ECC THE BRIDGE : LIFE CHANGING
PELAYAN FIRMAN : Ps. Nala Widya
02 Desember 2012
Menurut Kisah Para Rasul 8, Saulus dikenal
sebagai seorang pemburu, yang ia buru bukan binatang melainkan jemaat Allah.
Bahkan di Kisah Para Rasul 7 : 58
ditulis Saulus dapat berdiri tegak menjadi saksi saat Stefanus dirajam batu.
Pada zaman itu, merajam batu seseorang
membutuhkan waktu berjam-jam. Bahkan jika orang tersebut tidak mati-mati, batu
besar akan ditimpakan ke atas kepalanya sehingga tengkorak kepalanya pecah.
Keradikalan Saulus dalam memburu murid-murid
Kristus harus berhenti tatkala Paulus mendapat panggilan Tuhan dalam perjalanan
menuju Damsyik (Kis 9:3). Setelah kejadian supranatural tersebut, Saulus
mengalami masa kegelapan dalam hidupnya. Saulus buta selama 3 hari dan tidak
dapat makan.
Life changing is a supranatural thing but God
use human in the process. Tuhan menggunakan seseorang di dalam hidup kita,
seperti Ananias yang Tuhan pakai untuk mendoakan Saulus. Di Kis 9:17, saat
Ananias menumpangkan tangan atas Saulus, Saulus mengalami lahir baru.
Perubahan Saulus tidak serta merta langsung
diterima oleh murid-murid di Yerusalem, namun Barnabas bersedia menerima
Saulus. Kita perlu bertemu orang seperti Barnabas yang menjadi figur Bapa,
orang yang memuridkan Saulus.
Sifat seorang Bapa adalah bersedia mempercayai
kita. Selain itu, seorang Bapa memberi hidupnya. Hal ini bukan hanya tentang
membagi Firman tapi juga emosi, uang, dan waktu. Satu hal yang tak boleh
dilupakan, Bapa mengajarkan kebenaran.
“A Father is who really knows me, my feelings, my struggles, my failings”