Sunday, March 27, 2011

ECC Morning Service: The Power of Fellowship

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Gereja yang baik harus baik bukan hanya dalam hubungan vertical antara jemaat dengan Tuhan, tetapi juga secara vertical, antara jemaat satu dengan yang lain. Saat ini semakin sulit bagi kita untuk bertemu secara fisik dan beresekutu dengan sesama orang percaya, karena kemajuan teknologi informasi yang semakin pesat. Eratnya komunikasi yang terjalin secara electronik sering kali membuat hubungan kita secara fisik dengan orang lain terputus.  Tetapi Tuhan kita adalah Tuhan yang menyukai ada persekutuan secara langsung antara anak-anakNya, hari ini kita akan belajar mengenai The Power of Fellowship.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Pelayan Firman: Kevin Loo
THE POWER OF FELLOWSHIP

Seperti kita ketahui saat ini orang-orang bahkan tidak lagi berbicara di telepon, sekarang kira lebih sering berkomunikasi melalui facebook, twitter, bbm, sms, dan media-media elektronik lainnya. Kemajuan teknologi memberikan kemudahan demi kemudahan sehingga interaksi kita secara langsung dengan orang lain semakin berkurang, bahkan terkadang kita tidak perlu lagi berbicara dengan orang dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Sebagai anak-anak Tuhan salahkah itu? Hal ini bukan mengenai salah dan benar, memang masyarakat kita sudah berubah, jaman sudah berubah, tetapi sebagai orang Kristen yang hal harus menjadi perhatian kita adalah, “Jika secara elektronik kita semakin terhubung, bukan berarti kita bisa membiarkan hubungan kita secara fisik terputus.”

Gereja tidak boleh menjadi seperti itu, gereja tidak bisa dijalankan secara online, kita tidak bisa menjalankan pelayanan hanya melalui facebook, twitter, dll. 

Karena secanggih apa pun teknologi yang ada, hubungan secara elektronik tetap sangat berbeda dengan hubungan secara fisik. Kunjungan kepada orang yang sakit, perhatian yang kita berikan kepada orang yang dalam kesusahan, dan pelukan yang kita berikan kepada orang yang berduka, jelas sangat berbeda efeknya dengan sebuah messages yang kita kirimkan melalui facebook.  Kita tidak boleh membiarkan pelayanan-pelayanan, hubungan-hubungan yang selama ini dilakukan secara fisik, hilang karena adanya kemudahan-kemudahan teknologi informasi.

Tuhan Ingin Kita Mengalami dan Merasakan Kehadirannya Bukan Hanya Mengetahui Firmannya

Tuhan sendiri tidak hanya mengirimkan pesan dari Surga, Allah Bapa tidak menciptakan dunia ini lalu manurunkan Alkitab ke bumi dan menyerahkan segalanya kepada manusia sendiri untuk mengerti dan percaya kepadaNya.

Tuesday, March 22, 2011

ECC Morning Service: Ujung Pergerakan

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Dalam beberapa tahun terakhir bumi kita ditimpa oleh banyak bencana, selain itu kekacauan dan peperangan juga terjadi dimana-mana, dan yang terakhir ini adalah Tsunami di Jepang.  Setuju atau tidak, kalau ada masa dimana alam berteriak bersama-sama, maka masa itu adalah masa sekarang. Saat ini langit, bumi, laut dan darat sedang berteriak sama-sama, kita menyadari bahwa semua teknologi dan semua infrasturktur yang dibangun manusia selama puluhan tahun, bisa hancur dalam sesaat.

Pertanyaannya adalah kemana Tuhan mau membawa kita dengan pristiwa-pristiwa yang terjadi saat ini? Kita tahu bahwa rencana Tuhan selalu baik bagi umatNya, jadi kita harus mengetahui rencana baik apa yang ada di balik semua pristiwa yang terjadi saat ini?
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pendeta Rubin Oong
UJUNG PERGERAKAN

HAGAI 2: 7-10
(2-7) Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam: Sedikit waktu lagi maka Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat;
(2-8) Aku akan menggoncangkan segala bangsa, sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.
(2-9) Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.
(2-10) Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."


“Aku akan menggoncangkan langit dan bumi, laut dan darat; “
 Jika kita memperhatikan berita-berita tentang lingkungan hidup dan bencana-bencana yang terjadi beberapa tahun terakhir, kita mengetahui bahwa nubuatan Tuhan dalam ayat atas sedang terjadi saat ini. Efek pemanasan bumi menyebabkan banyak bencana bagi umat manusia, termasuk memperburuk efek yang terjadi pada saat Tsunami.

Di Indonesia sendiri bencana gempa bumi sudah terjadi dari Aceh sampai ke Papua, dan banyak bahaya lagi yang diprediksi akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan di bangsa ini.

“Aku akan menggoncangkan segala bangsa,”
Hal yang juga terjadi dalam 1 bulan terakhir ini Negara Arab yang biasanya dikenal makmur dan tenang juga mengalami goncangan, terjadi pemberontakan dimana-mana, peperangan dan pertumpahan darah tiba-tiba terjadi di banyak Negara Jazirah Arab. Hal itu tentu bukan yang pertama, goncangan-goncangan yang serupa juga banyak terjadi di berbagai daerah lainnya beberapa saat terakhir.
Pertanyaannya adalah kemana Tuhan mau membawa kita melalui pristiwa-pristiwa tersebut? Kita tahu bahwa rencana Tuhan selalu baik bagi umatNya, jadi kita harus mengetahui rencana baik apa yang ada di balik semua pristiwa yang terjadi saat ini? Kita harus mempertanyakannya kepada Tuhan.

Hidup yang tajam adalah hidup yang sering mengajukan pertanyaan. Karena pertanyaan menghasilkan jawaban dan jawaban menghasilkan arahan, dan arahan menghasilkan hidup yang kuat. Kualitas pertanyaan akan menentukan kualitas kehidupan kita, oleh sebab itu kita harus sering bertanya mengenai berbagai hal yang sedang terjadi di lingkungan dan kehidupan kita.

UJUNG PERTAMA : TUHAN INGIN MEMPERCAYAKAN GEREJANYA PERKARA-PERKARA YANG BESAR
“ sehingga barang yang indah-indah kepunyaan segala bangsa datang mengalir, maka Aku akan memenuhi Rumah ini dengan kemegahan, firman TUHAN semesta alam.

Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman TUHAN semesta alam.

Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula, firman TUHAN semesta alam, dan di tempat ini Aku akan memberi damai sejahtera, demikianlah firman TUHAN semesta alam."

Sunday, March 13, 2011

ECC Morning Service: Salt, Light and The City

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tugas utama dari Gereja Tuhan adalah merubah pikiran yang salah yang tertanam pada jemaatnya, Perubahan pikiran kepada kebenaran merupakan jalan dari kehidupan yang diubahkan, pertarungan dalam pikiran kita selalu merupakan perjuangan terberat yang dialami setiap orang dalam kehidupannya.

Pikiran yang benar dan sesuai dengan Firman Tuhan akan membawa kita menjalani pemenuhan janji-janji Tuhan dalam kehidupan kita, sementara pikiran yang salah sebaliknya. Semua hal yang terjadi dalam hidup kita akan sesuai pikiran kita. Hari ini kita akan kembali melihat keinginan Tuhan dalam kehidupan kita yang harus kita tanamkan dalam pikiran kita.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
SALT, LIGHT AND THE CITY

EFESUS 4: 21-22
21 Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus,
22 yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan,
23 supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu,
24 dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.

Ayat di atas mengatakan bahwa setelah kita mendengar tentang Yesus dan menerima pengajaranNya, maka kita harus menanggalkan manusia lama kita. Yang dimaksud dengan menanggalkan manusia lama di sini adalah menanggalkan pikiran-pikiran lama kita.

Amsal mengatakan “Apa yang kamu pikirkan itulah kamu.” , pikiran akan membentuk kehidupan, jika dalam pikiran kita selalu merasa miskin, tidak berdaya dan kekurangan, maka seperti itulah kehidupan kita, jika kita merasa bukan siapa-siapa dan tidak akan menjadi siapa-siapa, maka seperti itulah kita. Pikiran kita, membentuk kehidupan kita.

Efesus 4: 23 dalam versi Inggris dikatakan sebagai, “And be renewed in the spirit of your mind artinya kita harus diperbaharui dalam roh pikiran kita (the spirit of your mind).

Pikiran kita dikuasai oleh banyak roh, roh-roh tersebut adalah kepercayaan dan pemahaman yang salah yang sudah merasuk pikiran kita. Pikiran-pikiran salah tersebut akhirnya menentukan jalan hidup kita, dan akhirnya menjadi tujuan dalam kehidupan kita.  

Sunday, March 6, 2011

KINGDOM MENTALITY – Melawan Mentalitas Budak

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Seperti yang sudah kita bahas beberapa minggu yang lalu, Tuhan sudah melepaskan kita dari masa perbudakan, dan ingin membawa kita ke Promise Land, tanah dimana janji-janji Tuhan digenapi dalam kehidupan kita, tanah dimana terdapat Susu, Madu dan juga Musuh.
Tetapi untuk bisa sampai ke dalam kehidupan tersebut kita harus meninggalkan mentalitas budak yang sebelumnya kita miliki. Banyak paradigma dalam kehidupan kita yang harus kita perbaiki terlebih dahulu, salah satu paradigma yang kita perbaiki adalah mengenai pemahaman kita tentang hidup yang berkelimpahan. Tuhan sangat menginginkan anak-anak-Nya hidup dalam kelimpahan, bukan hanya berkelimpahan materi, tetapi juga dalam kesehatan, dan kebahagiaan. God wants us to be wealthy, healthy anh happy.
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
KINGDOM MENTALITY – Melawan Mentalitas Budak

Beberapa minggu yang lalu kita belajar tentang Promise Land, khotbah tersebut mengajarkan kita tentang paradigma yang harus dirubah dari mentalitas budak di tanah Mesir menjadi mentalitas di tanah perjanjian, tempat dimana janji-janji Tuhan digenapi dalam kehidupan kita.

Kehidupan Budak memiliki ciri-ciri:
  • Budak bekerja untuk orang lain: artinya orang yang bekerja keras tetapi tidak bisa menikmati hasil kerjanya sendiri. Hasilnya selalu dinikmati orang lain.
  • Melakukan segala sesuatu karena takut akan hukuman: orang yang hanya melakukan sesuatu karena takut dihukum, mereka tidak memiliki inisiatif untuk melakukan sesuatu yang benar.
  • Hidupnya hanya tergantung belas kasihan majikannya: Sebagai orang Kristen kita seharusnya hidup atas kasih karunia Bapa kita di Surga, dan bukan hidup atas rasa kasihan orang lain. Budak adalah mereka yang hanya bisa hidup karena ditolong atau dikasihani orang lain.
Tuhan mengeluarkan kita dari Mesir untuk pindah ke Tanah Perjanjian, di tanah perjanjian ada beberapa kenyataan yang harus kita hadapi:

Tanah yang sama: tanah di Mesir dan di Israel adalah tanah yang sama, keduanya memiliki kandungan yang sama.  Yang menyebabkan Israel kaya dan Mesir miskin adalah mentalitas bangsa Israel dan bukan tanahnya.
Kita sering kali menyalahkan keadaan dan lingkungan kita, dan menjadikannya alasan mengapa kita tidak bisa menjadi sukses. Mungkin kita bisa bilang W,Buffet bisa kaya karena dia tinggal di Amerika, dan saya miskin karena tinggal di Bandung. Itu jelas adalah pemahaman yang salah, perbedaan kita dengan W.Buffet adalah mentalitasnya, dan bukan “tanahnya”.