Sunday, June 26, 2011

ECC Morning Service: The Highest Calling

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebagai pengikut Kristus kita semua dipanggil untuk tujuan-tujuan tertentu dalam kehidupan kita, di gereja ada yang melayani di bagian keamanan, ada yang melayani dalam pelayanan Praise & Worship, ada juga yang mendapat bagian untuk menyampaikan Firman Tuhan. Masing-masing dari kita memiliki peran masing-masing dalam pelayanan di rumah Tuhan. Namun di balik semua bakat dan pelayanan kita masing-masing, kita semua memiliki satu panggilan utama dalam kehidupan semua pengikut Kristus, yaitu memberitakan kabar keselamatan bagi orang-orang yang belum mengenal Kristus.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Victor Waang
THE HIGHEST CALLING 
 

Mat 28: 19-20 
Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperitahkan kepadamu, dan ketahuilah aku menyertaimu senantiasa sampai kepada akhir zaman.
 
Dalam ayat di atas jelas dikatakan bahwa Tuhan mau kita semua menyampaikan kabar keselamatan bagi semua bangsa, itulah panggilan utama kita sebagai orang percaya. That is our highest calling.Untuk bisa memenuhi panggilan tersebut ada beberapa hal yang harus kita mengerti dan perhatikan:
 
MOTIF YANG BENAR
Story about Susan Boyle

Video ini bukan hanya menjadi “wake up call” untuk dewan juri di acara tersebut tetapi juga untuk Pastor Victor, dan mungkin sebagian dari kita. Video ini menyadarkan kita bahwa sering kali kita memilih-milih orang yang akan kita layani.
 
Kita cenderung lebih suka melayani orang yang berpenampilan menarik, daripada orang yang memiliki masalah dalam penampilan, kita juga jauh lebih suka melayani orang yang berkecukupan, daripada orang yang memiliki masalah dalam keuangannya.

Sama seperti dewan juri dalam acara tersebut, kita sering kali men”judge” seseorang berdasarkan penampilan luarnya dan penilaian tersebut membuat kita seakan-akan memilih-milih siapa yang pantas masuk ke dalam kerajaan Allah dan siapa yang tidak. Siapa yang mungkin dipakai Allah secara luar biasa, atau siapa yang kita prediksi orang Kristen yang biasa-biasa saja.
 
Terkadang kita juga memilih untuk melayani orang yang sesuai dengan “kebutuhan kita”, jika kita sedang memcari teman atau mungkin pasangan hidup, kita sering kali merasa “terpanggil” untuk melayani mereka yang memeliki penampilan yang menarik, ketika kebutuhan hidup meningkat, terkadang kita lebih senang melayani orang-orang kaya, terutama yang suka memberi.
 
Sebelum kita mengabarkan kabar keselamatan, kita semua harus bertanya kepada diri kita masing-masing apakah kita sudah memiliki motif yang benar dalam menyebarkan kabar keselamatan. Kita tidak memiliki hak untuk memilih-milih siapa yang pantas atau berpotensi untuk mendengarkan kabar keselamatan, karena kita pun diselamatkan bukan karena kita pantas untuk diselamatkan atau memiliki potensi untuk menjadi anak Tuhan. Kita semua diselamatkan karena kasih karunia Allah.
 
PRINSIP YANG BENAR
Selain memiliki motif yang benar, kita juga harus mempelajari prinsip-prinsip kebenaran yang tertulis di Alkitab mengenai bagaimana memenuhi highest calling kita.

Monday, June 20, 2011

ECC Morning Service: Planning and Preparation

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hari ini kita akan belajar salah satu hal penting untuk kita supaya bisa hidup dalam kasih karunia, satu hal yang penting terutama bagi kita yang sedang mendoakan sesuatu dan sedang menunggu doa kita dijawab oleh Tuhan. Apa yang akan kita perlajari hari ini akan mendatangkan percepatan bagi terkabulnya doa kita.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
PLANNING AND PREPARATION

Kita tahu dalam hidup selalu ada bagian Tuhan dan ada bagian kita, dan planning dan preparation adalah bagian kita. Dalam hal ini kita tidak bisa meminta Tuhan melakukannya, perencanaan dan persiapan adalah bagian yang harus kita kerjakan.

Tuhan sendiri merupakan Tuhan yang selalu memiliki perencanaan, itu sebabnya jika kita mempelajari proses penciptaan bumi ini, kita akan mendapati betapa terencananya proses penciptaan bumi ini, sehingga semuanya berjalan dengan teratur dan lancar, itu sebabnya manusia diciptakan terakhir, karena semua dipersiapkan dan direncanakan dengan baik oleh Tuhan.
“If you failed to plan, you plan to failed.”
Jika kita renungkan quotes ini maka kita akan menemukan bahwa  banyak orang di dunia ini yang sudah merencanakan hidupnya untuk kegagalan, mengapa ?! Karena pada prinsipnya jika kita tidak memiliki dan membuat perencanaan untuk berhasil maka kita sedang merencanakan  untuk gagal. Tidak ada persiapan, artinya persiapan untuk gagal.

1 Raja-Raja 41-46
18:41. Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: "Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran."
18:42 Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya.
18:43 Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: "Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut." Bujang itu naik ke atas, ia melihat dan berkata: "Tidak ada apa-apa." Kata Elia: "Pergilah sekali lagi." Demikianlah sampai tujuh kali.
18:44 Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: "Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." Lalu kata Elia: "Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan."
18:45 Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.
18:46 Tetapi kuasa TUHAN berlaku atas Elia. Ia mengikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.

Dalam cerita di atas sedang diceritakan kisah Nabi Elia dan Raja Ahab yang sedang menunggu turunnya hujan di kerajaan mereka, setelah tidak turun hujan dalam waktu yang sangat lama. Dalam cerita ini kita bisa mempelajari bahwa Nabi Elia juga merupakan seseorang yang selalu melakukan planning and preparation.

Sunday, June 19, 2011

ECC THE BRIDGE : PLANNING AND PREPARATION

ECC THE BRIDGE : PLANNING AND PREPARATION

PELAYAN FIRMAN : KAK NALA (PS. NALA WIDYA)

19 Juni 2011

The Bridge, minggu ini kita di-‘beri makan’ oleh senior Pastor dan bapak kita, yaitu Kak Nala! Khotbahnya sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari, lho dan sangat penting untuk kehidupan kita. Jadi, tanpa tedeng aling-aling, ayo dibaca ringkasan khotbahnya! :D

Dalam khotbah kali ini Kak Nala akan share tentang planning and preparation. Dua hal yang esensi untuk diterapkan dalam kehidupan namun seringkali terlupakan. Kak Nala membuka khotbah dengan sebuah quote:

“IF YOU ARE FAIL TO PLAN, YOU ARE PLAN TO FAIL”

Kalimat tersebut tentunya sudah menjelaskan pada kita seberapa pentingnya planning. Kak Nala berkata bahwa planning atau perencanaan merupakan karakternya Tuhan. Hal tersebut jelas terlihat dari peristiwa penciptaan bumi. Kalian bisa baca di kitab Kejadian pasal 1. Tuhan tidak terlebih dulu menciptakan ikan sebelum adanya air. Tuhan tidak menciptakan manusia sebelum ada daratan, tumbuhan, dan hewan. Tuhan menciptakan semuanya sesuai urutan yang tepat yang sudah Ia rencanakan sebelumnya. Sehingga semua tepat dan benar sesuai fungsi dan tempatnya. Jadi kesimpulannya adalah: JIKA KITA TIDAK BISA PLANNING SOMETHING, BERARTI KITA GAK PUNYA KARAKTER TUHAN. Nah, lhoooo.....

1 Raja-raja 18 : 41 – 46

Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: “Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.” Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: “Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut.” Bujang itu nik ke atas, ia melihat dan berkata: “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia: “Pergilah sekali lagi.” Demikianlah sampai tujuh kali. Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.” Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia engikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.

Seperti yang sudah kalian baca dalam ayat di atas (kalau kalian memang baca), Elia mempunyai planning and preparation. Di awal, Elia mempersiapkan Ahab untuk siap pergi sebelum hujan turun. Elia meminta Ahab untuk makan dan minum yang berarti mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan. Elia percaya bahwa hujan akan turun walaupun pada saat itu tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Hal itu menandakan bahwa Elia tidak hanya memiliki iman, ia juga memiliki perencanaan dan persiapan. Sempurna!

Kak Nala berbagi pada kita bahwa ada 2 respon yang akan dialami seseorang ketika ia melakukan planning and preparation:

  1. Kemampuan untuk menentukan jawaban

Penekanannya terdapat dalam 1 Raja-raja 18 : 44

Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.”

Hal yang sederhana. Bukankah sangat jelas jika kita sudah merencanakan sesuatu yang akan terjadi dan mempersiapkan segala sesuatu untuk hal itu terjadi, harusnya kita sudah tahu keputusan tepat apa yang harus diambil ketika pada akhirnya iman kita akan perencanaan dan persiapan kita itu menjadi nyata, bukan? Elia tahu hujan akan turun. Ia sudah merencanakan segala sesuatu dan mempersiapkannya. Sehingga ketika awan mulai terlihat, ia sudah tahu keputusan apa yang harus diambil dan dilakukan.

  1. Adanya percepatan

1 Raja-raja 18 : 45

Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.

Tertulis “dalam sekejap mata”. Padahal sebelumnya awan yang terlihat masih sebesar telapak tangan. Tapi karena Elia sudah siap, maka terjadilah percepatan. Hujan pun turun dengan segera.

Jadi kesimpulannya, ketika kita mempunyai mimpi, mari lakukan planning and preparation. Maka dipastikan akan terjadi percepatan.

MIMPI à PLAN & PREPARATION à PERCEPATAN

Kak Nala berkata bahwa perencanaan dan persiapan kita menjadi bukti seberapa besar iman kita kepada Tuhan. Buat saya, khotbah minggu ini berhubungan juga dengan khotbah Ps. Eddy Chang di minggu sebelumnya yang berjudul “Developing Your Capacity”. Coba baca, deh. Planning and preparation bicara juga soal kapasitas kita. Elia dengan planning and preparation miliknya membuatnya mengalami percapatan, mukjizat, dan hikmat dari Tuhan. Sehingga akhirnya apa yang diinginkannya tercapai. Kapasitas yang diperbesar bicara juga soal kemampuan kita untuk merencanakan dan mempersiapkan diri. Setuju?

Lanjut ke khotbah Kak Nala. Pada ayat 46 kita dapat melihat (kalau kalian memang membacanya) kalau Tuhan melakukan mukjizat atas Elia. Kuasa Tuhan turun pada Elia sehingga ia bisa berlari cepat hingga akhirnya menyusul kereta Ahab. Oke, sebelumnya, Ahab dalam ayat itu dikatakan pergi ke Yizreel menggunakan kereta. Kereta yang dinaiki Ahab menggunakan kuda yang bukan kuda sembarangan. Tapi kudanya adalah kuda pelari. Kalau jaman sekarang, kuda yang ditunggangi Ahab itu adalah kuda yang ditunggangi bangsawan-bangsawan Inggris. Tinggi, besar, berotot, dan pasti larinya sangat cepat. Namun Elia dengan kuasa Tuhan dapat menyusul kereta tersebut dengan berlari saja. Mukjizat!

Namun jangan salah. Coba baca lagi ayat 46 tersebut. Kuasa Tuhan baru turun ke atas Elia setelah Elia melakukan bagiannya. Apa itu? Elia dikatakan mengikat pinggangnya. Mengikat pinggang dalam bahasa Kak Nala dikatakan dengan memegang atau mengikat celananya. Memegang celananya merupakan tindakan persiapan dari Elia sebelum ia menerima kuasa Tuhan untuk berlari. Jadi, Elia kan larinya bakal cepet banget tuh. Kalau dia gak megangin celananya. Ehem..kalian tahu apa yang akan terjadi. Elia akan menyusul kereta kuda Ahab tanpa celananya karena celananya merosot di perjalanan! Oleh sebab itu, jangan sampai ketika kuasa Tuhan turun, kita ternyata didapati tidak siap. Memalukan.

Markus 2 : 21 – 22

Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang punn mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.

Wah, ayatnya sama ya sama khotbah minggu sebelumnya yang dibagikan oleh Ps. Eddy Chang. Penjelasannya pun sama. Kak Nala berkata bahwa kain yang baru dengan yang lama memiliki kekuatan yang berbeda. Kantung anggur yang lama dikatakan sudah kaku, keras, dan sulit untuk berubah. Kantung anggur di sini, dikatakan oleh Kak Nala, menggambarkan tentang performance dan karakter. Kedua hal tersebut harus terus diperbaharui setiap harinya. Karakter haruslah berubah.

“BANYAK ORANG SIAP UNTUK MISKIN TETAPI TIDAK SIAP UNTUK MENJADI KAYA”

Oleh karena itu, perbaharuilah kantong anggur kita agar kita siap untuk menerima anggur yang baru!

Kak Nala lalu share tentang 4 values of life that we must have:

  1. Hard work

: not under 100% efforts, tidak malas, excellent

  1. Integrity

: fulfilled their word, their promise is their bond

  1. Persistent

: keep going when face an opposition (hambatan)

Persistent bicara soal tetap berjalan maju ketika bertemu hambatan. Banyak orang ketika menjalani kehidupannya lalu dipertemukan dengan hambatan, mereka jadi merasa yang mereka jalani tidak berasal dari Tuhan. Kak Nala lalu menjelaskan bahwa adanya hambatan tidak menjadikan segala sesuatu yang kita jalani saat ini bukan berasal dari Tuhan. Tetaplah bertahan dan terus maju! Contohlah Paulus dalam Alkitab.

  1. Determination

: staying fix on the destination

Determinasi berarti tidak berubah-ubah maupun berganti-ganti tujuan. Dalam bahasa gaulnya itu tidak labil.

Yesaya 48 : 17

Thus saith the Lord, thy redeemer, th Holy One of Israel; I am the Lord thy God which teacheth thee to profit, which leadeth thee by the way that thou shouldest go.

Inti dari ayat itu adalah:

GOD CAN MAKE VISION AND PROFIT FOR YOU !!

Jadi seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, Tuhan selalu rindu untuk menurunkan kuasa-Nya terhadap kita. Namun kita barulah dikatakan siap untuk menerima kuasa tersebut ketika kita sudah melakukan planning and preparation. So, start plan and preapre!!

Sunday, June 12, 2011

ECC THE BRIDGE: Developing Your Capacity

--------------------------------------------------------------------------------------
The Bridge, how was your week? It’s been a busy days for me. Maafkan atas keterlambatan ringkasan khotbah ini, ya. Minggu lalu kita dilayani oleh Ps. Eddy Chang dari Malaysia. Walaupun Indonesia dan Malaysia kenyataannya memiliki hubungan yang kurang harmonis selama dekade ini, namun tidak seharusnya kita sebagai anak Tuhan ikut menjalani hubungan yang tidak harmonis dengan anak Tuhan yang ada di sana juga kan? Ringkasan khotbah The Bridge ini merupakan khotbah yang di-share di ibadah mahasiswa alias ibadah pagi. Jadi maaf ya jika isinya ternyata berbeda dengan yang di ibadah pelajar. --------------------------------------------------------------------------------------
Matius 9 : 17
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.

Mungkin beberapa dari kalian tidak mengerti mengapa anggur yang baru tidak dapat diisikan ke dalam kantong anggur yang lama. Ps. Eddy Chang menjelaskan bahwa anggur yang baru memiliki sifat memuai, sedangkan kantong anggur yang terbuat dari kulit yang lama bersifat kaku. Kantong kulit tua yang kaku tersebut pada akhirnya memiliki kapasitas maupun daya tampung yang tidak memadai. Ayat tersebut merupakan perumpamaan dari Yesus mengenai diri kita. Banyak hal yang sebenarnya mau Tuhan kerjakan dalam kehidupan manusia. Namun Ia mencari kapasitas yang cukup untuk berkat yang akan Ia berikan tersebut. Karena jika Ia memberikan berkat pada orang-orang yang tidak memiliki kapasitas yang memadai, maka hasilnya akan sama seperti mengisikan anggur baru ke dalam kantong yang lama. Keduanya akan hancur dan sia-sialah hasilnya.
 
Khotbah ini dibuka dengan pertanyaan:
“SEBERAPA BESAR DAN SIAPKAH KITA UNTUK MENAMPPUNG APA YANG HENDAK TUHAN PERCAYAKAN PADA KITA?”

Sunday, June 5, 2011

ECC THE BRIDGE : Spritual Atmosphere

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
The Bridge, apa kabar? Bulan Juni kita dibuka oleh khotbah dari ‘hot momma’ of the year yaitu Ka Essly. Adakah dari kalian yang merasakan bahwa bulan ini akan menjadi bulan yang sangat panas karena kita semua terbakar oleh api Tuhan? Saya merasakannya! Khotbah minggu ini sangat tajam, pedas, tangkas, dan menggerogoti hati. Tanpa pikir panjang lagi, ayo, dibaca ringkasan khotbah pertama di bulan Juni ini. 
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Seperti yang sudah kita ketahui bahwa Allah kita adalah Allah yang tritunggal. Tuhan kita adalah satu, tapi Ia ada dalam diri Yesus, Roh Kudus, maupun Bapa. Sudah sekian dekat kita mengenal Yesus dan Bapa melalui firman dan keseharian kita. Saat ini marilah kita mengenal dekat sosok Roh Kudus. Ka 
Essly mengatakan:
 
“Roh Kudus adalah seorang pribadi yang sangat vital yang harus ada di dalam setiap kehidupan kita.”
  
Dalam Alkitab, kita dapat menemukan berbagai gambaran akan seperti apa itu Roh Kudus. Salah satu yang mungkin pernah kita dengar adalah Roh Kudus yang digambarkan dalam bentuk seperti burung merpati. Roh Kudus bukan burung merpati. Namun Roh Kudus seperti merpati karena sifatnya yang pure, gentle, penuh nuansa kasih sayang, dan tanpa intimidasi. Gambaran lain dari Roh Kudus adalah seperti angin because we cannot see it we can feel and sense it. Ya, benar, kita bisa merasakan Roh Kudus. Roh Kudus juga digambarkan seperti air karena Ia dicurahkan dan ketika Ia dicurahkan, curahannya tak bisa ditahan oleh siapa pun. Dan beberapa kali kita pun pernah mendengar bahwa Roh Kudus juga dikatakan seperti sungai karena keberadaannya dalam hidup kita membuat kita mengaliri aliran-aliran kehidupan. Dari gambaran-gambaran tersebut, kita bisa mendapatkan satu kesimpulan yaitu bahwa: MANUSIA BISA MENGALAMI ROH KUDUS.

Kisah Para Rasul 10 : 44 – 46
Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu. Dan semua orang percaya dari golongan bersunat yang menyertai Petrus, tersengang-cengang, karena melihat, bahwa karunia Roh Kudus dicurahkan ke atas bangsa-bangsa lain juga,

ECC Morning Service: Spiritual Atmosphere

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Sebagai orang dewasa kita membutuhkan kebijaksanaan untuk bisa membuat pilihan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari, karena sering kali kita dihadapkan dengan berbagai pertanyaan yang kita tidak mengerti dan tidak kita ketahui jawabannya. Kesalahan dalam memutuskan sering kali membuat kita berputar-putar di tempat yang sama dalam kehidupan, dan kesalahan-kesalahan tersebut juga menghabiskan waktu  dan umur kita.

Itulah sebabnya setiap kita membutuhkan seorang pribadi yang menjadi penasihat dan penolong yang selalu ada di kehidupan kita, seorang pribadi yang bisa membantu kita dalam setiap jalan dan keputusan yang kita ambil dalam kehidupan. Karena setiap hari umur kita bertambah dan jika kita ingin mencapai mimpi-mimpi kita dalam kehidupan, kita  tidak punya waktu untuk kesalahan-kesalahan yang biasa kita lakukan. Hari ini kita akan belajar lebih dalam lagi tentang pribadi tersebut.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Essly The
SPIRITUAL  ATMOSPHERE

Hari ini kita akan membahas seorang pribadi yang sangat dekat di hati Pastor Essly,pribadi  yang selalu ada dalam hidupnya, penasihat dan penolong dalam hidupnya.  Pribadi ini seharusnya juga sangat dekat dalam kehidupan kita semua, karena ribuan tahun yang lalu Yesus sendiri yang menjanjikan seorang penolong untuk kehidupan kita dan sekarang penolong ini sudah datang  dan mau beroperasi dan bermanifestasi dalam setiap hal di kehidupan kita, memberikan bantuan “dari atas” supaya kita bisa menjalani kehidupan yang maksimal dan efektif. 

Pribadi  itu adalah Roh Kudus, Roh yang dikirim untuk hidup di tengah-tengah kita, beroperasi di hidup kita dan bermanifestasi dalam hidup kita.
Untuk bisa memiliki kehidupan yang efektif, bisnis yang efektif, pelayanan yang efektif. Kita perlu bimbingan Roh Kudus. Bantuan yang jauh diluar kemampuan dan kapasitas kita, atau kapasitasitas orang manapun di dunia.

Dalam dunia kerja hampir setiap hari kita, berbicara dengan seseorang, melakukan deal-deal bisnis, dan seringkali keputusan harus kita ambil dalam sekejap, tanpa memiliki waktu untuk menganalisa dan meminta pendapat dari orang lain.  Kita juga sering kali harus memutuskan untuk percaya atau tidak percaya kepada seseorang, yang belum lama kita kenal. Hal-hal tersebut seringkali tidak bisa kita hindari, itu sebabnya “bantuan dari atas” sangatlah kita butuhkan. 

Bayangkan jika dalam hidup masing-masing, kita memiliki Roh Kudus yang menjamah kita, dan melindungi kita, Roh Kudus yang membuat kehidupan kita berhasil dalam segala hal kita lakukan. Roh yang menjamah dan turun pada setiap orang yang ada dalam kehidupan kita, yang memeluk kita dan menenangkan kita.