ECC THE BRIDGE : THE POWER OF LOVE
PELAYAN FIRMAN : KAK ARLENE (PS. ARLENE JOHAN)
11 DESEMBER 2011
Natal ECC Family dengan tema HOME sudah kita rayakan bersama-ssama hari
Jumat lalu! It was fun and warm. We all so lucky to be in this family, don’t
we? J Setelah merayakan Natal bareng-bareng kemarin, hari Minggu ini kita
langsung disuguhkan firman yang ringan tapi hangat oleh Kak Arlene! Buat kalian
yang udah keburu pulang kampung, ayo dibaca ringkasan khotbahnya J .
Matius 22 : 36 – 40
“Guru, hukum
manakah yang terutama dalam hukum Taurat?” Jawab Yesus kepadanya: “Kasihilah
Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan
segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum
yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti
dirimu sendiri.
Terdapat kuasa ketika seseorang
dicintai dan mencintai. Dan pada saat ini, dunia sedang mengalami kelaparan
yang sangat besar akan cinta.
“Being unwanted, unloved, uncared for, forgotten by everybody, I think
that is a much greater hunger, a much greater poverty than the person who has
nothing to eat.” –
Mother Teresa
Manusia tidak benar-benar hidup ketika tidak dicintai maupun mencintai. Karena itu semua orang merasakan
sakit ketika terjadi penolakan akan cintanya ataupun merasa sensitif tentang
segala sesuatu yang berhubungan dengan cinta. Pada akhirnya di dunia banyak
orang berusaha mengingkari perasaan cintanya dan menjadi seseorang dengan emotional shut down. Emotional shut down adalah
ketika seseorang bisa merasakan gejolak perasaan di dalam dirinya namun tidak
dapat ataupun memutuskan untuk tidak mengeluarkan emosinya tersebut. Kak Arlene
berkata bahwa tidak ada yang salah untuk mengatakan ataupun mengekspresikan
perasaan yang sedang dirasakan. Tidaklah suatu dosa untuk merasa terluka dan kemudian
menceritakannya pada orang lain. Dan hal yang sama berlaku juga dengan perasaan cinta atau
KASIH. KASIH harus diperkatakan dan diperlihatkan. Kasih tidak seharusnya hanya
menjadi sebuah slogan.
LOVE IS A VERB. Orang-orang tidak peduli akan seberapa pintar kita, seberapa rohani kita,
seberapa jauh prestasi kita, seperti apa penampilan kita. Tapi orang-orang
peduli pada seberapa perhatian dan sebesar apa kasih yang kita curahkan pada
mereka.