Sunday, December 18, 2011

ECC THE BRIDGE : NOTHING IS IMPOSSIBLE


ECC THE BRIDGE : NOTHING IS IMPOSSIBLE
PELAYAN FIRMAN : KAK VICTOR (PS. VICTOR HERIYANTO WAANG)
18 DESEMBER 2011

Hai, The Bridge! Sampai juga kita di penghujung tahun ya. Maaf, ya ringkasan khotbahnya masih belum konsisten L. Tapi kita bakal terus berusaha lebih baik lagi. Banyak yang udah pada pulang ke kampung halamankah? Kalian melewatkan khotbah minggu kemarin lho! Khotbah satu minggu sebelum Natal ini dibagikan oleh Ka Victor sebagai pengantar untuk kita menyambut tahun baru. Ayo, kita baca bareng-bareng.

Markus 5 : 21 - 23
Sesudah Yesus menyeberang lagi dengan perahu, orang banyak berbondong-bondong datang lalu mengerumuni Dia. Sedang Ia berdiri di tepi danau, datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika ia melihat Yesus, tersungkurlah ia di depan kaki-Nya dan memohon dengan sangat kepada-Nya:”Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati, datanglah kiranya dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.”

Markus 5 : 35 – 36
Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata: “Anakmu sudah mati, apa perlunya lagi engkau menyusah-nyusahkan Guru?” Tetapi yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat: “Jangan takut, percaya saja!”

“HOPE COMES BY TRUSTING IN JESUS”

Seorang kepala rumah ibadat bernama Yairus mempunyai seorang anak perempuan yang sakit keras hingga hampir mati. Seorang ayah yang memiliki anak perempuan, ketika anaknya sakit walaupun hanya sekedar flu pasti khawatir. Hal seperti itu dirasakan secara pribadi oleh Kak Victor ketika anaknya, Audrey, sakit. Ketika Audrey sakit, Kak Victor berkata bahwa rasanya tidak tenang dan selalu kepikiran. Apalagi jika mengalami hal seperti Yairus yang anaknya sudah hampir mati. Namun Yairus menempatkan pengharapannya pada Yesus dan percaya sepenuhnya bahwa Yesus berkuasa untuk menyembuhkan seperti apapun penyakit.

Monday, December 12, 2011

ECC THE BRIDGE: THE POWER OF LOVE




ECC THE BRIDGE : THE POWER OF LOVE
PELAYAN FIRMAN : KAK ARLENE (PS. ARLENE JOHAN)

11 DESEMBER 2011


Natal ECC Family dengan tema HOME sudah kita rayakan bersama-ssama hari Jumat lalu! It was fun and warm. We all so lucky to be in this family, don’t we? J Setelah merayakan Natal bareng-bareng kemarin, hari Minggu ini kita langsung disuguhkan firman yang ringan tapi hangat oleh Kak Arlene! Buat kalian yang udah keburu pulang kampung, ayo dibaca ringkasan khotbahnya J .

Matius 22 : 36 – 40
“Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Terdapat kuasa ketika seseorang dicintai dan mencintai. Dan pada saat ini, dunia sedang mengalami kelaparan yang sangat besar akan cinta.

“Being unwanted, unloved, uncared for, forgotten by everybody, I think that is a much greater hunger, a much greater poverty than the person who has nothing to eat.” – Mother Teresa

Manusia tidak benar-benar hidup ketika tidak dicintai maupun mencintai. Karena itu semua orang merasakan sakit ketika terjadi penolakan akan cintanya ataupun merasa sensitif tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Pada akhirnya di dunia banyak orang berusaha mengingkari perasaan cintanya dan menjadi seseorang dengan emotional shut down. Emotional shut down adalah ketika seseorang bisa merasakan gejolak perasaan di dalam dirinya namun tidak dapat ataupun memutuskan untuk tidak mengeluarkan emosinya tersebut. Kak Arlene berkata bahwa tidak ada yang salah untuk mengatakan ataupun mengekspresikan perasaan yang sedang dirasakan. Tidaklah suatu dosa untuk merasa terluka dan kemudian menceritakannya pada orang lain. Dan hal yang sama berlaku juga dengan perasaan cinta atau KASIH. KASIH harus diperkatakan dan diperlihatkan. Kasih tidak seharusnya hanya menjadi sebuah slogan.
LOVE IS A VERB. Orang-orang tidak peduli akan seberapa pintar kita, seberapa rohani kita, seberapa jauh prestasi kita, seperti apa penampilan kita. Tapi orang-orang peduli pada seberapa perhatian dan sebesar apa kasih yang kita curahkan pada mereka.

Sunday, November 6, 2011

ECC Morning Service: Faith That Moves The Mountain

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap kita pasti memiliki gunung yang ada di hadapan kita, gunung kehidupan yang harus kita pindahkan. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa jika kita memiliki iman, maka kita akan bisa memerintahkan kepada gunung untuk berpindah, dan gunung itu akan pindah. Hari ini kita akan belajar apa yang harus kita lakukan untuk bisa memiliki iman yang memindahkan gunung.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
FAITH THAT MOVES THE MOUNTAIN

Matius 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

And Jesus said unto them, Because of your unbelief: for verily I say unto you, If ye have faith as a grain of mustard seed, ye shall say unto this mountain, Remove hence to yonder place; and it shall remove; and nothing shall be impossible unto you.

Dalam terjemahan aslinya, iman yang harus kita miliki bukanlah sebesar biji sesawi, melainkan seperti biji sesawi. Biji sesawi adalah biji yang sangat kecil, namun ketika sudah tumbuh dapat menjadi pohon yang besar.Begitu juga dengan iman kita, memang awalnya kecil, tetapi iman tidak boleh terus kecil, iman harus bertumbuh dan menjadi besar.
Matius 13:32
Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya


Ada dua ciri ketika iman kita bertumbuh, yang pertama adalah ketika kita lebih memahami Tuhan, dan yang kedua adalah ketika kita mulai bisa memikirkan orang lain dan beriman untuk orang lain.

LEBIH MEMAHAMI TUHAN
Banyak dari kita pasti pernah mengalami masa-masa dimana kita berdoa dan “beriman habis-habisan” untuk sesuatu, namun setelah beberapa lama melakukan hal tersebut, tetap saja kita tidak mendapatkan apa yang kita imani.Sebenarnya Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah tidak menjawab doa kita, namun terkadang Dia menjawab dengan jawaban yang berbeda dengan pikiran kita.

Pengalaman Pastor Nala ketika doanya dijawab dengan cara yang berbeda.
Tahun 1986 Pastor Nala lulus SMA, setelah itu dia mengikuti ujian masuk universitas,Jurusan Seni Rupa, ITB. Meskipun persaingan untuk masuk perguruan tinggi negeri sangat ketat, Pastor Nala saat itu begitu yakin dan begitu beriman akan janji-janji Tuhan yang tertulis di Alkitab. Dia sangat beriman bahwa dia pasti lulus, sehingga dia merasa tidak perlu mendaftar ke universitas lainnya.

Monday, October 31, 2011

ECC THE BRIDGE : THE POWER OF CONFESSION


ECC THE BRIDGE : THE POWER OF CONFESSION
PELAYAN FIRMAN : KAK NALA (PS. NALA WIDYA)
30 OKTOBER 2011

Akhir bulan Oktober! Wow..gak kerasa juga ya. Sebentar lagi udah mau Natal ECC lagi, nih. Jangan lupa ya buat The Bridge buat semuanya datang ke acara Natal kita dan ajak semua teman-teman dan keluarga juga. :D Akhir bulan ini kita dilayani oleh Kak Nala as our senior pastor. Yuk kita baca aja ringkasannya. Happy reading. (Ringkasan dibuat berdasarkan ibadah The Bridge Pelajar pukul 13.00)
Matius 16 : 13 – 15
Setelah Yesus tiba di daerah Kaisarea Filipi, Ia bertanya kepada murid-murid-Nya: “Kata orang, siapakah Anak Manusia itu?” Jawab mereka: “Ada yang mengatakan: Yohanes Pembaptis, ada juga yang mengatakan: Elia dan ada pula yang mengatakan: Yeremia atau salah seorang dari para nabi.” Lalu Yesus bertanya kepada mereka: “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?”
Ayat tersebut secara jelas menampakkan bahwa bagi Yesus yang terpenting bukanlah siapa Dia di mata dunia ataupun orang lain, tapi yang terpenting bagi-Nya adalah siapa Yesus bagi KITA, anak-anak-Nya.

Sunday, October 23, 2011

ECC Morning Service: SYNC

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Salah satu bahaya terbesar dalam kehidupan bersama adalah ketika kita bisa melihat, tetapi tidak memiliki visi. We can have sight, but no vision.  Kita melihat banyak hal tetapi tidak mengerti apa yang sedang kita lihat, kita melihat kehidupan kita, melihat segala sesuatu yang terjadi didalamnya, tetapi kita tidak memiliki pemahaman mengenai apa yang sedang kita lihat. Kita tidak mengetahui apa maksud dari semua yang kita sedang jalani dan kemana kehidupan ini akan membawa kita. Untungnya kita memiliki Tuhan yang sangat mengasihi kita, Dia tidak ingin kita terus hidup dalam kebingungan, tanpa pemahaman akan makna dari segala hal yang sedang terjadi dalam kehidupan kita. Tuhan ingin kita mengerti mengapa ini semua terjadi dan kemana semua ini akan membawa kita. Hari ini kita akan belajar untuk memahami makna yang ada di balik semua yang kita sedang alami. Perkataan Tuhan yang disampaikan oleh salah satu hamba Tuhan yang luar biasa, dari Amerika Serikat, dan bagi banyak orang merupakan salah satu khotbah paling powerful yang pernah di sampaikan di ECC dalam beberapa tahun terakhir. -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- 

Pelayan Firman: Pastor Troy Marshall
SYNC
Kondisi dimana segala sesuatu tampak buruk dan tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita harapkan dan apa yang selama ini pernah kita pelajari pernah dialami oleh murid-murid Yesus, dalam Lukas 24 diceritakan pristiwa yang terjadi kepada mereka setelah Yesus disalibkan, saat itu para murid-murid mengalami kebingungan yang luar biasa, mereka ketakutan karena mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi, dan mengapa bisa terjadi.

Sebelumnya mereka percaya bahwa Yesus adalah Raja yang akan membebaskan bangsa Israel dari jajahan Kerajaan Romawi, mereka percaya Yesus datang untuk memulihkan Kerajaan Israel, mereka melihat segala perbuatan ajaib yang dilakukan Yesus selama hidupnya dan mereka mempercayai bahwa Yesus adalah Tuhan.

Jadi ketika orang-orang romawi menangkap Yesus dan menyalibkanNya, mereka sangat bingung. Secara tiba-tiba semua yang diajarkan Yesus, semua yang dinubuatkan Yesus selama hidupNya menjadi tidak masuk akal bagi mereka.

Mereka melihat bahwa Yesus menyembuhkan orang sakit, membangkitkan orang mati, mereka mengetahui betapa  besar kuasa yang Yesus miliki tetapi setelah itu mereka melihat Yesus mati dan “dikalahkan” oleh bangsa Romawi, hal itu tidak masuk akal bagi mereka semua. Semua yang mereka tahu dan percaya, berubah menjadi sebuah pertanyan besar dalam diri mereka.

Dalam cerita ini (ayat 14) dalam perjalanan ke Yerusalem dan mereka bertemu dengan Yesus. Saat itu mereka sedang berdiskusi dan mencoba mengerti apa yang sedang terjadi menggunakan akal sehat mereka. Hal yang dilakukan para murid ini sering kali kita lakukan, kita mencoba memahami dan memasukan rencana Tuhan ke dalam akal sehat kita, mencari alasan “duniawi” mengapa segala sesuatu bisa terjadi.
Mencoba “reasoning” atau mencari alasan akan semua yang kita alami bisa menjadi berbahaya untuk kehidupan rohani kita, karena Tuhan kita terlalu besar untuk kita pahami hanya dengan menggunakan akal sehat kita, kita tidak akan bisa memasukan rencanaNya yang besar ke dalam akal sehat kita yang terbatas.
Lukas 24:15-16
15 Ketika mereka sedang bercakap-cakap dan bertukar pikiran, datanglah Yesus sendiri mendekati mereka, lalu berjalan bersama-sama dengan mereka.16 Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.

Dikatakan dalam ayat tersebut bahwa dalam perjalanan para murid bertemu dengan Yesus, tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka sehingga mereka tidak menyadari bahwa Yesus sedang berjalan bersama mereka. Mereka bisa melihat, tetapi tidak memiliki visi akan keberadaan Yesus.

ECC THE BRIDGE : FOUR SEASON OF CHRISTIANITY

ECC THE BRIDGE : FOUR SEASON OF CHRISTIANITY
PELAYAN FIRMAN : PS. TROY MARSHALL
23 OKTOBER 2011
We meet again on this final day of our #FAST21 movement! Have you, guys finish this #FAST21 with a stronger passion, stronger character, and stronger spirit? We all hope so! Rasanya sangat menyenangkan untuk mengakhiri puasa kita ini. Tidak hanya karena mulai besok kita bisa makan dan minum tanpa ada halangan lagi, tapi terlebih dari hal itu, semuanya karena kita sudah memenuhi komitmen kita pada Tuhan untuk berpuasa selama 21 hari. Oleh sebab itu, mari kita rayakan hari terakhir berpuasa ini dengan firman yang langsung datang dari Pastor Troy Marshall. (ringkasan ini dibuat berdasarkan ibadah raya The Bridge pkl. 07.30)

Apakah tragedi terburuk yang bisa dialami oleh manusia? Ps. Troy menyatakan bahwa tragedi terburuk bagi seseorang adalah:
PEOPLE HAVE SIGHT, BUT HAVE NO VISION

Dapat melihat, tapi tidak memiliki visi. Seorang manusia dapat melihat apa yang terjadi dengan matanya tapi ia tidak memiliki visi dari Tuhan tentang apa yang sedang terjadi, ini adalah sebuah tragedi. Dengan berjalan bersama Tuhan, tidak cukup bagi seseorang untuk menemukan karir pekerjaannya di dunia maupun panggilannya. Di atas semuanya itu, visi adalah mengenai pengetahuan tentang segala hal yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup kita.
Percayalah bahwa Tuhan kita tidak menginginkan kita, anak-anak-Nya, kebingungan mengenai apa yang menjadi visi-Nya atas hidup kita. Seringkali kita kebingungan dan ragu tentang visi Tuhan tersebut. Tapi sebenarnya, Tuhan menginginkan segalanya menjadi jelas untuk kita.

Sunday, October 16, 2011

ECC THE BRIDGE : WALKING IN THE SPIRIT

ECC THE BRIDGE : WALKING IN THE SPIRIT
PELAYAN FIRMAN : KAK VICTOR (VICTOR HERIYANTO WAANG)
16 OKTOBER 2011


The Bridge, sekarang uda memasuki minggu terakhir dari #FAST21, lho setelah sudah 14 hari berpuasa. Puasa erat kaitannya dengan asupan firman Tuhan yang lebih banyak bagi roh kita. Karena itu tentunya kita harus tetap datang ke ibadah untuk mendengar firman yang disampaikan. Minggu kedua puasa diakhiri dengan firman oleh pastor kesayangan kita, Kak Victor. Tanpa banyak tulis lagi, langsung aja kita baca bareng-bareng ya firman yang disampein Kak Victor ini. (ringkasan dibuat berdasarkan firman yang disampaikan di ibadah Pelajar – pukul 13.00)


Galatia 5:25
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Melalui ayat tersebut ditekankan bahwa Roh Kudus bukanlah sebuah objek. Roh Kudus dapatmemimpin, yang menjadikan dia adalah seorang pribadi. Dan tentunya Roh Kudusbukanlah pribadi biasa. Roh Kudus adalah pribadi luar biasa yang jika Ia hidupdi dalam kita, maka kita akan menjadi pribadi yang baru dengan kekuatan baru juga.

Roma 15 : 13
Semoga Allah, sumber pengharapan, memenuhi kamu dengan segala sukacita dan damai sejahtera dalam iman kamu, supaya oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan.

Roh Kudus memberimanusia yang menerimanya kekuatan untuk melakukan berbagai hal besar yang Tuhanpercayakan. Kak Victor lalu membagi hal-hal besar tersebut ke dalam 3 kategori,yaitu:

- BIG THINGS
Mazmur 8 : 4
Jika aku melihat langit-Mu, buatan jari-Mu, bulan dan bintang-bintang yang Kautempatkan:

Kita semuanya harusnya takjub membacaayat di atas bahwa ternyata semua bintang di angkasa yang bahkan ukurannya jauhjauh jauuhhh lebih besar dari bumi maupun matahari diletakkan Tuhan hanyadengan jari. Dan Tuhan yang sangat besar melebihi segala sesuatu yang terbesartersebut tinggal di dalam diri kita sebagai Roh Kudus. Katakan: WOW! Olehkarena itu kita harus yakin dan percaya bahwa kita, ketika berjalan dalam rohdengan Roh Kudus, pasti dapat melakukan berbagai hal besar yang bahkanmelampaui apa yang pernah kita pikir maupun bayangkan.

ECC Morning Service: Walking in The Spirit

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Banyak dari kita yang pada awalnya berasal dari gereja yang non-karismatik, sehingga memiliki ketakutan atau “alergi” tersendiri akan hal-hal yang berhubungan dengan Roh Kudus, dunia Roh, dll. Orang seperti ini cenderung menghindari atau bahkan takut dengan orang-orang yang hidupnya dukuasai oleh roh, dan mereka juga menghindar dari segala jenis manifestasi Roh di dalam diri mereka. Mereka hanya mau menjadi orang Kristen yang biasa dan natural. Di sisi lain ada juga jemaat gereja karismatik yang memiliki pemahaman yang salah mengenai hidup dalam roh, sehingga mereka bertindak secara aneh, atau bahkan sengaja bertindak aneh supaya orang mengaggapnya dikuasai oleh roh. Hari ini kita akan belajar mengenai pengertian yang benar mengenai berjalan di dalam Roh.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Victor Waang
WALKING IN THE SPIRIT

Galatia 5:25
Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,

Since we are living by the Spirit, let us follow the Spirit’s leading in every part of our lives. (New Living Translation)

Orang yang menolak untuk hidup dibawah pimpinan Roh Kudus umumnya tidak mengenal siapa itu Roh Kudus dan bagaimana Dia bekerja. Hal ini sangatlah merugikan, karena karena orang tersebut tidak mengenali roh yang hidup di dalam dirinya, sehingga mereka tidak mengetahui betapa besar kuasa yang ada di dalam diri mereka, kuasa yang sanggup merubahkan kehidupan orang tersebut.
Dalam ayat di atas jelas dikatakan bahwa jika kita sudah memiliki Roh Kudus dalam diri kita, kehidupan kita juga seharusnya dipimpin oleh Roh Kudus, mengikuti Roh Kudus dalam setiap bagian kehidupan.

Walking in the spirit adalah ketika kita memiliki sensitivitas dan kepekaan yang amat sangat terhadap setiap guidance atau petunjuk yang Roh Kudus nyatakan dalam hidup kita, sehingga jalan kehidupan kita sesuai dengan langkah yang Roh Kudus taruhkan dalam hidup kita.
Walking in the spirit is doing the will of God, No more, no less.
Kita mengetahui bahwa Roh Kudus adalah seorang pribadi dan bukan sebuah object, dalam Alkitab dikatakan Roh Kudus disebut sebagai “He” dan bukan “it”, artinya Roh Kudus adalah sebuah pribadi dan bukan “object” atau alat yang diberikan untuk membantu kita dalam hidup.

Pribadi ini dimanifestasikan dalam berbagai hal:
Roh Kudus dianggap seperti burung merpati, yang menggambarkan sebuah pribadi yang setia, dan lemah lembut. Roh Kudus juga dimanifestasikan sebagai api menggambarkan passion yang berapi-api, minyak (pengurapan), angin (invisible power, sesuatu yang tidak terlihat tetapi memiliki kekuatan yang sangat besar), sungai yang mengalir (sesuatu yang memberi kesegaran dalam hidup dan membawa kita di dalam alirannya).

Monday, October 10, 2011

ECC Morning Service: 4th Dimension

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hidup kita tidak hanya menyangkut apa yang ada di hadapan kita, seharusnya kita tidak hidup dengan apa yang ada di hadapan kita, dan apa yang bisa kita lihat. Jika kita hidup dalam Yesus, kita harus mengerti adanya dimensi yang lain dalam kehidupan, sesuatu yang belum kita lihat tetapi nyata dalam kehidupan kita. Kita akan mengenal dimensi keempat dalam kehidupan kita.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
 4TH DIMENSION

If you move, God will move, prinsip ini harus kita pahami dalam hidup, sering kali kita menyalahkan Tuhan karena Dia tidak merubah keadaan kita, ketika hal-hal buruk tidak berubah dalam kehidupan kita. Salah satu penyabab hal itu terjadi adalah karena kita sendiri tidak pernah bergerak untuk mendatangkan perubahan dalam diri kita. Bahkan seorang Mike Tyson mengatakan, “God only help, the one who helps them self”
 
Immanuel berarti Allah beserta kita, artinya jika kita berjalan Allah juga akan berjalan menyertai kita, begitu juga jika kita diam Allah akan diam. If you move, God will move.

Mazmur 37:4
dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.
Delight thyself also in the LORD; and he shall give thee the desires of thine heart.

Seluruh aspek yang terjadi di kehidupan kita berpusat di hati, jika hati kita kosong, maka kehidupan kita juga akan kosong. Ayat di atas bahkan mengatakan apa yang akan kita dapatkan, apa yang diberikan Tuhan kepada kita adalah apa yang ada di hati kita. Amsal mengatakan "Melalui hati akan terpancar kehidupan", hati kita yang akan membawa kita ke dimensi keempat di dalam kehidupan, membuat kita hidup melebihi keterbatasan-keterbatasan yang ada di dalam diri kita.

Sunday, October 9, 2011

ECC THE BRIDGE : 4th DIMENSION


ECC THE BRIDGE : 4th DIMENSION
PELAYAN FIRMAN : KAK NALA (NALA WIDYA)
9 OKTOBER 2011

The Bridge, bagaimana puasanya? Semoga semuanya lancar, ya. Minggu pertama puasa kita mungkin memang melelahkan karena tubuh kita harus beradaptasi dengan gaya hidup dan pola makan yang baru. Tapi percayalah semua ini akan berbuah jauh lebih besar dari sekedar makanan jasmani saja. Oleh sebab itu, minggu ini kita dikuatkan oleh khotbah yang dibawakan langsung oleh Kak Nala. :)


Mazmur 37 : 4
Dan bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu
Khotbah dimulai dengan satu ayat dalam firman di atas. Dalam ayat tersebut tidak dikatakan bahwa Tuhan memberikan begitu saja tanpa manusia terlebih dulu menginginkan. Kesimpulan yang Kak Nala berikan buat kita dari ayat ini adalah:

JIKA KITA BERGERAK, MAKA TUHAN AKAN BERGERAK

Sunday, September 11, 2011

ECC Morning Service: Discipleship

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam kehidupan, kita pasti pernah melihat seorang anak Tuhan yang hidupnya luar biasa, orang yang cinta Tuhan dan hidup dalam ajaran Firman Tuhan, orang yang hidupnya menjadi berkat untuk banyak orang dan juga hidupnya diberkati Tuhan secara berkelimpahan. Orang-orang yang menjadi saksi Tuhan di dunia, menjadi garam dan terang dimana mereka berada. Orang-orang seperti itu tidaklah lahir dalam kondisi seperti itu, atau hidup mereka menjadi seperti demikian secara instan setelah mereka lahir baru, orang-orang tersebut pasti pernah dan akan terus mengalami suatu proses yang akan kita pelajari hari ini.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
DISCIPLESHIP

Matius 28:19-20
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Ayat di atas kita kenal sebagai Amanat Agung, amanat berlaku untuk semua orang bukan hanya para pemimpin rohani, atau ke 12 murid Tuhan Yesus pada jaman tersebut, perintah ini diberikan kepada semua orang yang mengaku dirinya Kristen.

Amanat Agung mengatakan bahwa setiap kita harus mengalami proses discipleship, setiap kita harus dimuridkan, dan juga memuridkan orang lain. Itulah amanat agung yang diberikan Yesus kepada manusia.

Amanat Agung inilah yang membuat terjadi sebuah kebangkitan rohani yang luaR biasa di Yerusalem, sejarah mengungkapkan Jemaat Yerusalam awalnya hanya berjumlah 120 orang namun dalam 20 tahun jumlahnya berubah menjadi 120 ribu orang, pada jaman tersebut 60% dari penduduk Yerusalem adalah orang Kristen. Pada jaman tersebut Yerusalem merupakan pusat dunia dan selau didatangi oleh orang dari berbagaibangsa.

Orang kristen yang dimaksud disini bukanlah orang yang di kartu indentitasnya tertulis beragama Kristen. Yang dimaksud di sini adalah orang yang sudah sungguh-sungguh lahir baru dan hidup sesuai dengan perintah Allah, 120 ribu orang Yerusalem yang disebut di atas adalah orang Kristen yang sungguh-sungguh.

Sebuah pertumbuhan jemaat seperti itu hanya bisa terjadi jika orang-orang di dalamnya mengalami pertumbuhan secara rohani. Untuk menjadi orang Kristen yang sebenarnya tidak cukup hanya dengan duduk di gereja setiap hari minggu. Untuk menjadi orang Kristen yang sesungguhanya, kita perlu mengalami 3 tahapan pertumbuhan rohani.

THE CONVERT

Kisah Para Rasul 2:40-41
Dan dengan banyak perkataan lain lagi ia memberi suatu kesaksian yang sungguh-sungguh dan ia mengecam dan menasihati mereka, katanya: "Berilah dirimu diselamatkan dari angkatan yang jahat ini." Orang-orang yang menerima perkataannya itu memberi diri dibaptis dan pada hari itu jumlah mereka bertambah kira-kira tiga ribu jiwa.

Sunday, August 21, 2011

ECC Morning Service: Walking With God

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini kita akan belajar mengenai salah satu kebiasaan yang dimiliki oleh Tuhan kita, salah satu kesenangan yang dimilikiNya untuk Dia lakukan dengan kita hamba-hambanya. Sesuatu yang seharusnya merupakan kehormatan bagi kita mahluk ciptaannya. Hari ini kita akan belajar mengenai walking with God. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelayan Firman: Pastor Ivan Saputro
WALKING WITH GOD

KEJADIAN 3:8
Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.

Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan istrinya itu terhadap Tuhan Allah, di antara pohon-pohon dalam taman.
 
Dalam ayat ini dikatakan Adam dan Hawa mendengar langkah Tuhan Allah sedang berjalan-jalan di taman pada waktu hari sejuk, berarti kita bisa membayangkan bahwa adalah suatu kebiasaan Tuhan untuk berjalan-jalan bersama Adam dan Hawa di taman tersebut. Tuhan memiliki kebiasaan untuk berjalan-jalan dan menjalin komunikasi dengan manusia.
 
Tuhan kita adalah Tuhan yang senang  berjalan bersama manusia. Yang dimaksud dengan berjalan dengan Tuhan bukanlah hanya ketika Tuhan berjalan di depan, dan kita mengikuti di belakang, seperti seorang pemimpin yang diikuti oleh anak buahnya. Berjalan bersama dengan Tuhan, seperti seorang bapak berjalan dengan anaknya, atau seorang sahabat yang berjalan bersamaan. 

Ketika kita berjalan dengan Dia, kita bisa berkomunikasi dan menjalin hubungan denganNya selama proses tersebut. Dalam perjalanan Tuhan dengan manusia dia sedang membangun relationship dengan kita, Dia sedang share sesuatu dengan manusia, dan menunjukan rencana-Nya untuk kita.
 

Sunday, August 14, 2011

ECC Morning Service: Spiritual Covering

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Secara natural kita semua memiliki keinginan untuk memberontak dan tidak mau hidup dibawah otoritas, kita umumnya menolak hidup kita atau keinginan kita diintervensi oleh orang lain.Namun pada akhirnya kita semua tidak akan pernah bisa lari dari otoritas yang ada di atas kita. Alkitab juga mengajarkan kita untuk tunduk dibawah otoritas, bukan hanya itu, penundukan diri terhadap otoritas bahkan merupakan ciri-ciri Kerajaan Allah, dan merupakan faktor kunci supaya hidup kita diberkati.Hari ini kita akan belajar mengenai penundukan diri tersebut, hal yang membuat hidup kita berada dibawah payung rohani, dan menyadari bahwa hidup dibawah otoritas jauh lebih baik dibanding hidup dengan menentang otoritas.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya  
SPIRITUAL COVERING
Doa Bapa kami dimulai dengan kata-kata, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah namamu, datanglah kerajaanmu, jadilah kehendakmu di bumi seperti di surga.” Doa yang diajarkan langsung oleh Yesus ini mengajarkan kita bahwa prioritas pertama yang harus kita dahulukan dalam meminta kepada Bapa adalah, supaya kerajaan-Nya datang dan kehendak-Nya jadi di bumi seperti di surga. Kita berdoa supaya kerajaan-Nya nyata di bumi ini. Arti dari datangnya kerajaan Allah di bumi ini adalah, terjadinya prinsip-prinsip kerajaan Allah di bumi. Kata kingdom merupakan gabungan dari kata King Domain

Dalam hal kerajaan Allah selalu ada 4 hal:
Hal pertama adalah: OTORITAS
Dalam sebuah kerajaan selalu ada seorang raja yang memerintah, yang memiliki otoritas di atas semua yang ada di dalam kerajaan-Nya, pemimpin yang membuat aturan, dan menegakan aturan tersebut.

Hal yang sama harus terjadi dalam kehidupan orang percaya, jika Kingdom of God ada dalam kehidupan kita maka hal pertama yang harus ada di dalam kehidupan kita adalah otoritas. Otoritas yang berada di atas kita, yang menetapkan aturan dalam hidup kita. Ketika kita meminta kerajaan datang, berarti kita minta supaya Tuhan datang dan berotoritas dalam hidup kita.

Ketika otoritas ditegakan dalam kehidupan kita maka akan terjadi hal kedua yang merupakan ciri-ciri kerajaan Allah yaitu: KETERATURAN

Sunday, August 7, 2011

ECC THE BRIDGE: Anointing


ECC THE BRIDGE : ANOINTING

PELAYAN FIRMAN : KAK ARLENE (ARLENE JOHAN)

07 AGUSTUS 2011

Hello, The Bridge. Minggu ini, 2 minggu sebelum #youthfest2011 *wuhuu!*, ibadah kita dilayani oleh Kak Arlene, lho. Jarang ya liat dia share khotbah depan kita. Nah, mungkin banyak yang pertama kali liat dan denger sendiri gimana urapan dia kan? Tapi mungkin ada juga yang gak sempet liat langsung, nih. Oleh karena itu langsung aja baca ringkasan khotbah di sini ya!



Bacaan: 1 Samuel 16 : 1 – 13
Bacaan sebanyak satu perikop tersebut menceritakan tentang kisah Daud di masa mudanya sebelum ia menjadi raja. Ketika Daud masih muda, dapat kita lihat dari ayat tersebut bahwa Daud adalah pribadi yang biasa saja. Ketika Samuel datang ke rumahnya untuk mencari orang yang diurapi Tuhan untuk menjadi raja, ayah Daud bahkan tidak memperhitungkan Daud untuk dipertemukan dengan Samuel. Sampai di ayat 11, ketika Samuel memastikan apakah semua anak Isai (ayah Daud) sudah dipertemukan dengannya semua, barulah Isai menjawab,”Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan domba-domba.” Lalu ia mempertemukan Daud pada Samuel.

Dari kisah Daud di atas, kita dapat melihat bahwa bisa saja manusia tidak memperhitungkan kita. Namun ketika akhirnya Daud diurapi oleh Samuel, kuasa Tuhan bekerja atas dia seterusnya. Begitu juga dengan kita, ketika kita sudah diurapi Tuhan pasti kuasa Tuhan bekerja atas kita.


1 Samuel 16 : 13

Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-sudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.


Pengurapan tidak hanya dilakukan ketika kita menjadi tim caring sebelum acara Encounter, atau ketika kita pelepasan, atau ketika pengutusan saja, tapi pengurapan perlu dilakukan jauh-jauh sebelum kita masuk ke market place. Sama seperti Daud yang sudah diurapi sejak ia masih sangat muda, jauh sebelum ia akhirnya menjadi raja.

Kak Arlene dalam khotbahnya kali ini akan membagikan tentang tiga sifat dari pengurapan (anointing).

Sunday, July 31, 2011

ECC Morning Service: The Power of Giving

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Salah satu penyebab utama banyak orang percaya tidak pernah mengalami terobosan secara financial adalah kurangnya pemahaman akan kebenaran Firman Tuhan mengenai hidup yang berkelimpahan dan berkat financial. Banyak orang percaya tidak pernah bisa meninggalkan mentalitas miskinnya, sehingga kehidupannya pun tidak pernah berubah menjadi berkelimpahan. Hari ini kita akan mempelajari beberapa kebenarai Firnan Tuhan, yang bisa merupah pola pikir kita yang selama ini membuat kita tidak bisa keluar dari kehidupan yang pas-pas-an.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Victor Waang

THE POWER OF GIVING
Markus 4:23
“Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar.”
 
Mendengar dalam bahasa Yunani tidak sama dengan bahasa Indonesia, mendengar di ayat ini memiliki arti “mendengar sehingga mengerti”. 

Sebagai orang percaya kita perlu mendengar dan mengerti Firman Tuhan karena pertumbuhan rohani kita akan sangat ditentukan seberapa kita mengerti Firman Tuhan. Hidup kita diubahkan tergantung dari seberapa banyak Firman Tuhan yang kita mengerti, bahkan setiap berkat yang kita terima sangat ditentukan oleh seberapa banyak kita mengerti kebenaran Firman Tuhan, termasuk berkat dalam hal financial.
 
Dalam pengalaman hidup Pastor Victor, di masa ketika dia baru menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat, bahkan bertahun-tahun setelah itu, hidupnya tetap saja dalam garis kemiskinan, sangat jauh dari hidup berkelimpahan yang dijanjikan Firman Tuhan.

Pada saat itu Pastor Victor sangat mencintai Tuhan, namun  hidupnya  tetap miskin, dia radikal dalam Tuhan tetapi tetap saja hidup dalam kekurangan. Hal itu disebabkan karena banyak kebenaran Firman Tuhan yang saat itu belum dia mengerti, ada banyak pola pikir terutama mengenai kehidupan yang berkelimpahan yang tidak benar. Hal yang sama mungkin terjadi dalam kehidupan kita masing-masing, untuk dapat hidup dalam kelimpahan kita harus mengerti kebenaran Firman mengenai hidup dalam kelimpahan, mengenai uang, dan prinsip dalam menabur.
 
Ada beberapa pengertian yang salah yang umumnya dimiliki orang-orang percaya yang dalam hidupnya tidak mengalami lonjakan secara Financial.
 
POVERTY IS A DESTINY
Iblis selalu berusaha untuk  mengintimidasi kita, dan menanamkan pikiran bahwa dalam dunia ini Tuhan menciptakan 2 jenis orang: ada orang yang diciptakan untuk hidup berkelimpahan, dan orang  yang memang diciptakan untuk hidup kekurangan. Jadi jika kita saat ini hidup dalam kekurangan, berarti itu sudah takdir yang ditetapkan Tuhan pada kita. Tidak ada yang bisa kita lakukan untuk merubah takdir tersebut.

Sunday, July 24, 2011

ECC Morning Service: Hidup Dalam Kebenaran

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah hubungan pribadi kita dengan Tuhan masuk ke level yang lebih tinggi, pergumulan dalam kehidupan kita akan juga masuk ke level yang lebih tinggi, kita tidak lagi akan bejuang untuk memutuskan kita akan berlaku baik atau buruk, berdosa atau tidak, karena seorang yang bertumbuh secara rohani umumnya secara bertahap akan meninggalkan kebiasaan dosanya. Namun sebagai anak Tuhan perjuangan kita tidak selesai di level tersebut, kita diminta untuk berbuat benar dan juga sempurna, bukan hanya berbuat baik.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
HIDUP DALAM KEBENARAN

Jika hidup kita sudah berada di “the next level”, kita tidak lagi bertanya bahwa sesuatu adalah dosa atau tidak, benar atau salah. Orang yang berada di level yang lebih tinggi tidak cukup untuk berbuat baik saja, atau menghindari berbuat dosa saja, orang tersebut akan mulai mempertimbangkan, sesuatu adalah baik atau benar, karena tidak semua yang baik itu benar.

Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Hal pertama yang menarik untuk kita bahas dalam ayat ini adalah, “jangan menjadi serupa dengan dunia ini”, hal ini sering kali disalahartikan oleh banyak orang percaya, tidak serupa dengan dunia tidak sedang berbicara tentang fashion, warna musik, teknologi atau hal-hal “duniawi” yang sering diperdebatkan lainnya.

Tidak ada musik yang berasal dari Surga, tidak ada pakaian surgawi, atau teknologi surgawi, kita semua tentu boleh untuk memanfaatkan dan menikmati hal-hal tersebut, ayat di atas  berkata “berubahlah oleh pembaharuan budimu” itu artinya cara berpikir dunialah yang harus kita rubah.

Sebagai orang percaya kita harus merubah banyak nilai-nilai duniawi yang tertanam dalam cara berpikir kita, yang bertolak belakang dengan kebenaran Firman Tuhan. Kita harus merubah nilai-nilai yang duniawi yang ada dalam diri kita, jika hal tersebut tidak sejalan dengan Firman Tuhan.

"Baik, berkenan dan sempurna", hidup sesuai dengan Firman Tuhan tidak berhenti di titik baik saja, untuk jadi orang baik kita tidak perlu Yesus, sangat banyak orang baik di dunia ini yang tidak pernah mengenal Tuhan, menjadi baik tidak selamanya sesuai dengan Firman Tuhan, hal yang baik tidak selalu benar.

Yesaya 64:6
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Ayat di atas mengatakan “kesalehan kita seperti kain kotor”, segala upaya dan kebaikan yang bisa kita laksanakan tidak ada artinya dibanding standard Tuhan. Kebaikan kita tidak akan pernah cukup untuk membuat kita diselamatkan. Kita harus berbuat benar dan berbuat sempurna 

Untuk menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan, menjadi orang yang benar di mata Tuhan, hal pertama yang kita butuhkan adalah mengetahui apa itu kebenaran Firman Tuhan, karena sering kali kebenaran kita (kebenaran dunia) dengan kebenaran Firman Tuhan seing kali bertolak belakang.

Sunday, July 3, 2011

ECC Morning Service: Christianity

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam perjalanan Pastor Frans dalam menjadi orang Kristen, sejak menerima Kristus di kelas 3 SMA, dia memiliki sebuah kesimpulan bahwa perjalanan menjadi seorang Kristen dapat digambarkan seperti sebuah perlombaan untuk mendapatkan mahkota. A Race for a Crown.
Dalam Alkitab kehidupan orang Kristen dalam digambarkan seperti 3 jenis pekerjaan, yang harus kita jalani dalam hidup, suka atau tidak ketiga  ini merupakan panggilan Tuhan bagi orang Kristen. Pedoman kita dalam menjalani kehidupan kita hari demi hari.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Frans Sanger

CHRISTIANITY
Seperti sudah sering dibahas sebelumnya sebagai orang Kristen kita semua memiliki tujuan dalam hidup kita dan Tuhan secara spesifik menyipakan tujuan dan panggilan yang unik untuk masing-masing setiap kita.
Sebagian orang dipanggil menjadi misionaris, yang pergi ke tempat-tempat terpencil untuk mengabarkan injil kepada orang-orang yang terasing tersebut, sebagian memiliki panggilan sebagai pengusaha, artis, guru, dll.
 
Dari berbagai profesi-profesi tersebut ada 3 profesi yang secara umum merupakan panggilan bagi setiap orang percaya. 
 
2 Timotius 2 : 3-6
3. Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus
4. seorang PRAJURIT yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian dia berkenan kepada komandannya
5. Seorang OLAHRAGAWAN hanya dapat memperoleh mahkota sebagai juara, apabila ia bertanding menurut peraturan-peraturan olahraga
6. Seorang PETANI yang bekerja keras haruslah yang pertama menikmati hasil usahanya

Disadari atau tidak, kita semua dipanggil untuk menjalani kehudan seperti ketiga profesi tersebut dalam kehidupan kita.

PRAJURIT, Tuhan memanggil saya dan saudara untuk menjadi seorang prajurit, setelah kita percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruslamat , Dia memasukan kita ke tengah-tengah peperangan.
 
Peperangan yang harus dijalani kita sebagai orang percaya adalah peperangan di alam roh, setiap detik dalam kehidupan kita ada peperangan rohani yang harus kita jalani. Kita selalu harus memilih untuk melakukan sesuatu yang benar sesuai dengan Firman Tuhan atau melakukan sesuatu yang salah yang selalu iblis coba masukan ke dalam pikiran kita. Setiap saat kita harus berperang melawan kuasa-kuasa roh jahat yang selalu mencoba merusak kehidupan kita dan hubungan kita dengan Tuhan.

OLAHRAGAWAN, ke-Kristenan juga adalah sebuah perlombaan yang bukan hanya untuk diikuti tetapi juga harus diselesaikan. Seperti seorang olahragawan yang tidak pernah berhenti berjuang sebelum dia benar-benar mencapai garis finish. Begitu juga seharusnya dalam hidup kita.

  
PETANI, menjadi seorang Kristen bukan berarti diam atau menunggu semuanya disediakan Tuhan. Ada bagian kita untuk menanam, menyiram, menggarap dan mengolah lahan yang dipercayakan kepada kita, supaya menghasilkan buah.

Ke-Kristenan berbicara tentang kehidupan setiap hari, setiap hari kita harus berperang, kita harus  berjuang, kita harus mengarap sepetak demi sepetak, dari lahan yang disediakan Tuhan untuk kita garap.
 

Christianity is a war to win!
...is a race to finish!
...is a field to work!

Sunday, June 26, 2011

ECC Morning Service: The Highest Calling

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebagai pengikut Kristus kita semua dipanggil untuk tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan kita, di gereja ada yang melayani di bagian keamanan, ada yang melayani dalam pelayanan Praise & Worship, ada juga yang mendapat bagian untuk menyampaikan Firman Tuhan. Masing-masing dari kita memiliki peran masing-masing dalam pelayanan di rumah Tuhan. Namun di balik semua bakat dan pelayanan kita masing-masing, kita semua memiliki satu panggilan utama dalam kehidupan semua pengikut Kristus, yaitu memberitakan kabar keselamatan bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Victor Waang
THE HIGHEST CALLING 
 

Mat 28: 19-20 
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperitahkan kepadamu, dan ketahuilah aku menyertaimu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
 
Dalam ayat di atas jelas dikatakan bahwa Tuhan mau kita semua menyampaikan kabar keselamatan bagi semua bangsa, itulah panggilan utama kita sebagai orang percaya. That is our highest calling.Untuk bisa memenuhi panggilan tersebut ada beberapa hal yang harus kita mengerti dan perhatikan:
 
MOTIF YANG BENAR
Story about Susan Boyle

Video ini bukan hanya menjadi “wake up call” untuk dewan juri di acara tersebut tetapi juga untuk Pastor Victor, dan mungkin sebagian dari kita. Video ini menyadarkan kita bahwa sering kali kita memilih-milih orang yang akan kita layani.
 
Kita cenderung lebih suka melayani orang yang berpenampilan menarik, daripada orang yang memiliki masalah dalam penampilan, kita juga jauh lebih suka melayani orang yang berkecukupan, daripada orang yang memiliki masalah dalam keuangannya.

Sama seperti dewan juri dalam acara tersebut, kita sering kali men”judge” seseorang berdasarkan penampilan luarnya dan penilaian tersebut membuat kita seakan-akan memilih-milih siapa yang pantas masuk ke dalam kerajaan Allah dan siapa yang tidak. Siapa yang mungkin dipakai Allah secara luar biasa, atau siapa yang kita prediksi orang Kristen yang biasa-biasa saja.
 
Terkadang kita juga memilih untuk melayani orang yang sesuai dengan “kebutuhan kita”, jika kita sedang memcari teman atau mungkin pasangan hidup, kita sering kali merasa “terpanggil” untuk melayani mereka yang memeliki penampilan yang menarik, ketika kebutuhan hidup meningkat, terkadang kita lebih senang melayani orang-orang kaya, terutama yang suka memberi.
 
Sebelum kita mengabarkan kabar keselamatan, kita semua harus bertanya kepada diri kita masing-masing apakah kita sudah memiliki motif yang benar dalam menyebarkan kabar keselamatan. Kita tidak memiliki hak untuk memilih-milih siapa yang pantas atau berpotensi untuk mendengarkan kabar keselamatan, karena kita pun diselamatkan bukan karena kita pantas untuk diselamatkan atau memiliki potensi untuk menjadi anak Tuhan. Kita semua diselamatkan karena kasih karunia Allah.
 
PRINSIP YANG BENAR
Selain memiliki motif yang benar, kita juga harus mempelajari prinsip-prinsip kebenaran yang tertulis di Alkitab mengenai bagaimana memenuhi highest calling kita.

Monday, June 20, 2011

ECC Morning Service: Planning and Preparation

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini kita akan belajar salah satu hal penting untuk kita supaya bisa hidup dalam kasih karunia, satu hal yang penting terutama bagi kita yang sedang mendoakan sesuatu dan sedang menunggu doa kita dijawab oleh Tuhan. Apa yang akan kita perlajari hari ini akan mendatangkan percepatan bagi terkabulnya doa kita.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
PLANNING AND PREPARATION

Kita tahu dalam hidup selalu ada bagian Tuhan dan ada bagian kita, dan planning dan preparation adalah bagian kita. Dalam hal ini kita tidak bisa meminta Tuhan melakukannya, perencanaan dan persiapan adalah bagian yang harus kita kerjakan.

Tuhan sendiri merupakan Tuhan yang selalu memiliki perencanaan, itu sebabnya jika kita mempelajari proses penciptaan bumi ini, kita akan mendapati betapa terencananya proses penciptaan bumi ini, sehingga semuanya berjalan dengan teratur dan lancar, itu sebabnya manusia diciptakan terakhir, karena semua dipersiapkan dan direncanakan dengan baik oleh Tuhan.
“If you failed to plan, you plan to failed.”
Jika kita renungkan quotes ini maka kita akan menemukan bahwa  banyak orang di dunia ini yang sudah merencanakan hidupnya untuk kegagalan, mengapa ?! Karena pada prinsipnya jika kita tidak memiliki dan membuat perencanaan untuk berhasil maka kita sedang merencanakan  untuk gagal. Tidak ada persiapan, artinya persiapan untuk gagal.

1 Raja-Raja 41-46
18:41. Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
18:46 Tetapi kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.

Dalam cerita di atas sedang diceritakan kisah Nabi Elia dan Raja Ahab yang sedang menunggu turunnya hujan di kerajaan mereka, setelah tidak turun hujan dalam waktu yang sangat lama. Dalam cerita ini kita bisa mempelajari bahwa Nabi Elia juga merupakan seseorang yang selalu melakukan planning and preparation.