Sunday, April 24, 2011

ECC Morning Service: Two Become One

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pria dan Wanita adalah 2 individu yang diciptakan berbeda, keduanya memiliki sudut pandang yang berbeda, keinginan yang berbeda dan kebutuhan yang berbeda. Ketika seorang pria menikah dengan seorang wanita, Firman Tuhan mengharuskan kedua individu itu untuk bersatu, dan menjadi satu daging. Hal itu bukanlah suatu proses yang sederhana dan mudah, hari ini kita akan belajar perbedaan-perbedaan dan kebutuhan psikologis pria dan wanita yang harus kita pelajari dalam menjalani kehidupan pernikahan. Sehingga kehidupan keluarga bisa berjalan bersama, dan mencapai visi Tuhan dalam kehidupan mereka.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Ivan Saputro
TWO BECOME ONE
 
Kejadian 2:24
Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
 

Setiap pria akan melewati 3 proses dia setelah menikah:  

MENINGGALKAN AYAH DAN IBUNYA
Dalam bahasa aslinya, kata meninggalkan memiliki beberapa arti:


Mengendorkan otoritas, artinya setelah menikah tidak ada seorang suami dibebaskan dari disiplin dan control dari orang tuanya,  
Meninggalkan secara fisik, suami istri harus meninggalkan orang tuanya secara fisik, dan tinggal di tempat yang berbeda. 
Meninggalkan secara finance, suami istri harus bisa independen secara finance dan tidak bergantung lagi kepada orang tuanya.
 
BERSATU DENGAN ISTRI
Ini sedang berbicara tentang komitmen, hubungan suami istri harus didasarkan atas komitmen, dan bukan mood, kemauan atau feeling, karena mood atau feeling bisa suatu saat berubah dengan berubahnya keadaan, itu sebabnya hubungan harus diproteksi dengan komitmen. Apa pun yang terjadi komitmen pernikahan harus terus dijaga, kita harus punya komitmen atas janji pernikahan kita.

Sunday, April 17, 2011

ECC Morning Service: Respect Your Parents

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Seperti kita ketahui dalam 10 Hukum Tuhan, 4 hukum yang pertama membahas tentang hubungan manusia dengan Tuhan, lalu 6 hukum selanjutnya membahas hubungan manusia dengan sesamanya. Dari keenam hukum tersebut, hubungan anak dengan orang tua adalah yang pertama kali dibahas. Hal ini menunjukan betapa pentingnya hubungan anak dengan orang tuanya, jika hubungan kita dengan orang tua tidak baik, sulit sekali kita bisa memiliki hubungan yang baik dengan orang lain. 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
RESPECT YOUR PARENTS

Keluaran 20:12  
Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.  

Hukum Tuhan yang kelima ini menunjukan betapa pentingnya hubungan kita dengan orang tua kita, bahkan Tuhan mendahulukan hubungan kita dengan orang tua dalam hukum yang diberikannya kepada manusia. Hubungan anak dengan orang tua penting, karena bagaimana hubungan kita dengan sesama adalah pencerminan hubungan kita dengan orang tua, jika hubungan kita dengan orang tua tidak baik, sulit sekali kita bisa memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.  

Ketika masih muda, Pastor Nala menjadi kakak bagi banyak anak-anak yang memiliki hubungan yang buruk dan kepahitan dengan orang tuanya, saat itu dia memberikan hampir semua yang dibutuhkan anak-anak yang diasuhnya, dari makanan, pakaian sampai uang sekolah, semuanya diusahakan Pastor Nala demi menolong anak-anak itu. Dia bersusah payah untuk memenuhi apa yang dibutuhkan anak-anak tersebut untuk membawanya kepada Yesus.

Beberapa dari anak tersebut berhasil dibimbing dan menjadi beberapa leader di gereja ini sampai sekarang, namun banyak juga yang akhirnya pergi bahkan ada yang sekarang selalu menjelek-jelekan Pastor Nala di luar sana. Hal itu ironis karena dahulu Pastor Nala memberikan hidupnya pada anak-anak tersebut, tetapi sekarang mereka malah membencinya.  

Salah satu penyebab hal itu adalah, dahulu P. Nala hanya menekankan pemulihan hubungan dengan Tuhan, dan tidak memperhatikan pemulihan hubungan mereka dengan orang tuanya masing-masing, itu sebabnya mereka tidak bisa mengasihi pemimpin dan kakak asuh yang sudah memberikan hidupnya pada mereka.  

Orang yang tidak bisa mengasihi darah dagingnya sendiri, dia tidak mungkin bisa mengasihi orang lain. Hubungan kita dengan orang tua kita adalah akar yang menentukan hubungan kita dengan orang lain.  

Efesus 6: 2-3  
2 Hormatilah ayahmu dan ibumu, ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.  

Dalam ayat ini ditegaskan bahwa salah satu kunci mendapat kebahagiaan dalam hidup adalah dengan menghormati ayah dan ibu kita, bukan hanya itu Tuhan juga menjanjikan umur panjang bagi setiap anak yang melakukannya.  
Kata menghormati disini dalam Alkitab versi bahasa Inggris diterjemahkan menjadi beberapa kata antara lain:

Sunday, April 10, 2011

ECC Morning Service: Intimacy With God

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Rick Warren pernah berkata,  “KeKristenan tidak ditentukan dari seberapa lama anda mengenal Tuhan, tetapi seberapa dalam anda menganal Tuhan, dan seberapa dalam anda mengenal Tuhan ditentukan dari seberapa intim hubungan anda dengan Tuhan.”
Keintiman dengan Tuhan sangat kita butuhkan untuk bertahan hidup dalam dunia yang kita hidupi sekarang, hubungan pribadi yang dekat dengan Tuhan akan membawa dan memperlengkapi kita ke level kehidupan yang lebih baik dari saat ini. Hari ini kita akan mempelajari apa saja yang bisa kita dapatkan jika kita memiliki kehidupan yang intim dengan Tuhan kita.
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
Pelayan Firman: Pastor Victor Waang
INTIMACY WITH GOD

2 Sam 3:32-34
32 Ketika orang menguburkan Abner di Hebron, maka menangislah raja dengan suara nyaring pada kubur Abner dan seluruh rakyatpun menangis.
33 Karena Abner raja mengucapkan nyanyian ratapan ini: "Apakah Abner harus mati seperti orang bebal?
34 Tanganmu tidak terikat dan kakimu tidak dirantai. Engkau gugur seperti orang gugur oleh orang-orang durjana." Dan seluruh rakyat itu makin menangis karena dia.

Abner adalah panglima perang dari Raja Saul, dan pada saat kejadian tersebut sedang terjadi transisi dari pemerintahan Saul kepada Daud. Pada saat itu Daud mengangkat Yoab sebagai panglima perangnya dan memerintahkan untuk mengadakan latihan perang antarapasukan yang dipimpin Abner dengan pasukan yang dipimpin Yoab.

Pada saat latihan tersebut, terjadi sebuah kecelakaan dimana Misael adik Yoab meninggal karena tertusuk oleh Abner secara tidak sengaja. Pada jaman tersebut ada hukum yang mengatakan nyawa diganti harus dengan nyawa.  Setelah kejadian itu Yoab menuntut nyawa Abner dan membunuhnya.

Ayat di atas menceritakan Raja Daud dan seluruh rakyat menangisi kematian Abner, Daud menangisi Abner karena dia mati seperti orang bebal. Pada masa itu ada peraturan yang mengatakan  bahwa jika seseorang membunuh orang lain tanpa sengaja, orang tersebut boleh masuk ke dalam suatu kota, yang ditetapkan sebagai kota perlindungan, di kota tersebut orang yang membunuh secara tidak sengaja tersebut dapat beribadah kepada Tuhan dan akan mendapatkan perlindungan, jika para penuntut darah datang untuk membunuhnya.

Abner sebenarnya bisa menyelamatkan dirinya ke kota perlindungan, namun dia tidak melakukannya, itu sebabnya Daud menyebut Abner sebagai orang Bebal, karena meskipun tangannya tidak terikat dan kakinya tidak dirantai. Abner tidak menyelamatkan dirinya dan berlari ke kota tersebut.

Dalam kehidupan kita saat ini kota perlindungan adalah sebuah tempat yang khusus dimana hanya kita dengan Tuhan. Dalam kehidupan sehari-hari kita semua menghadapi begitu banyak tuntutan, tekanan dan ancaman dari sekitar kita. Hal tersebut bisa membuat kita “habis” dan bahkan “mati”, kita tidak boleh membiarkan hal itu terjadi, sebagai anak Tuhan kita butuh untuk “berlari” ke kota perlindungan, dimana kita bisa berkomunikasi dan memiliki hubungan yang intim dengan Tuhan.

Sunday, April 3, 2011

ECC Morning Service: One Body

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Hari ini kita akan mempelajari salah satu ciri yang dimiliki oleh El Shaddai Creative Community, salah satu unsur yang menjadi DNA ECC yang dimiliki oleh gereja ini sejak awal didirikan, dan terus dipertahankan dan dikembangkan sampai sekarang.  El Shaddai diawali dari sebuah gereja yang “bukan apa-apa”, “tidak memiliki apa-apa”, dan berisi orang yang “bukan siapa-siapa.”  Gereja ini bisa tumbuh seperti sekarang karena berkat dan kebesaran Tuhan, salah satu alasan mangapa gereja ini begitu diberkati adalah karena memiliki nilai yang akan kita pelajari hari ini. Hal ini harus juga menjadi DNS dalam kehidupan kita karena Alkitab mengatakan Tuhan akan memerintahkan berkat bagi mereka yang melakukannya.  Hari ini kita akan belajar mengenai hidup sebagai kesatuan dalam Kristus.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
ONE BODY

Tuhan berkata kita harus hidup bersama dalam sebuah kesatuan, nilai ini harus kita pegang baik-baik dalam kehidupan kita, kita juga harus menurunkan nilai ini kepada anak-anak jasmani dan rohani kita, karena ini adalah “modal” kita untuk hidup diberkati Tuhan.

MENGAPA KITA HARUS HIDUP BERSAMA DALAM SEBUAH KESATUAN?

Maz 133: 1-3
Nyanyian ziarah Daud. Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut, yang meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya.
Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Ayat di atas mengatakan bahwa kita harus hidup rukun, seperti minyak yang turun dari kepala, ke janggut dan sampai ke jubah. Kesatuan hanya bisa muncul jika ada kesatuan, dari “kepala ke janggut”.

Dalam sebuah gereja, sangat diperlukan adanya kerukunan antara pemimpin (kepala) dengan orang-orang yang ada di bawahnya. Tanpa ada kerukunan antara pemimpin dengan orang-orang yang ada dipimpinnya gereja tidak akan berjalan dengan baik dan tidak akan bisa bertumbuh.

Prinsip ini tidak hanya berlaku dalam gereja saja tapi juga berlaku dalam dunia usaha, perusahaan, bahkan suatu negara. Sebuah Negara hanya bisa maju jika memiliki pemimpin yang berkarakter yang dihormati dan dicintai rakyatnya.

KERUKUNAN ADALAH KUNCI DARI PERTUMBUHAN DAN JUGA BERKAT
Ayat ketiga mengatakan, bahwa jika kita hidup rukun dalam komunitas kita maka Firman Tuhan mengatakan, “Sebab ke sanalah TUHAN memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.”

Tuhan memerintahkan berkat kalau kita hidup dalam kerukunan. Jika dalam keluarga, pekerjaan, gereja, atau komunitas kita tidak ada berkat yang tercurah, mungkin salah satu penyebabnya adalah tidak adanya kerukunan dalam lingkungan tersebut, sehingga Tuhan tidak memerintahkan berkat.