Friday, June 5, 2009

Ibadah, 17 Mei 2009

------------------------------------------------------------------------------------------------------
“ Minggu ini kita akan kembali belajar mengenai iman. Selain harus bertumbuh, iman juga harus diperkatakan. Mengimani saja di dalam hati belum cukup, kita harus memperkatakannya, janganlah menjadi orang yang hanya berdiri kelaparan di depan restaurant tanpa mengatakan apa-apa, mari kita belajar memperkatakan iman kita.”
------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman : Senior Pastor Nala Widya
SAY IT


MAT 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.”
Melalui firman ini kita diajarkan bahwa iman kita harus bertumbuh seperti biji sesawi, selain itu firman ini juga mengatakan bahwa iman harus diperkatakan. Allah menyuruh kita untuk memperkatakan iman kita, supaya apa yang kita imani bisa terjadi. Perkataan kita adalah bukti bahwa kita punya iman, tidak cukup memiliki iman seperti biji sesawi, tetapi kita juga harus mengatakannya baru gunung itu akan pindah.

Roma 10 :10
“Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.”
Ayat ini jelas mengatakan pentingnya perkataan, harus dengan mulut kita mengaku dan diselamatkan, perkataan adalah bukti dari iman kita, untuk diselamatkan tidak cukup hanya hati kita. Perkataan adalah sebuah eksekusi dari apa yang ada dalam hati dan pikiran kita. Seperti halnya pasangan yang menikah, pernikahan mereka tidak terlaksana dengan rasa saling mencintai, tetapi dengan kata-kata dan janji.

AMS 18-21
“Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya.”
Orang yang beriman dan tidak mengatakannya adalah seperti orang yang lapar tetapi hanya berdiri saja di rumah makan dan tidak mengatakan apa-apa. Perkataan adalah keputusan kita dan menentukan mati atau hidup. Salah bicara, salah semua.

Mengapa demikian :
1.Roh Kudus akan bekerja setelah kita memperkatakannya (KEJ 1:1-3)
Ketika Allah menciptakan dunia ini, semuannya tidak terjadi begitu saja, Allah mengatakan apa yang akan diciptakan-Nya barulah semua itu dapat tercipta.

Roh Kudus siap membantu anda di dalam kehidupan anda, tetapi Ia baru akan mulai bekerja ketika anda mengatakan apa yang anda minta dan anda imani. Katakan bahwa hidup anda ingin berubah, katakan bahwa anda ingin naik level, katakan anda ingin sembuh.

2.Perkataan mengandung kuasa kehidupan. (MAZ 33:6) (baca juga dalam versi bahasa Inggris)
Orang yang penuh dengan Roh kata-katanya menghidupkan orang lain, karena Roh selalu menginspirasi dan bukan mengintimidasi. Begitu juga ketika anda pergi beribadah di gereja, Gereja seharusnya meminspirasi anda untuk merubah kehidupan, bukan mengintimidasi dan memaksa anda untuk berubah.

Ketika anda berbincang-bincang dengan orang lain, pengaruh seperti apa yang terpancar dalam diri anda? Apakah anda memancarkan kehidupan atau anda malah memancarkan “kematian” sehingga orang lain menjauhi anda. Berkata-kata terlalu rohani kepada orang yang tidak mengenal Tuhan dapat membuat anda dijauhi. Pastikan kata-kata anda memancarkan kehidupan.

3.Perkataan adalah bingkai/frame dari mimpi dan visi kita. (IBR 11:3)
“Karena iman kita mengerti, bahwa alam semesta telah dijadikan oleh firman Allah, sehingga apa yang kita lihat telah terjadi dari apa yang tidak dapat kita lihat.“

Kitika kita memperkatakan iman, maka perkataan itu akan menjadi bingkai dari mimpi kita, ketika anda berkata “Anak Tuhan harus menjadi kepala dan bukan ekor!”, maka itulah bingkai dari kehidupan anda, itulah yang anda tuju dan itulah yang sedang dikerjakan oleh Roh Kudus dalam hidup anda. Sama halnya ketika anda berkata saya cukup menjadi bawahan saja, saya sudah puas, maka itulah yang akan terjadi dalam hidup anda.
Frame kecil hanya akan dapat menampung gambar yang kecil, sebesar apa pun gambar yang Tuhan sediakan dalam kehidupan anda, anda hanya akan dapat melihatnya sebesar frame yang anda buat. Hanya perkara-perkara kecil yang dapat dilakukan orang yang memiliki mimpi yang kecil.
Kita harus selalu mensyukuri apa yang diberikan Tuhan kepada kita, dan setia melakukan setiap tugas yang diberikan-Nya, tetapi kita juga harus memiliki mimpi yang besar. Perkatakan mimpi anda, apa pun pekerjaan anda sekarang, perkatakan mimpi anda.

Gambar Tuhan untuk hidup kita sangat besar, untuk melihatnya kita harus memperbesar frame kita.
Adalah sangat berbeda: orang yang bermimpi, mengimani dan bekerja untuk mencapai mimpinya sambil mensyukuri kehidupannya saat ini,
dengan orang yang merasa kecewa dengan kehidupannya tetapi berusaha menjalaninya sambil “mengimani” bahwa memang hanya inilah yang ingin diberikan Tuhan dalam hidup saya, lalu berusaha menyukurinya.

No comments: