Sunday, June 12, 2011

ECC THE BRIDGE: Developing Your Capacity

--------------------------------------------------------------------------------------
The Bridge, how was your week? It’s been a busy days for me. Maafkan atas keterlambatan ringkasan khotbah ini, ya. Minggu lalu kita dilayani oleh Ps. Eddy Chang dari Malaysia. Walaupun Indonesia dan Malaysia kenyataannya memiliki hubungan yang kurang harmonis selama dekade ini, namun tidak seharusnya kita sebagai anak Tuhan ikut menjalani hubungan yang tidak harmonis dengan anak Tuhan yang ada di sana juga kan? Ringkasan khotbah The Bridge ini merupakan khotbah yang di-share di ibadah mahasiswa alias ibadah pagi. Jadi maaf ya jika isinya ternyata berbeda dengan yang di ibadah pelajar. --------------------------------------------------------------------------------------
Matius 9 : 17
Begitu pula anggur yang baru tidak diisikan ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian kantong itu akan koyak sehingga anggur itu terbuang dan kantong itu pun hancur. Tetapi anggur yang baru disimpan orang dalam kantong yang baru pula, dan dengan demikian terpeliharalah kedua-duanya.

Mungkin beberapa dari kalian tidak mengerti mengapa anggur yang baru tidak dapat diisikan ke dalam kantong anggur yang lama. Ps. Eddy Chang menjelaskan bahwa anggur yang baru memiliki sifat memuai, sedangkan kantong anggur yang terbuat dari kulit yang lama bersifat kaku. Kantong kulit tua yang kaku tersebut pada akhirnya memiliki kapasitas maupun daya tampung yang tidak memadai. Ayat tersebut merupakan perumpamaan dari Yesus mengenai diri kita. Banyak hal yang sebenarnya mau Tuhan kerjakan dalam kehidupan manusia. Namun Ia mencari kapasitas yang cukup untuk berkat yang akan Ia berikan tersebut. Karena jika Ia memberikan berkat pada orang-orang yang tidak memiliki kapasitas yang memadai, maka hasilnya akan sama seperti mengisikan anggur baru ke dalam kantong yang lama. Keduanya akan hancur dan sia-sialah hasilnya.
 
Khotbah ini dibuka dengan pertanyaan:
“SEBERAPA BESAR DAN SIAPKAH KITA UNTUK MENAMPPUNG APA YANG HENDAK TUHAN PERCAYAKAN PADA KITA?”

Dan jawaban dari pertanyaan tersebut langsung dijawab oleh Ps. Eddy Chang:
“INCREASE YOUR CAPACITY AND GOD WILL GIVE YOU BIGGER OPPRTUNITIES.”

2 Raja-Raja 4 : 6
Ketika bejana-bejana itu sudah penuh, berkatalah perempuan itu kepada anaknya: “Dekatkanlah kepadaku sebuah bejana lagi,” tetapi jawabnya kepada ibunya: “Tidak ada lagi bejana.” Lalu berhentilah minyak itu mengalir.

Untuk lebih jelas cerita dari ayat tersebut, kalian harus membaca satu perikop dari 2 Raja-Raja 4 :1 – 7. Singkatnya ada seorang janda yang dikejar penagih hutang namun tidak memiliki uang sehingga penagih hutang tersebut akan mengambil kedua anaknya untuk dijadikan budak. Janda tersebut datang kepada Elisa untuk meminta pertolongan. Janda itu berkata kepada Elisa bahwa yang sekarang ia miliki di rumahnya hanya buli-buli berisi minyak.

2 Raja-Raja 4 : 3 – 4
Lalu berkatalah Elisa: “Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit. Kemudian masuklah, tutuplah pintu sesudah engkau dan anak-anakmu masuk, lalu tuanglah minyak itu ke dalam segala bejana. Mana yang penuh, angkatlah!”

Dan seperti yang dikatakan Elisa, dilakukan jugalah oleh janda tersebut dan anak-anaknya. Mukjizat pun terjadi, bejana-bejana tersebut semuanya terisi penuh oleh minyak yang dituangkan janda tersebut dari buli-bulinya. Sampai akhirnya TIDAK ADA LAGI BEJANA KOSONG dan berhentilah minyak tersebut mengalir.
Jadi kesimpulannya adalah karena tidak ada lagi bejana yang kosong, maka berhentilah minyak mengalir. Sama seperti hubungan berkat dari Tuhan dengan manusia. Tuhan mencari bejana-bejana kosong yang besar dan banyak! Tidak tahukah kalian bahwa salah satu kerinduan Tuhan adalah untuk memberkati anak-anak-Nya dengan melimpah? Namun Ia tidak mau menghancurkan anak-anak-Nya yang belum memiliki kapasitas memadai dengan memberi berkat yang berlebihan. Jadi, ayo perbesar kapasitas kita!

Bagaimana caranya? Ps. Eddy Chang memberitahukan pada kita semua cara memperbesar kapasitas:
 
1.    Mengembangkan Pengetahuan dan Mental  
Roma 12 : 2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Be transformed by the renewing of your mind! Ternyata tidak cukup hanya dengan membaca firman dan berdoa, tapi kita juga harus mencintai ilmu. Ps. Eddy Chang berkata bahwa seseorang yang memiliki knowledge pasti bisa survive di mana saja. Tidak cukup aktif melayani di gereja, tapi harus jadi berkat dan sukses juga di sekolah maupun kampus dengan nilai-nilai yang maksimal. Milikilah hati yang terus mau dan mau diajar dan belajar!
 

“Education is a true wealth, and true wealth is portable.” (A. R. Bernard)

Bilangan 13 : 33
Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.
 
Mengembangkan mental bicara soal bagaimana kita melihat diri kita. Seperti ayat di atas, jika kita melihat diri kita sebagai belalang di hadapan orang lain, maka seperti itu pula lah orang lain akan melihat kita. Ps. Eddy Chang berkata bahwa seorang manusia tidak akan pernah menjadi lebih daripada mentalnya terhadap dirinya sendiri. Jadi maksudnya adalah jika saya sebagai seorang pribadi menganggap diri saya selalu kurang, maka akan selalu kuranglah saya dalam berbagai hal.

Cara mengeceknya mudah, lihatlah cara kita menghadapi masalah. Bagaimana kita menanggapinya dan bagaimana kita menghadapinya, itulah hasil dari mental kita. Ps. Eddy Chang menjelaskan bahwa sebenarnya masalah bukanlah sebuah masalah, tapi masalah adalah bagaimana kita melihat dan menghadapi masalah tersebut. Jika kita melihat masalah sebagai sebuah masalah, maka jadilah ia sebuah masalah. Tapi jika kita melihat masalah yang datang sebagai sebuah tantangan, maka itu bukanlah masalah melainkan tantangan. Seperti kata Ps. Eddy Chang:
 
“DALAM KAMUS PEMENANG TIDAK ADA KATA ‘MASALAH’, YANG ADA HANYALAH ‘CHALLENGE’ ”

Kita sebagai anak-anak-Nya Tuhan adalah pemenang. Dan sebagai pemenang, kita hanya kalah oleh Allah kita yang besar!
 
Oleh sebab itu, ayo, perbesar mental kita! Salah satu caranya adalah bergaul dengan orang-orang benar. Seperti kata firman Tuhan: “Pergaulan yang buruk merusak kebiasaan yang baik,” hal itu justru sangat relevan buat kita anak-anak muda di masa sekarang, bukan? 

Orang-orang yang benar membawa kita untuk tetap berada di jalan yang benar, berlari maju lebih cepat, dan menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik bagi kita. Cara mengeceknya mudah apakah kita bergaul dengan orang-orang yang tepat. Bukan dari apakah kita nyaman dengan orang tersebut atau tidak. Tapi apakah kebiasaan baik kita berubah menjadi buruk atau tidak? Jika kamu yang sudah tidak merokok semenjak bergaul dengan seseorang menjadi perokok lagi, kamu bertemu dengan orang yang salah. Jika kamu yang sudah berhenti bicara kasar maupun kotor semenjak bertemu dengan seseorang mulai terbiasa dengan kata-kata ‘kebun binatang’ tersebut, berarti kamu bertemu dengan orang yang salah. Jika kamu yang sebelumnya suka berdoa, baca firman, dan melayani Tuhan, setelah bertemu dengan seseorang kamu jadi malas melakukan hal tersebut, wah, hati-hati! Orang ini membawa kamu menjauh dari sumber yaitu Tuhan dan ini sangat berbahaya.   

Tidak ada yang salah dengan menjadi ramah dan berteman dengan semua orang tanpa pandang bulu. Tapi kiat harus memilih siapa saja orang-orang yang terdekat dengan kita. Sama seperti Yesus, ia menjadi teman dan penolong bagi semua orang, tapi Ia hanya memilih 12 orang untuk selalu bersama-sama dengan Dia, yaitu murid-murid-Nya. Kenapa? Karena orang-orang yang benar sebagai sahabat kita membawa kita memiliki mental yang benar sebagai pemenang.

2.    Mengembangkan Keterampilan dan Skill
Setiap manusia memiliki kekuatan dan kelebihannya masing-masing. Tahukah kalian apa itu kompetensi? Ps. Eddy Chang memberitahukan apa itu rumus dari kompetensi.
 
KOMPETENSI = STRENGTH x 10.000 hours of training (lingkungan kondusif)
 
Jadi kompetensi adalah kekuatan dikalikan 10.000 jam latihan yang dipangkatkan lingkungan kondusif. Sebagai contoh, misalnya saya kepingin jadi penyanyi handal, nih. Maka saya harus berlatih menyanyi terus di tengah lingkungan kondusif (adanya dukungan penuh, ada yang mengajar, ada sarana pra-sarana yang mendukung, dll) sampai total 10.000 jam saya sudah menyanyi, barulah saya mencapai tingkat kompeten. Waktu yang tidak sedikit, bukan?
 
Oleh karena itu Ps. Eddy Chang berkata bahwa apa yang menjadi passion kita tersebut haruslah memang bidang yang kita suka. Sehingga ketika berlatih dan melakukannya, kita merasa enjoy. Kalau kita nyaman dan suka melakukannya, 10.000 jam bukanlah masalah  . Satu hal yang perlu digaris-bawahi, passion berbeda dengan sekedar hobi. Hobi adalah kegiatan yang kita suka lakukan tapi bukan merupakan visi dan misi yang Tuhan berikan untuk kehidupan kita. Sedangkan passion adalah hal yang memang ingin kita lakukan, ingin kita capai, dan merupakan hal yang menjadi visi serta misi dari Tuhan untuk hidup kita. Oleh sebab itu, mintalah, carilah, dan ketuklah agar Tuhan memberikan visi dan misinya untuk kamu!
“BE EASY, ENJOY, AND PRODUCTIVE!!”


3.    Setia Dalam Tanggung Jawab
Ps. Eddy Chang memberi pesan pada kita untuk menjadi orang-orang yang luar biasa di rumah, market place, lingkungan, dan gereja. Tapi bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan selalu menghargai setiap tanggung jawab dan kepercayaan yang diberikan, sekecil apa pun tanggung jawab tersebut. Kedewasaan dari seseorang tidak diukur dari umur, melainkan dari penerimaan orang tersebut akan tanggung jawab. Ketika kita memiliki posisi yang cukup tinggi namun tidak dapat bertanggungjawab, maka hal tersebut membawa kita untuk menurunkan level kita sendiri sampai di posisi di mana kita akhirnya dapat bertanggungjawab.
 
Dan sebelum memiliki tanggung jawab untuk hal-hal lain, milikilah terlebih dahulu tanggung jawab terhadap diri sendiri. Tanggung jawablah akan hidup kita sendiri. Misalnya dengan bangun pagi, membereskan kamar, menjaga kesehatan, berolahraga teratur, disiplin diri, dll. Bertanggung jawablah mulai dari hal-hal kecil terlebih dahulu. Ps. Eddy Chang mengatakan bahwa seseorang akan sulit untuk menangisi orang lain ketika setiap hari yang ia lakukan adalah menangisi dirinya sendiri. Ambil tanggung jawab yang dipercayakan pada kita, hargai tanggung jawab tersebut dengan bertanggungjawab.

“RESPON BENAR HARI INI MENGUBAHKAN MASA DEPAN KITA, WALAUPUN IA TIDAK BISA MENGUBAH SEJARAH”

Hargailah proses demi proses yang ada untuk memperbesar kapasitas kita. Ketiga hal di atas merupakan cara untuk memperbesar kapasitas kita. Dan ketika kapasitas kita sudah besar dan kita sudah siap, maka Tuhan akan memberkati kita dan memberi kita kepercayaan yang semakin besar!
 

No comments: