa. Ada satu hal mendasar yang dia selalu lakukan selama 15 tahun ini, mungkin bagi banyak orang itu adalah hal yang biasa, tetapi itu adalah hal yang menjadi kunci keberhasilan dan pertumbuhannya dalam hidup.

Quite Time (Saat Teduh), itu adalah kunci keberhasilannya. Quite time akan menuntun langkah kita dalam kehidupan, sehingga kita tidak akan jatuh seperti orang-orang yang berusaha keras untuk mencari penghidupan tetapi malah kehilangan kehidupan. Karena ketika kita berdiam diri kita bisa melihat siapa diri kita sebenarnya dan siapa Tuhan sebenarnya.

PERTUMBUHAN
Pertumbuhan adalah hal alami, tetapi hal ini terjadi dengan effort dan merupakan proses juga merupakan ciri dari kehidupan.

Seperti halnya kayu yang hanya bertumbuh ketika masih berupa pohon. ciri dari kehidupan adalah pertumbuhan. Hidup-tidaknya anda dlihat dari pertumbuhan anda.

TUHAN MERENCANAKAN PETUMBUHAN
Pertumbuhan adalah sesuatu proses yang menyenangkan, meskipun Tuhan memberikan kehidupan yang semakin hari semakin rumit itu adalah suatu tantangan yang menyenangkan. Jika anda merasa kehidupan anda selalu melelahkan dan membosankan itu tandanya anda tidak bertumbuh, karena anda terus menghadapi masalah yang sama setiap hari, kehidupan anda diam di tempat.

Pertumbuan bukan sesuatu yang membosankan, ketidak-bertumbuhanlah yang membosankan.
Jika anda tidak bertumbuh orang-orang di sekitar anda juga akan bosan dengan anda. Pertumbuhan dibutuhkan untuk menunjukan kehidupan terjadi dalam diri kita.

1 KOR 3:6-7
“ Aku menanam, Apolos menyiram tetapi Allah yang memberi pertumbuhan. Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang memberi pertumbuhan.”
Bagian kita adalah merencanakan dan mempersiapkan pertumbuhan pertumbuhan. Petumbuhan membahas, seberapa banyak yang kita serap dari Tuhan, sumber kehidupan kita.

YER 29-11
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Rancangan yang dimaksud adalah bayangan dan imajinasi Tuhan untuk kehidupan kita. Supaya kita dapat mengakses janji Tuhan tersebut kita harus bertumbuh.

Ibadah, 31 Mei 2009 - Part 2

PAST, PRESENT and FUTURE

Past adalah masa lalu kita, dan hal tersebut tidak dapat kita rubah.
Future adalah masa yang penuh dengan kemungkinan dan juga janji-janji Tuhan.

Present adalah keputusan yang harus diambil sekarang juga, tidak ada yang bisa kita lalkukan untuk merubah masa lalu tetapi masa depan kita ditentukan sekarang. Semua rencana, strategi dan mimpi untuk masa depan harus dilakukan saat ini juga.

Kata rancangan dalam ayat di atas dalam bahasa Ibrani juga berarti mengimajinasikan, Allah mengatakan bahwa keturunan Abraham akan seperti bintang di langit dan pasir di pantai hal itu dilakukan Allah agar dapat membantu Abraham untuk mengimajinasikan janji Tuhan, sebelum semua itu terjadi. Meskipun pada saat itu hal tersebut seperti mustahil dalam pikiran manusia, tetapi saat ini juga Allah ingin kita mengimajinasikan janji-Nya dalam hidup kita.

Imajinasi bukanlah sesuatu yang tidak berguna, bahkan semua yang kita lihat sekarang adalah imajinasi seseorang di masa yang lampau, handphone yang kita pakai sekarang adalah imajinasi para ilmuwan 20 tahun yang lalu, internet adalah cita-cita para ahli mesin Amerika 30 tahun yang lalu. Tanpa imajinasi semua itu tidak dapat kita nikmati sekarang.

Imajinasi yang kuat membuat kehidupan kita bergairah dan bertenaga, imajinasi akan menentukan apa yang terjadi dalam kehidupan anda di masa yang akan datang.

Albert Einstein mengatakan, “Imagination is more important than knowledge.”
Dia juga mengatakan “Imagination is one step after faith.”

Untuk itulah kita membutuhkan quite time, karena kita tidak bisa merencanakan kehidupan kita ketika kita dalam kesibukan, kita membutuhkan waktu yang tenang untuk mengimajinasikan masa depan kita dan mendiskusikannya dengan Tuhan, lakukan itu setiap hari dalam saat teduh anda. Tuhan ingin kita menanam dan menyiram, barulah Dia memberi pertumbuhan.

Rick Warren mengatakan bahwa kunci kesuksesan pelayanannya adalah quite time, bahkan Yesus sendiri selalu menyempatkan waktu untuk meninggalkan keramaian dan memisahkan diri karena Yesus juga membutuhkan quite time.

Seperti apa anda mengimajinasikan Tuhan dalam kehidupan anda, begitulah hubungan anda dengan Tuhan, ketika anda bersaat teduh jangan imajinasikan Allah sedang duduk di tahta kerajaan Surga, tetapi imajinasikanlah dia sebagai seorang sahabat yang sedang mendengar anda. Ketika anda takut imajinasikanlah Dia sebagai Bapa yang memeluk sedang anda.

2 KOR 4:18
” Sebab kami tidak memperhatikan yang kelihatan, melainkan yang tak kelihatan, karena yang kelihatan adalah sementara, sedangkan yang tak kelihatan adalah kekal.”
Jelas dikatakan bahwa Tuhan menginginkan kita mengimajinasikan masa depan, sesuatu yang tidak kelihatan, teruslah mengimajinasikan janji-janji Tuhan, kebenaranNya, kebesaranNya, kebaikan dan kemurahan hatiNya.

Setiap hari sediakan quite time untuk mengimajinasikan dan mendiskusikan mimpi anda dengan Tuhan, persiapkan semuanya, imajinasikan setiap detailnya, latihlah imajinasi anda sehingga rencana anda semakin sesuai dengan rencana Tuhan.

MAZ 25:14
”Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjajian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.”
Tidak ada pergaulan yang karib, tanpa komunikasi yang intensif, untuk kita harus mengimajinasikan Tuhan kita sebagai sahabat kita, karena Tuhan pun ingin menjadi sahabat kita. Peganglah janji Tuhan di atas, bahwa dengan bergaul karib dengan-Nya, maka kita akan diberitahukan rencana Tuhan dalam kehidupan kita.

Tuhan memberikan kita kehendak bebas, karena Tuhan ingin kita menggunakannya, gambarkan keinginan anda kepada Tuhan, lalu tanyakan kepada dia, ” How about this, God ? ” , Roh Kudus tinggal di dalam diri kita karena Dia ingin setiap hari berada di sisi kita dan mendengarkan kita.

Ibadah, 17 Mei 2009

------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ Minggu ini kita akan kembali belajar mengenai iman. Selain harus bertumbuh, iman juga harus diperkatakan. Mengimani saja di dalam hati belum cukup, kita harus memperkatakannya, janganlah menjadi orang yang hanya berdiri kelaparan di depan restaurant tanpa mengatakan apa-apa, mari kita belajar memperkatakan iman kita.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman : Senior Pastor Nala Widya
SAY IT


MAT 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Melalui firman ini kita diajarkan bahwa iman kita harus bertumbuh seperti biji sesawi, selain itu firman ini juga mengatakan bahwa iman harus diperkatakan. Allah menyuruh kita untuk memperkatakan iman kita, supaya apa yang kita imani bisa terjadi. Perkataan kita adalah bukti bahwa kita punya iman, tidak cukup memiliki iman seperti biji sesawi, tetapi kita juga harus mengatakannya baru gunung itu akan pindah.

Roma 10 :10
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
Ayat ini jelas mengatakan pentingnya perkataan, harus dengan mulut kita mengaku dan diselamatkan, perkataan adalah bukti dari iman kita, untuk diselamatkan tidak cukup hanya hati kita. Perkataan adalah sebuah eksekusi dari apa yang ada dalam hati dan pikiran kita. Seperti halnya pasangan yang menikah, pernikahan mereka tidak terlaksana dengan rasa saling mencintai, tetapi dengan kata-kata dan janji.

AMS 18-21
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
Orang yang beriman dan tidak mengatakannya adalah seperti orang yang lapar tetapi hanya berdiri saja di rumah makan dan tidak mengatakan apa-apa. Perkataan adalah keputusan kita dan menentukan mati atau hidup. Salah bicara, salah semua.

Mengapa demikian :
1.Roh Kudus akan bekerja setelah kita memperkatakannya (KEJ 1:1-3)
Ketika Allah menciptakan dunia ini, semuannya tidak terjadi begitu saja, Allah mengatakan apa yang akan diciptakan-Nya barulah semua itu dapat tercipta.

Roh Kudus siap membantu anda di dalam kehidupan anda, tetapi Ia baru akan mulai bekerja ketika anda mengatakan apa yang anda minta dan anda imani. Katakan bahwa hidup anda ingin berubah, katakan bahwa anda ingin naik level, katakan anda ingin sembuh.

2.Perkataan mengandung kuasa kehidupan. (MAZ 33:6) (baca juga dalam versi bahasa Inggris)
Orang yang penuh dengan Roh kata-katanya menghidupkan orang lain, karena Roh selalu menginspirasi dan bukan mengintimidasi. Begitu juga ketika anda pergi beribadah di gereja, Gereja seharusnya meminspirasi anda untuk merubah kehidupan, bukan mengintimidasi dan memaksa anda untuk berubah.

Ketika anda berbincang-bincang dengan orang lain, pengaruh seperti apa yang terpancar dalam diri anda? Apakah anda memancarkan kehidupan atau anda malah memancarkan “kematian” sehingga orang lain menjauhi anda. Berkata-kata terlalu rohani kepada orang yang tidak mengenal Tuhan dapat membuat anda dijauhi. Pastikan kata-kata anda memancarkan kehidupan.

3.Perkataan adalah bingkai/frame dari mimpi dan visi kita. (IBR 11:3)
“Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.“

Kitika kita memperkatakan iman, maka perkataan itu akan menjadi bingkai dari mimpi kita, ketika anda berkata “Anak Tuhan harus menjadi kepala dan bukan ekor!”, maka itulah bingkai dari kehidupan anda, itulah yang anda tuju dan itulah yang sedang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hidup anda. Sama halnya ketika anda berkata saya cukup menjadi bawahan saja, saya sudah puas, maka itulah yang akan terjadi dalam hidup anda.
Frame kecil hanya akan dapat menampung gambar yang kecil, sebesar apa pun gambar yang Tuhan sediakan dalam kehidupan anda, anda hanya akan dapat melihatnya sebesar frame yang anda buat. Hanya perkara-perkara kecil yang dapat dilakukan orang yang memiliki mimpi yang kecil.
Kita harus selalu mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepada kita, dan setia melakukan setiap tugas yang diberikan-Nya, tetapi kita juga harus memiliki mimpi yang besar. Perkatakan mimpi anda, apa pun pekerjaan anda sekarang, perkatakan mimpi anda.

Gambar Tuhan untuk hidup kita sangat besar, untuk melihatnya kita harus memperbesar frame kita.
Adalah sangat berbeda: orang yang bermimpi, mengimani dan bekerja untuk mencapai mimpinya sambil mensyukuri kehidupannya saat ini,
dengan orang yang merasa kecewa dengan kehidupannya tetapi berusaha menjalaninya sambil “mengimani” bahwa memang hanya inilah yang ingin diberikan Tuhan dalam hidup saya, lalu berusaha menyukurinya.

Monday, May 18, 2009

Ibadah, 10 Mei 2009 - Strong in Spirit (Part I)

------------------------------------------------------------------------------------------------------
Semua orang ingin menjadi orang yang kuat dalam segala hal, tak ada orang yang ingin menjadi lemah. Tetapi menjadi kuat itu bukanlah proses yang mudah, selain itu kita juga semakin hari harus terus memperbaiki diri kita untuk menjadi orang yang semakin kuat, proses ini adalah proses yang berlangsung seumur hidup kita. Dibutuhkan fondasi iman untuk menjadi kuat, tetapi meskipun demikian masalah akan selalu ada karena iblis akan selalu berupaya menghancurkan kita. Hari ini kita akan membahas tentang masalah-masalah tersebut.
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman : Pastor Joshua Joshinaga
STRONG IN SPIRIT

YOH 10:10
Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.

Beberapa waktu yang lalu mobil Pastor Josh, dibobol pencuri, pencuri itu mengambil semua yang ada di mobilnya termasuk laptop, handphone, ipod, dompet dll. Padahal mobil itu hanya diparkir beberapa menit saja didepan rumah orang tua Pastor Josh. Rasanya sulit menghindari musibah tersebut, meskipun kita sudah berhati-hati dalam menjaga barang kita.

Masalah dalam kehidupan dapat disebabkan oleh tiga hal:
MANUSIA
Manusia yang dimaksud disini adalah diri kita sendiri, kita sering kali mendapat masalah karena kemalasan kita, kecerobohan kita, emosi, dll. Banyak masalah yang dapat dihindari jika kita selalu berusaha melakukan yang terbaik dalam segala hal, dan berupaya memperbaiki kelemahan-kelamahan kita sendiri.
IBLIS
Seperti yang tertulis dalam Yoh 10-10, iblis akan selalu berusaha mencuri dan membinasakan kekuatan dan pengharapan kita, hal tersebut diizinkan oleh Tuhan untuk terjadi di dalam kehidupan kita karena Allah ingin melihat kita kuat, sama seperti seorang bapa yang ingin melihat anaknya menjadi kuat, itulah yang ingin dilakukan Bapa kita di surga kepada kita. Masalah ini tidak dapat kita hindari, hanya ada dua pilihan tepat ketika kita sedang diserang oleh si iblis, yaitu bertahan atau menyerang.
Prinsip bahwa hidup adalah peperangan harus selalu ditanamkan dalam diri kita, kita harus berperang dengan iblis dan kuasa-kuasa gelap. Karena iblis juga selalu berusaha menghancurkan kita, iblis ingin menghancurkan hubungan kita dengan Allah dan juga dengan sesama, merusak rencana Tuhan dalam hidup kita.
DIIZINKAN ALLAH
Ada juga masalah yang diizinkan oleh Allah untuk terjadi dalam hidup kita, dan itu bermaksud untuk membangun kita, untuk menjadi pribadi yang lebih baik.

EF 6:12
“ Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.”

PERJUANGANNYA BUKAN MELAWAN DARAH DAN DAGING

Ayat ini mengatakan bahwa perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging. Darah dan daging yang dimaksud adalah manusia, yang bisa merupakan orang-orang di sekitar kita, teman kita atau bahkan keluarga kita. .

Mungkin atasan anda mengucilkan anda, tetangga memfitnah anda, rekan bisnis menipu anda, sahabat menghianati anda, atau mungkin suami tidak menghargai anda. Siapapun itu ketahuilah bahwa Firman Tuhan mengatakan bahwa perjuangan kita bukan melawan mereka, tetapi melawan roh jahat yang sedang memakai mereka untuk menhancurkan hidup kita. Karena sangat mungkin mereka sedang dipakai iblis untuk menghancurkan hidup anda.
Jika itu terjadi maka bukan orangnya yang harus kita serang, melainkan roh jahat yang sedang mengendalikan orang itu. Karena musuh anda spiritual dan bukan jasmani.

EF 6:11,13
(11)Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
(13) Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.

Ketika iblis menyerang kehidupan kita, ada dua pilihan yang bisa kita lakukan, yang pertama adalah bertahan (ayat 11) dan menyerang (ayat 12), untuk melakukan itu kita Allah memperlengkapi kita dengan senjata.

SENJATA
2 KOR 10: 3-4
Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.

Senjata-senjata yang diberikan Allah untuk melawan iblis adalah:
1.PRAISE AND WORSHIP (MAZ 149:6-9)
Pujian dan penyembahan memiliki kekuatan untuk mengalahkan iblis yang siap menyerang kita, Alkitab mengatakan bahwa ada kekuatan dibalik pujian dan penyembahan, yang akan mendatangkan hukuman bagi musuh-musuh kita. Bapa kita di surga memberi kita senjata tersebut karena Dia ingin anak-anaknya yang menghukum iblis, untuk itu kita diberikan kuasa.
Janganlah terjebak dalam peperangan jasmani dengan saudara anda tetapi perangilah iblis dengan pujian dan penyembahan, karena ada kuasa yang menghancurkan iblis dibalik itu semua. Buatlah atmosfer rohani dalam kehidupan anda, puji dan sembahlah Dia, dan kalahkanlah iblis dalam setiap peperangan yang anda hadapi.
Pembantu orang tua Pastor Josh meminta untuk diajak ke gereja setelah ia menyanyikan lagu-lagu rohani yang dia dengar dari sinetron, itu adalah contoh bahwa pujian dan penyembahan memiliki kuasa.

Ibadah, 17 Mei 2009 - Strong in Spirit (Part II)

2.PRAYER (YAK 5:1)
“Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.”

Ada 3 jenis doa yang umumnya dilakukan oleh orang Kristen, semua itu tergantung pada kedewasaan rohani kita.
Pertama adalah doa yang mengemis kepada Tuhan, umumnya ini dilakukan oleh orang yang masih “anak-anak” dari sisi rohani, karena anak-anak selalu meminta kepada Bapaknya, hal seperti ini tidak salah tetapi Firman Tuhan berkata bahwa iman kita harus bertumbuh, itu artinya cara berdoa kita juga harus bertumbuh menjadi lebih dewasa.

Kedua adalah doa yang menagih kepada Tuhan, orang ini sudah mengetahui janji-janji Allah dan ketika janji-janji tersebut belum digenapi maka ia akan terus menaguh kepada Allah. Sama seperti anak remaja yang banyak menuntut kepada orang tuanya.

Ketiga adalah doa sebagai partner Tuhan, ketika iman kita menjadi lebih dewasa maka kita tidak akan mengemis atau menagih lagi kepada Tuhan, karena kita percaya bahwa janji-janji-Nya akan digenapi dalam kehidupan kita.
Sama seperti orang dewasa yang tidak meminta-minta lagi kepada orang tuanya karena ia percaya bahwa orang tuannya mengasihinya dan akan selalu memberikan yang terbaik kepada anak-nya. Orang dewasa tidak berpikir apa yang bisa diberikan bapaknya kepada dia tetapi berpikir apa yang dia bisa berikan kepada bapaknya.

Begitulah seharusnya hubungan kita dengan Tuhan, iman kita harus bertumbuh dewasa. Karena Bapak kita di surga akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita, tanpa perlu kita mengemis ataupun menagih dari-Nya.

Janganlah selalu berdoa tanpa iman seperti ini, “ Ohh Tuhan, tolong aku ya Tuhan, aku ini lemah dan tak berdaya, aku ini bodoh dan miskin, kasihanilah aku ya Tuhan, tolong jika Engkau berkenan singkirkanlah masalah yang ada di hadapanku saat ini, karena aku tidak sanggup lagi menghadapinya, “

Tetapi berdoalah seperti ini, “Tuhan aku percaya bahwa pencobaan-pencobaan yang kualami sekarang adalah pencobaan biasa dan tidak melebihi kekuatanku, meskipun tanpamu aku lemah, tetapi bersama-Mu aku kuat dan tidak ada yang mustahil bagiku.”
Seperti itulah doa yang lahir dari iman, kita tidak mengemis meminta pertolongan tetapi kita percaya bahwa Tuhan akan menolong kita.

YOH 1:12

“Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah…”
Dalam ayat di atas dikatakan bahwa Tuhan telah memberi kita kuasa, dan dia ingin kita menggunakan kuasa tersebut dan tidak terus menerus mengemis kepada-Nya atau meminta didoakan oleh seorang pendeta atau hamba Tuhan. Kuasa sudah diberikan kepada tetapi kita sering kali tidak menggunakannya dan tidak menyadarinya.

Tuhan menyuruh kita menumpangkan tangan di atas bagian tubuh yang sakit, dan bukan menyuruh pendeta, atau hamba Tuhan, karena kita semua diberi Roh yang sama, kuasa yang sama. Tuhan ingin kita menggunakan kuasa yang diberikan-Nya kepada kita.
Kita juga memiliki kuasa untuk mematahkan kuasa roh jahat, karena kita sudah diberi otoritas untuk itu, semua itu pasti terjadi jika kita percaya.

3.SPEAK IN TONGUE (1 KOR 14:2)
“Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti.”

Bahasa Roh privilege yang diberikan Tuhan kepada anak-anak-Nya untuk berkomunikasi dengan Dia ketika kita sudah dipenuhi oleh Roh Kudus, sehingga hanya anda dan Tuhan yang mengerti bahkan iblis pun tidak mengerti, ini adalah privilege yang diberikan Tuhan untuk kita membangun diri kita sendiri, seperti yang tertulis di 1 Kor 14:4. Bahasa Roh bukanlah tanda untuk menunjukan seseorang lebih rohani dari yang lain, tetapi merupakan alat untuk membangun dan memperkuat diri kita sendiri.

DAN 6:4
“Maka Daniel ini melebihi para pejabat tinggi dan para wakil raja itu, karena ia mempunyai roh yang luar biasa; dan raja bermaksud untuk menempatkannya atas seluruh kerajaannya.”


Untuk menjalani kehidupan yang luar biasa kita perlu memiliki Roh yang kuat di dalam diri kita, seperti dikatakan di sama seperti Daniel.
Roh yang luar biasa tidak bisa kita dapatkan begitu saja, tetapi harus kita bangun melalui proses hidup, waktu dan kedisiplinan. Kita harus melatih diri dengan bordoa, pujian dan penyembahan dan berbahasa roh, sama seperti yang Daniel lakukan dalam DAN 6:10 “Tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa dilakukannya.”

Setelah mengetahui barang-barangnya dicuri oleh pencuri Pastor Josh tidak menggunakan kuasa yang diberikan Allah untuk mengutuk pencuri tersebut, karena pencuri tersebut hanyalah orang yang dipakai iblis untuk menghancurkan rencana Tuhan dalam hidupnya. Pastor Josh segera menghilangkan dendamnya pada pencuri itu dan memberikan semua barang yang dicurinya kepada si pencuri. Barang siapa banyak memberi, ia akan banyak diberi. Dengan demikian maka iblis dikalahkan.

Friday, May 8, 2009

Ibadah, 3 Mei 2009 - Part 1

------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Seberapa besar iman kita menentukan seberapa besar keberhasilan kita dan seberapa besar campur tangan Tuhan di hidup kita, minggu ini kita akan belajar cara untuk membuat iman kita bertumbuh, memiliki iman yang seperti biji sesawi.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman : Senior Pastor Nala Widya
FAITH (part two)

MAT 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”

Dalam bahasa Inggris kata sebesar biji sesawi dituliskan sebagai “as a grain of mustard seed” atau mungkin lebih baik diterjemahkan sebagai “seperti biji sesawi”. Seperti pernah dibahas sebelumnya biji sesawi adalah biji yang sangat kecil, hampir seperti pasir, tetapi jika ditanam dapat tumbuh menjadi pohon yang sangat besar. Seperti itulah Tuhan menginginkan iman kita, iman kita harus bertumbuh, bertumbuh seperti biji sesawi.
Saat ini imanmu boleh kecil, tapi iman harus bertumbuh.

BEBERAPA TINGKAT PERTUMBUHAN IMAN
Level 1 - NO FAITH (MAR 4:40)
"Iapun bangun, menghardik angin itu dan berkata kepada danau itu: "Diam! Tenanglah!" Lalu angin itu reda dan danau itu menjadi teduh sekali. 40 “Lalu Ia berkata kepada mereka: "Mengapa kamu begitu takut? Mengapa kamu tidak percaya?"
Ketika murid-murid terkena badai di Danau Galilea mereka histeris sambil memanggil Tuhan Yesus. Lalu Yesus berkata, “Mengapa kamu tidak percaya?".
Prilaku seperti itulah yang menjadi ciri-ciri orang yang berada di level No Faith, ketika badai kehidupan menerpanya ia akan berteriak histeris dan ketakutan, ia mungkin memohon bantuan kepada Allah tetapi dia tidak percaya.

Orang yang punya iman seharusnya tidak histeris, histeris adalah tanda dari orang yang tidak memiliki iman.


Level 2 - LITTLE FAITH
Ciri-ciri orang yang memiliki iman di level ini adalah orang yang hidupnya dikuasai oleh rasa khawatir, orang seperti ini akan mengkhawatirkan segala hal, makanan, pakaian, uang, dll. Seakan-akan hidupnya selalu dalam kesulitan dan ia akan selalu mengeluh.

Orang yang punya iman seharusnya tidak khawatir, meskipun dalam kesulitan ia tetap bisa menikmati hidupnya, dan tetap bersyukur.


LEVEL 3 - GREAT FAITH (MAT 8:10)
Setelah Yesus mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun di antara orang Israel.”
Orang yang memiliki iman yang besar tidak perlu melihat sesuatu untuk percaya, jika Tuhan berkata ia akan sembuh maka ia tidak perlu melihat apapun dan ia percaya bahwa dia akan sembuh. Seperti prajurit romawi yang bertemu Yesus.

Orang yang punya Great Faith, memiliki iman yang sangat besar tetapi dia tidak memiliki iman akan segala hal, level tertinggi dari iman adalah


Level 4 - FULL OF FAITH
Smith Wigglesworth
Ia adalah salah satu contoh orang yang Full of Faith, dalam hidupnya ia menjadi berkat bagi banyak orang, banyak muzizat Tuhan terjadi melalui hidupnya, ia menyembuhkan orang yang terkena kanker dalam sebuah kebaktian, dll. Bagi dia jika Allah sudah berkata hal itu PASTI terjadi.

Orang yang percaya mengatakan PASTI terjadi. Orang yang percaya tidak bergantung pada perasaan, tetapi bergantung pada iman. Apapun boleh terjadi dalam hidupmu, tetapi imanmu tidak akan pernah berkurang.


Ibadah, 3 Mei 2009 - Part 2

BAGAIMANA IMAN BISA BERTUMBUH ?

1.MENDENGAR FIRMAN
(ROM 10:17)

“ Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh Firman Kristus.”
Pada jaman dahulu tidak semua orang memiliki Alkitab, karena Alkitab masih ditulis tangan, oleh karena itu orang bertumbuh imannya dengan mendengar Firman Tuhan, sekarang kita bisa mendengar Firman Tuhan dan juga bisa membacanya, dengan begitulah iman kita akan tumbuh.

2.KETIKA MENDENGAR JANGAN MENGERASKAN HATI
Penyebab mengapa iman kita tidak bertumbuh meskipun kita membaca Alkitab adalah karena kita mengeraskan hati kita, tidak ada gunanya kita mendengar atau mengatakan firman tetapi hati kita menolaknya. Ketika mendengar Firman, bukalah hati kita selebar-lebarnya biar hidup kita diubahkan.

Ada seorang anak Tuhan yang hidupnya berkecukupan, tetapi ia menderita kesakitan yang luar biasa karena masalah di tulang belakangnya, dan dia harus selalu hidup dengan suntikan pain killer, dia sudah pergi ke hamper setiap gereja-gereja besar di dunia dan minta didoakan oleh hamba-hamba Tuhan yang luar biasa, tetapi tetap saja tidak ada perubahan. Pastor Nala bertemu orang tersebut dan menyadari bahwa orang ini selalu mengeraskan hatinya dan menolak keajaiban Tuhan, setelah ditegur ia akhirnya sadar dan melembutkan hatinya setelah itu Pastor Nala mendoakannya, dan dalam satu minggu dia sudah terbebas dari suntikan pain killer.

Dengan mengeraskan hati, anda telah menghambat muzizat Tuhan terjadi dalam hidup anda.


3.MEMELIHARA IMAN (2 TIM 4:7)
“Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir dan telah memelihara iman.”
Kita harus tetap memelihara iman kita dengan meluangkan waktu untuk Tuhan, membaca Firmam, ikut persekutuan, pergi kebaktian di gereja, dll. Kesibukan tidak boleh menghambat kita untuk memelihara iman kita. Jika kita selalu bisa menyempatkan diri untuk makan, bagaimapun kesibukan kita. Hal yang sama harus kita lakukan juga dalam kehidupan rohani kita, kita harus selalu kreatif dalam meluangkan waktu untuk memelihara iman kita.

4.HIDUP DENGAN IMAN (2 KOR 5:7)
“Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.”
Selain dipelihara iman juga harus dilatih, sama seperti otot yang bertambah kuat jika terus dipakai, begitu juga dengan iman anda, harus selalu digunakan, sekecil apa pun iman anda, muzizat bisa terjadi dalam hidup anda jika anda terus menggunakannya.
Semakin besar iman, semakin sedikit bukti yang diperlukan.

Saturday, May 2, 2009

Ibadah, 26 April 2009 - Part 1

------------------------------------------------------------------------------------------------------
"Tahukah anda ada ribuan janji Allah di Alkitab, berapa banyak yang anda tahu? Seberapa banyak anda mengetahui janji-Nya, sebanyak itu pula janji yang dapat terwujud dalam hidup anda. Seberapa besar iman anda akan menunjukan seberapa besar kesuksesan anda dalam hidup."
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
FAITH
Ibrani 11:1
“Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.”

DASAR DARI SEGALA SESUATU YANG KITA HARAPKAN
Dalam membangun sesuatu dibutuhkan dasar sehingga apa yang dibangun di atasnya menjadi kuat dan teguh terhadap masalah yang dihadapi di masa yang akan datang. Begitu juga dengan kehidupan kita, kita harus memiliki dasar dalam merencanakan sesuatu, dan dalam menjalani kehidupan.

Sebagai orang Kristen Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan tetapi iman adalah sesuatu yang tidak “nyata”, bagaimana kita bisa menjadikan iman sebagai dasar dari kehidupan kita? Apakah iman itu?
Jika hidup kita dibangun diatas dasar iman, maka semua itu hanya berbicara tentang Firman Tuhan, apa yang dikatakan di Alkitab, itulah yang harus menjadi dasar kehidupan kita.

Firman Tuham mengatakan kalau kita mati, semua orang yang percaya akan masuk surga, karena dasar iman yang teguh itu setiap anak Tuhan akan menjalani hidup tanpa perlu takut akan kematian.

Firman Tuhan mengatakan semua kebutuhan kita akan dicukupkan, jika itu menjadi dasar kehidupan kita, maka seumur hidup kita kita tidak perlu takut akan hidup dalam kekurangan, karena apaun yang terjadi Tuhan akan selalu mencukupi kita.

Firman Tuhan dalam Ulangan 28:13 mengatakan “engkau menjadi kepala dan bukan ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun“, jika Firman itu menjadi dasar dari kehidupanmu maka dimanapun engkau berada engkau akan menjadi pemimpin (kepala), meskipun pekerjaanmu sebagai tukang sapu, engkau akan menjadi kepala tukang sapu karena itu yang tertulis dalam Firman Tuhan. Hidupmu akan tetap naik dan bukan turun.

Bagaimana Kita Bisa Berani Memegang Perkataan Tuhan
1.Karena Kita Tau Siapa Yang Mengatakannya
Kita percaya pada seseorang karena kredibilitasnya kata-kata seorang yang sudah terbukti kredibilitasnya tentu akan lebih mudah dipegang daripada kata-kata orang yang baru kita kenal, memegang apa yang dikatakan oleh Tuhan kita, adalah kata-kata yang paling aman yang bisa kita percayai

2.Pengalaman
Jika kita sudah mengalami apa yang kita imani terjadi dalam kehidupan kita makan Iman kita akan hal tersebut akan semakin kuat,menjadi dasar yang kokoh dalam kehidupan kita.
Jika kita sudah pernah mengalami hidup dalam kesusahan tetapi Tuhan tetap memberi kita kecukupan maka kita tidak akan semakin percaya akan pemeliharaan Tuhan dalam hidup kita.
Pengalaman akan memperkokoh dasar iman kita, tetapi untuk itu kita harus mengimaninya terlebih dahulu.

Ketika Yesus dicobai oleh iblis di Padang Gurun, Yesus selalu menjawab dengan “ Sebab ada tertulis … “ itu artinya Yesus pun menggunakan apa yang ada dalam Firman Tuhan untuk menjadi dasar kehidupan-Nya

Ibadah, 26 April 2009 - Part 2

Oleh karena itu mulai saat ini kita harus terus memperluas dan memperkuat dasar iman kita, ketahuilah apa yang tertulis di dalam Alkitab, jika kita sulit untuk mengerti apa yang dimaksud Tuhan mintalah bimbingan pada Roh Kudus yang ada di dalam diri kita, supaya kita mengetahui apa yang Tuhan maksud melalui kata-katanya. Banyak orang yang hidupnya biasa-biasa saja karena tidak mengerti arti dari Firman Tuhan.

Seperti tertulis dalam 2 Timotius 2:3
“Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.”

Banyak hamba Tuhan yang hidup melayani sebagai seorang prajurit Kristus, dan menerima hidup dalam kesusahan, bahkan menderita karena mereka merasa itulah panggilan Tuhan bagi mereka, mereka tidak pernah mengimani hidupnya akan berkelimpahan, atau hidupnya menjadi kepala dan bukan ekor dan itulah yang terjadi dalam hidupnya. Pengertiannya akan Firman Tuhan yang salah membuat hidupnya menjadi biasa saja.
Tetapi jika kita membuka versi Bahasa Inggris dari ayat tersebut maka kata “menderita” adalah terjemahan dari “Endure Hardship” yang artinya bertahan dalam tekanan atau masalah, itulah panggilan Tuhan yang sebenarnya untuk para pelayan Tuhan, bukan untuk menderita seumur hidupnya.

Ketahuliah Apa Yang Tertulis
Seseorang yang tidak tahu apa-apa tidak akan percaya apa-apa, sebelum kita percaya kita harus mengetahui terlebih dahulu, oleh karena itu bacalah dan pelajarilah Alkitab, ada ribuan janji Tuhan didalamnya. Mengapa iman anda sekarang hanya sebesar ini, karena hanya sebanyak itulah yang anda tahu.
Jika anda membaca di Alkitab tentang cerita dari seorang janda yang tepungnya tidak pernah habis, tetapi anda belum membaca bahwa Tuhan Allah adalah sama dulu, sekarang dan selamanya, maka anda tidak akan mengimani bahwa hal serupa dapat terjadi dalam hidup anda, dan itu tidak akan terjadi dalam hidup anda.
Semua yang tertulis di Alkitab dapat terjadi dalam kehidupan anda, jika anda percaya, karena Tuhan tetap sama. Tak ada cara lain, jika anda ingin iman anda bertumbuh, anda harus mempelajari Firman Tuhan.

BUKTI DARI SEGALA SESUATU YANG TIDAK KITA LIHAT

Di dunia ini semua bukti harus dapat dilihat, bukti yang tidak bisa dilihat bukan merupakan bukti.
Alkitab mengatakan bahwa iman adalah bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat, tetapi iman itu sendiri tidak dapat dilihat. Bagaimana kita bisa mengeti hal tersebut?

Sebagai contoh, jika kita membeli (indent) sebuah mobil di showroom kita tidak dapat melihat mobil yang akan kita beli (meskipun di showroom tersebut terdapat mobil yang sejenis tetapi bukan mobil itu yang akan diberikan kepada kita), meskipun demikian kita tetap percaya dan mau membayarnya, walaupun mobil yang kita beli baru akan dikirim beberapa saat kemudian. Sebagai jaminannya showroom akan memberikan kita surat bukti pembayaran kita.

Begitu juga dengan iman, iman adalah segala sesuatu yang sudah disediakan, tetapi belum kita dapatkan, sebagai jaminannya Tuhan memberikan kita Roh Kudus di dalam diri kita, itulah jaminan dari semua janji-janji Tuhan yang ada di dalam Alkitab. Jika anda percaya bahwa Roh Kudus hidup di dalam diri anda, anda dapat mengimani semua janji-janjiNya.

Ada begitu banyak janji-janji Tuhan pada diri anda, tetapi anda tidak mengetahuinya, mulai hari ini bacalah dan pelajarilah Alkitab lebih lagi.

Thursday, April 23, 2009

Ibadah, 19 April 2009

Pelayan Firman : Roni Daud Semeon
KESEHATAN EMOSI

1 Tes 5:23
“Semoga Allah damai sejahtera menguduskan kamu seluruhnya dan semoga roh, jiwa dan tubuhmu terpelihara sempurna dengan tak bercacat pada kedatangan Yesus Kristus, Tuhan kita.“

Tuhan menginginkan kita sehat secara, roh jiwa dan tubuh, adalah kewajiban kita untuk menjaga kesehatan ketiga elemen itu secara selaras. Kesehatan jiwa sering kita sebut sebagai kesehatan emosional kita, banyak contoh kasus dimana seseorang yang sudah bertumbuh secara rohani jatuh karena tidak bisa mengontrol emosi mereka.

Kehidupan Yesus dapat kita contoh sebagai seseorang yang memiliki emosi yang sangat sehat, sebagai manusia Yesus juga pernah marah, tetapi Ia dapat mengelola kemarahan tersebut. Ia juga pernah mengangis dan Ia juga pernah menari-nari karena bahagia.
Maz 4:5
“Biarlah kamu marah, tetapi jangan berbuat dosa: berkata-katalah dalam hatimu di tempat tidurmu, tetapi tetaplah diam.”
Mengertilah kapan harus marah, kemarahan tidak boleh menjadi gaya hidup anda.

Hal-hal yang harus kita waspadai dalam menjaga kesehatan emosional kita.

1.MASA LALU

Banyak orang yang hidupnya dikuasai masa lalu, pengalaman yang menyakitkan di masa lalu dapat membuat seseorang tiba-tiba meledak emosinya jika sesuatu menyentuh atau mengingatkannya pada masa lalu tersebut. Tuhan menjanjikan kesembuhan dan mengajarkan kita untuk sembuh dari luka masa lalu.
YAK 5:16
“Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya.”

Kesembuhan yang tertulis di ayat ini juga mencakup kesembuhan secara emosional, dalam ayat ini dengan jelas dikatakan bahwa kita harus mengaku dosa satu sama lain dan saling mendoakan. Artinya kita harus mau membuka luka lama kita itu dan menceritakannya kepada orang-orang terdekat kita, mengakuinya kepada Tuhan dan mendoakannya, itulah cara untuk sembuh dari luka batin kita yang terpendam sejak lama.

2.DOSA-DOSA KETURUNAN
Dosa yang pernah dilakukan oleh keturunan kita, dapat muncul secara tiba-tiba dalam kehidupan kita, begitu banyak contoh yang terdapat di Alkitab tentang dosa yang berlangsung turun-temurun. Daud berzinah dengan Betsyeba, anaknya Amnon dan Absalom juga jatuh ke dalam dosa yang sama. Salomo bahkan memiliki 1000 orang istri. Anak Salomo juga jatuh ke dalam dosa yang sama. Contoh lainnya adalah Abraham yang tidak mengakui Sara sebagai istrinya, anaknya Ishak juga melakukan hal yang sama, Yakub bahkan disebut sebagai penipu yang menipu keluarganya. Dosa itu berlanjut, dari 12 suku di Israel keturunan dari Abraham, 10 suku adalah pendusta.

Oleh karena itu meskipun kita merasa sehat secara rohani, kita harus selalu berjaga-jaga terhadap kelemahan keluarga kita, supaya kita tidak terjatuh ke dalam dosa yang sama dan dapat memutuskan jerat dosa dalam keluarga kita.

Wednesday, April 15, 2009

Ibadah, 12 April 2009 - Part 1

------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Pada hari Paskah ini kita kembali diingatkan, akan pengorbanan Tuhan untuk menebus dosa kita, kita juga diingatkan akan tujuan dibalik penyaliban-Nya. Mungkin kita semua sudah tahu akan kebenaran Firman Tuhan bahwa Yesus mati untuk menebus semua dosa kita dan menyelamatkan kita dari kebinasaan, tetapi itu bukan tujuan satu-satunya, ada tujuan lain dibalik pengorbanan-Nya untuk kita semua. Tujuan itu harus kita ketahui dan dapat menjadi solusi dalam keadaan krisis yang mungkin sedang kita alami saat ini.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Arlene Johann
PASSION FOR THE SOULS


2 Kor 5:15
“Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia yang telah mati dan telah dibangkitkan untuk mereka.”

Secara otomatis keadaan krisis akan membuat kita lebih mementingkan diri sendiri daripada orang lain, tidak terkecuali krisis yang sedang kita hadapi sekarang. Saat ini kita banyak melihat para Calon Legeslatif yang mengalami stress berat, bahkan terkena gangguan kejiawaan karena gagal terpilih dalam pemilu. Semakin hari semakin banyak penyakit yang disebabkan oleh pikiran, semakin banyak orang yang bunuh diri karena beban yang dideritanya. Semua itu disebabkan karena mereka semua terlalu fokus terhadap dirinya sendiri.

Para Caleg tidak akan terkena gangguan kejiwaan jika maksud dan tujuan mereka menjadi anggota legeslatif adalah untuk menyejahterakan rakyat. Jika ingin terlepas dari tekanan yang menyiksa kita selama ini, berhentilah untuk berfokus kepada diri kita sendiri dan mulailah memperhatikan orang lain. Untuk itulah Tuhan telah mati untuk kita.

STOP LIVING FOR YOURSELF
Ketika kita mau mendengarkan penderitaan hidup orang lain, Tuhan akan memberikan kita kekuatan untuk menjalani hidup kita sendiri.
Ketika kita menyadari bahwa kita bukalah satu-satunya orang yang mempunyai masalah dan masih banyak orang yang mempunyai masalah yang lebih berat dari kita, maka kita akan berhenti mengasihani diri kita sendiri. Jika anda memiliki masalah, janganlah menjauh dari orang lain, tetapi mendekatlah pada komunitas yang benar, maka beban anda akan berkurang.

Ketika kita memikirkan orang lain, Tuhan yang memikirkan kita. Ketika kita belajar mendengar, Tuhan akan lebih mendengar kita.
Pastor Arlene adalah salah satu orang yang mengalami perubahan, ketika dia mulai keluar dari kamar dan menjalin hubungan dari orang lain, bukan hanya berdoa untuk dirinya sendiri, doa-doanya dijawab lebih cepat oleh Tuhan, hidupnya lebih diberkati dan bertumbuh.
Seperti khotbah minggu lalu, ketika hidup kita terasa sangat berat, itulah saat yang paling tepat untuk melayani Tuhan.

BAGAIANA CARANYA ?

MAT 28:19
“ Pergilah, jadikan semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Anak dan Roh Kudus.”

Langkah pertama adalah:
PERGI
Pergi yang dimaksud dalam ayat ini tidak berarti, kita harus menjadi misionaris, dan pergi ke daerah terpencil, tidak semua orang memiliki panggilan untuk menjadi misionaris. Ladang misi kita adalah tempat dimana kita bekerja dan tinggal, tak peduli apa pun pekerjaan anda, disitulah ladang misi anda.

Pergi yang dimaksud dalam ayat ini bisa diartikan sebagai pergi dari zona kenyamanan kita, mungkin selama ini kita hanya berteman dengan orang yang membuat kita nyaman, sesama anak Tuhan, teman persekutuan, teman di gereja dll. Dari kehidupan seperti itulah kita harus “pergi”, kita diperintan untuk menjangkau semua orang di sekitar kita yang belum percaya, disitulah ladang misi kita. Kita harus punya hati misi dimanapun kita berada, mulai hari hari ini kenalilah orang-orang baru, bangunlah hubungan dengannya supaya mereka juga bisa dimenangkan.

Ibadah, 12 April 2009 - Part 2

Langkah kedua adalah:
MEMURIDKAN
Setelah menerima Kristus, kita tidak bisa langsung memiliki sifat dan tingkah laku yang benar, karakter kita harus dibentuk. Pembentukan itu dilakukan dalam proses pemuridan. Karakter berbeda dengan talenta, talenta bisa kita kembangkan dengan melatih diri sendiri, karakter hanya bisa dikembangkan melalui interaksi dengan orang lain. Itu sebabnya Tuhan Yesus memuridkan ke dua belas muridnya selama 3,5 tahun, semua itu dilakukan untuk “menularkan” karakter Kristus kepada murid-murid-Nya.

3 Hal Mengenai Pemuridan
1.Terjadi secara natural
Memuridkan adalah sebuah proses yang terjadi secara natural, Ada invest kehidupan, keterbukaan.
Pemuridan akan berjalan secara natural jika ada seorang pemimpin yang mau menginvestasikan hidupnya untuk muridnya dan seorang murid yang bersedia untuk diajar/dimuridkan oleh pemimpin tersebut.

Menginvestasikan hidup berarti memberikan waktu, pikiran dan tenaga untuk muridnya, meskipun mendapat masalah atau penolakan, pemimpin yang bersedia menginvestasikan hidupnya akan terus berusaha, sampai medapat hasil dari investasinya, Bersedia dimuridkan berarti bersedia belajar dan tunduk kepada seorang pemimpin, meskipun dia bukanlah pemimpin yang sempurna.
Karakter seseorang yang memuridkan atau bersedia dimuridkan akan sangat berbeda dengan orang yang tidak dimuridkan.

2.Harus ada pengajaran dan disiplin
Dalam pemuridan sebagai pemimpin kita harus selalu siap untuk menegur jika murid kita salah, dan sebagai murid kita harus bersedia untuk ditegur. Semua teguran tersebut dimaksud untuk membangun dan memimpin kita ke jalan yang benar, pastikan bahwa kita tidak lari ketika kita ditegur.

3.Ada wahyu secara khusus
Pemimpin rohani kita adalah orang yang sudah dipilih Tuhan untuk membimbing kita, membapai kita, oleh karena itu Tuhan akan memberikan wahyu khusus kepada pemimpin kita, sehingga ia bisa merasakan dan memahami keadaan kita meskipun kita belum menceritakannya.

Berhenti untuk hidup untuk dirimu sendiri, mulailah hidup untuk orang lain.

Tuesday, April 7, 2009

Ibadah, 5 April 2009 - Part 1

------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Apakah anda sedang mengalami kejenuhan baik dalam kehidupan duniawi anda atau dalam kehidupan rohani anda? Firman Tuhan hari ini mungkin dapat menjadi jawaban anda, untuk sapat keluar dari keadaan tersebut. Selain itu Firman hari ini juga dapat menambah pengetahuan anda tentang strategi iblis dalam merusak hidup jasmani dan rohani anda, sehingga anda bisa lebih berhati-hati dan tidak jatuh ke dalam jebakan si jahat.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelayan Firman: Pastor Essly Harsanto
THE POWER OF YOUR SACRIFICE

Kel 10: 24-25
Firaun: “Pergilah, beribadahlah kepada Tuhan, hanya kambing dombamu dan lembu sapimu harus ditinggalkan.”

Musa: “Bahkan korban sembelihan dan korban bakaran harus engkau berikan kepada kami, supaya kami menyediakannya untuk Tuhan Allah kami.”


Dalam ayat di atas jelas dikatakan bahwa kambing, domba juga lembu dan sapi yang diperebutkan Firaun dan Musa bukan merupakan perebutan harta atau makanan, tetapi seperti yang dikatakan Musa bahwa semua itu dibutuhkan untuk memberikan korban untuk Tuhan Allah.
Musa tahu pentingnya korban bakaran dalam perjalanan mereka di padang gurun, begitu juga dengan Iblis, itu sebabnya Firaun ingin merebut korban tersebut dari tangan orang Israel.

WHERE THERE IS SACRIFACE THERE IS PRESENCE OF GOD

Ayub 1:5 dan 1:10

“…pagi-pagi, bangunlah Ayub lalu mempersembahkan korban bakaran sebanyak jumlah anaknya, sebab pikirnya: “ Mungkin anak-anaku sudah berbuat dosa…” Demikianlah dilakukan Ayub senantiasa.“

“Bukanlah Engkau yang telah membuat pagar sekeliling dia dan rumahnya serta segala yang dimilikinya? Apa yang dikerjakannya telah Kau berkati dan apa yang dimilikinya makin bertambah”

Ketika kita memberikan korban kepada Allah maka Tuhan akan memagari hidup kita, Dia akan mememagari keluarga kita, pekerjaan kita juga masa depan kita dan iblis tidak dapat dengan mudah masuk ke dalam hidup kita dan menghancurkan semua usaha kita. Oleh karena itu yang pertama diambil dari Ayub ketika ia dicobai adalah kambing dombanya, sehingga Ayub kehilangan korbannya dan juga pagar yang melindungi dirinya.


Sampai saat ini iblis tidak pernah berhenti berusaha untuk merampas korban kita untuk Tuhan, dia menggunakan berbagai cara supaya kita kehilangan korban kita untuk Allah. Salah satu cara yang sering dilakukan iblis adalah dengan membuat hidup kita begitu sibuk, begitu terburu-buru sehingga kita tidak bisa/sempat mengorbankan apapun untuk Dia.

Ibadah, 5 April 2009 - Part 2

Lalu apa yang dimaksud korban dalam kehidupan kita saat ini?
Korban adalah apapun yang kita berikan kepada Tuhan, dengan mengobankan sesuatu yang kita miliki, menghancurkan zona nyaman kita. Berkorban selalu menyakitkan, dan tidak mudah, sama seperti janda miskin yang memberikan dua keping perak yang dimilikinya ke kantung persembahan, itulah pengobanan yang baik.
Kita bisa memberikan waktu, tenaga atau harta untuk Tuhan dan jumlah yang diberikan harus sampai pemberian itu menyakitkan kita, itulah korban kita untuk Allah.

Itu sebabnya iblis selalu berusaha membuat anda sibuk, lelah dan merasa kekurangan uang, supaya anda tidak memberikan korban untuk Tuhan. Iblis ingin saat teduh anda menjadi rutinitas sehari-hari yang dibatasi oleh waktu, sehingga anda tidak merasakan hadirat Tuhan lagi dalam saat teduh anda. Anda akan merasa terlalu lelah sehingga anda menolak untuk melayani di gereja pada hari minggu, atau pergi ke persekutuan setiap minggu. Semuannya digunakan iblis untuk mencegah kita memberikan korban untuk Allah, sehingga kita kehilangan pagar yang melindungi hidup kita.

DASAR UNTUK KITA BERKORBAN
1.CINTA
You cannot love without sacrifice, jika kita mengasihi Tuhan kita tentu akan korban dalam hubungan tersebut, cinta membuat semuanya lebih mudah dan cinta dapat menembus semua batas yang kita miliki. Semakin kita mencintai Allah kita, semakin besar kemampuan kita untuk berkorban untuk-Nya. Tetapi cinta saja belum cukup.

2.HORMAT
Jika hanya mengandalkan cinta, hubungan kita dengan Tuhan akan menjadi lemah, kita cenderung akan sering jatuh ke dalam dosa karen kita tahu bahwa Tuhan akan selalu mengampuni dan mengasihi kita, oleh karena itu juga dibutuhkan rasa hormat dalam hubungan kita dengan Allah.
Ibrani 12:28 “ Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut.”


PENGALAMAN HIDUP PASTOR ESSLY
Sesudah dikaruniakan seorang anak waktu Ps. Essly banyak dihabiskan untuk merawat Max, anaknya yang baru lahir, dan itu membuat dia kekurangan waktu untuk anak-anak rohaninya. Hal itu bisa menghambat pelayanannya dan mengurangi motivasinya untuk melayani, karena dia begitu mencintai anak kandungnya.

Tetapi Ps. Essly tidak menyerah dengan keadaan yang dahadapinya, kerinduannya untuk melayani anak muda dan worship, tetap menggebu-gebu dan tidak ingin dipadamkan oleh-Nya. Sejak saat itu Ps, Essly banyak mengorbankan waktu tidurnya untuk melayani anak-anak rohaninya, mereka pun menjadi lebih dekat dengannya karena mereka sering tidur di rumah Ps. Essly karena mereka sering berbagi cerita sampai tengah malam (setelah Max tidur).

Suatu hari ketika Ps. Essly sedang melayani komsel di BPK 1, Bandung, dia terpaksa membawa anaknya Max, Keberadaan Max ternyata menarik perhatian seorang ibu yang berada di tempat yang sama, dan berujung pada perbincangan antara Ps Essly dan ibu tersebut, melalui perbincangan tersebut akhirnya ibu tersebut bersedia diajak ke gereja dan kedua anaknya mengikuti komsel.

Muzizat dapat terjadi ketika kita mau berkorban untuk Tuhan, pelayan kita bisa berkembang lebih besar jika kita mau berkorban untuk pelayanan tersebut. Kita tidak diminta untuk meninggalkan tanggung jawab kita untuk melayani Tuhan, karena itu bukanlah pengorbanan.

Pengorbanan adalah memberi yang kita miliki kepada Tuhan, meskipun itu terasa berat. Jika waktu yang kita miliki hanya “dua keping” maka itulah yang bisa kita korbankan untuk Dia, dan Tuhan dapat membuat membuat “dua keping” itu menjadi berlipat-lipat ganda.

Renungkan kehidupan anda!
Apakah anda memberikan korban untuk Tuhan ataukah iblis sudah mengambilnya dari Anda?

Minggu ini saatnya untuk anda kembali memulai pengorbanan anda untuk Allah, korbankanlah waktu, tenaga dan harta anda untuk Allah, maka Tuhan akan memagari hidup anda.
Ingat pengorbanan selalu akan menyakitkan dan menyayat anda !!

Ibadah, 29 Maret 2009 - Part 1

------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bayangkan jika anda menemukan sepucuk tanpa nama, dalam surat itu dikatakan: "Karena kekhawatiran saya akan sifat-sifat buruk anak saya yang selalu menhambur-hamburkan untuk hal yang tidak berguna, saya memutuskan untuk menguburkan semua uang tabungan saya sebesar 500 juta rupiah di lokasi yang saya gambarkan di bawah. Jika anda menemukannya maka semua itu milik anda." Setelah selesai membaca surat itu apa yang akan anda lakukan?

Apakah anda akan menunggu satu atau dua minggu untuk menggali harta itu? Pada umumnya kita akan berlari ke tempat itu untuk mencari harta tersebut, meskipun surat itu belum pasti kebenarannya. Orang yang percaya akan segera pergi untuk mencari harta tersebut.


Karena Anda percaya, Anda akan memiliki energi dan akan mengambil inisitif, dan seperti cerita di atas kepercayaan saja tidak cukup selalu diperlukan proses dan usaha. Tetapi dengan Anda percaya Anda akan memiliki energi untuk menjalani hal tersebut.


Begitu juga dengan hubungan kita dengan Tuhan,
The problem is not about the promise God, it's about do we believe?
------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelayan Firman : Pastor Joshua Joshinaga
JUST BELIEVE & DON’T DELETE THE PROCESS

Percaya dibagi menjadi dua bagian
Pertama: PERCAYA KEPADA TUHAN

Lukas 1:37

“Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.”

Itulah kepercayaan yang pertama, kita harus percaya bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil, tidak ada yang tidak bisa Dia lakukan dalam hidup kita, tidak ada yang tidak bisa Dia berikan kepada kita. Tetapi tidak cukup hanya itu saja.

Kedua: TIDAK ADA YANG MUSTAHIL BAGI KITA (ORANG PERCAYA)

Markus 9:23
“Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.”
Selain percaya kepada Tuhan, kita juga harus melakukan bagian kita. Tuhan memberikan kita kemampuan dan talenta supaya kita mengupayakan apa yang kita inginkan sehingga kita bertumbuh dan menjadi lebih baik. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya.

Kedua hal itu harus menjadi kesatuan, Naaman percaya bahwa Allah bisa menyembuhkannya melalui Nabi Elisa, tetapi itu tidak cukup, dia juga tetap harus mandi di sungai Yordan sebanyak tujuh kali baru dia bisa sembuh.

Ada bagian Tuhan, tetapi kita juga harus mengupayakannya.


Ada dua hal yang harus kita pelajari sebagai orang percaya dalam menjalani dan memperoleh apa yang kita percayai, terutama jika kita sudah melakukan dua hal di atas tetapi apa yang kita percayai belum juga kita dapatkan untuk jangka waktu yang begitu lama.