Sunday, June 19, 2011

ECC THE BRIDGE : PLANNING AND PREPARATION

ECC THE BRIDGE : PLANNING AND PREPARATION

PELAYAN FIRMAN : KAK NALA (PS. NALA WIDYA)

19 Juni 2011

The Bridge, minggu ini kita di-‘beri makan’ oleh senior Pastor dan bapak kita, yaitu Kak Nala! Khotbahnya sangat relevan dengan kehidupan kita sehari-hari, lho dan sangat penting untuk kehidupan kita. Jadi, tanpa tedeng aling-aling, ayo dibaca ringkasan khotbahnya! :D

Dalam khotbah kali ini Kak Nala akan share tentang planning and preparation. Dua hal yang esensi untuk diterapkan dalam kehidupan namun seringkali terlupakan. Kak Nala membuka khotbah dengan sebuah quote:

“IF YOU ARE FAIL TO PLAN, YOU ARE PLAN TO FAIL”

Kalimat tersebut tentunya sudah menjelaskan pada kita seberapa pentingnya planning. Kak Nala berkata bahwa planning atau perencanaan merupakan karakternya Tuhan. Hal tersebut jelas terlihat dari peristiwa penciptaan bumi. Kalian bisa baca di kitab Kejadian pasal 1. Tuhan tidak terlebih dulu menciptakan ikan sebelum adanya air. Tuhan tidak menciptakan manusia sebelum ada daratan, tumbuhan, dan hewan. Tuhan menciptakan semuanya sesuai urutan yang tepat yang sudah Ia rencanakan sebelumnya. Sehingga semua tepat dan benar sesuai fungsi dan tempatnya. Jadi kesimpulannya adalah: JIKA KITA TIDAK BISA PLANNING SOMETHING, BERARTI KITA GAK PUNYA KARAKTER TUHAN. Nah, lhoooo.....

1 Raja-raja 18 : 41 – 46

Kemudian berkatalah Elia kepada Ahab: “Pergilah, makanlah dan minumlah, sebab bunyi derau hujan sudah kedengaran.” Lalu Ahab pergi untuk makan dan minum. Tetapi Elia naik ke puncak gunung Karmel, lalu ia membungkuk ke tanah, dengan mukanya di antara kedua lututnya. Setelah itu ia berkata kepada bujangnya: “Naiklah ke atas, lihatlah ke arah laut.” Bujang itu nik ke atas, ia melihat dan berkata: “Tidak ada apa-apa.” Kata Elia: “Pergilah sekali lagi.” Demikianlah sampai tujuh kali. Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.” Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel. Tetapi kuasa Tuhan berlaku atas Elia. Ia engikat pinggangnya dan berlari mendahului Ahab sampai ke jalan yang menuju Yizreel.

Seperti yang sudah kalian baca dalam ayat di atas (kalau kalian memang baca), Elia mempunyai planning and preparation. Di awal, Elia mempersiapkan Ahab untuk siap pergi sebelum hujan turun. Elia meminta Ahab untuk makan dan minum yang berarti mempersiapkan diri sebelum melakukan perjalanan. Elia percaya bahwa hujan akan turun walaupun pada saat itu tidak ada tanda-tanda akan turun hujan. Hal itu menandakan bahwa Elia tidak hanya memiliki iman, ia juga memiliki perencanaan dan persiapan. Sempurna!

Kak Nala berbagi pada kita bahwa ada 2 respon yang akan dialami seseorang ketika ia melakukan planning and preparation:

  1. Kemampuan untuk menentukan jawaban

Penekanannya terdapat dalam 1 Raja-raja 18 : 44

Pada ketujuh kalinya berkatalah bujang itu: “Wah, awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut.” Lalu kata Elia: “Pergilah, katakan kepada Ahab: Pasang keretamu dan turunlah, jangan sampai engkau terhalang oleh hujan.”

Hal yang sederhana. Bukankah sangat jelas jika kita sudah merencanakan sesuatu yang akan terjadi dan mempersiapkan segala sesuatu untuk hal itu terjadi, harusnya kita sudah tahu keputusan tepat apa yang harus diambil ketika pada akhirnya iman kita akan perencanaan dan persiapan kita itu menjadi nyata, bukan? Elia tahu hujan akan turun. Ia sudah merencanakan segala sesuatu dan mempersiapkannya. Sehingga ketika awan mulai terlihat, ia sudah tahu keputusan apa yang harus diambil dan dilakukan.

  1. Adanya percepatan

1 Raja-raja 18 : 45

Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat. Ahab naik kereta lalu pergi ke Yizreel.

Tertulis “dalam sekejap mata”. Padahal sebelumnya awan yang terlihat masih sebesar telapak tangan. Tapi karena Elia sudah siap, maka terjadilah percepatan. Hujan pun turun dengan segera.

Jadi kesimpulannya, ketika kita mempunyai mimpi, mari lakukan planning and preparation. Maka dipastikan akan terjadi percepatan.

MIMPI à PLAN & PREPARATION à PERCEPATAN

Kak Nala berkata bahwa perencanaan dan persiapan kita menjadi bukti seberapa besar iman kita kepada Tuhan. Buat saya, khotbah minggu ini berhubungan juga dengan khotbah Ps. Eddy Chang di minggu sebelumnya yang berjudul “Developing Your Capacity”. Coba baca, deh. Planning and preparation bicara juga soal kapasitas kita. Elia dengan planning and preparation miliknya membuatnya mengalami percapatan, mukjizat, dan hikmat dari Tuhan. Sehingga akhirnya apa yang diinginkannya tercapai. Kapasitas yang diperbesar bicara juga soal kemampuan kita untuk merencanakan dan mempersiapkan diri. Setuju?

Lanjut ke khotbah Kak Nala. Pada ayat 46 kita dapat melihat (kalau kalian memang membacanya) kalau Tuhan melakukan mukjizat atas Elia. Kuasa Tuhan turun pada Elia sehingga ia bisa berlari cepat hingga akhirnya menyusul kereta Ahab. Oke, sebelumnya, Ahab dalam ayat itu dikatakan pergi ke Yizreel menggunakan kereta. Kereta yang dinaiki Ahab menggunakan kuda yang bukan kuda sembarangan. Tapi kudanya adalah kuda pelari. Kalau jaman sekarang, kuda yang ditunggangi Ahab itu adalah kuda yang ditunggangi bangsawan-bangsawan Inggris. Tinggi, besar, berotot, dan pasti larinya sangat cepat. Namun Elia dengan kuasa Tuhan dapat menyusul kereta tersebut dengan berlari saja. Mukjizat!

Namun jangan salah. Coba baca lagi ayat 46 tersebut. Kuasa Tuhan baru turun ke atas Elia setelah Elia melakukan bagiannya. Apa itu? Elia dikatakan mengikat pinggangnya. Mengikat pinggang dalam bahasa Kak Nala dikatakan dengan memegang atau mengikat celananya. Memegang celananya merupakan tindakan persiapan dari Elia sebelum ia menerima kuasa Tuhan untuk berlari. Jadi, Elia kan larinya bakal cepet banget tuh. Kalau dia gak megangin celananya. Ehem..kalian tahu apa yang akan terjadi. Elia akan menyusul kereta kuda Ahab tanpa celananya karena celananya merosot di perjalanan! Oleh sebab itu, jangan sampai ketika kuasa Tuhan turun, kita ternyata didapati tidak siap. Memalukan.

Markus 2 : 21 – 22

Tidak seorang pun menambalkan secarik kain yang belum susut pada baju yang tua, karena jika demikian kain penambal itu akan mencabiknya, yang baru mencabik yang tua, lalu makin besarlah koyaknya. Demikian juga tidak seorang punn mengisikan anggur yang baru ke dalam kantong kulit yang tua, karena jika demikian anggur itu akan mengoyakkan kantong itu, sehingga anggur itu dan kantongnya dua-duanya terbuang. Tetapi anggur yang baru hendaknya disimpan dalam kantong yang baru pula.

Wah, ayatnya sama ya sama khotbah minggu sebelumnya yang dibagikan oleh Ps. Eddy Chang. Penjelasannya pun sama. Kak Nala berkata bahwa kain yang baru dengan yang lama memiliki kekuatan yang berbeda. Kantung anggur yang lama dikatakan sudah kaku, keras, dan sulit untuk berubah. Kantung anggur di sini, dikatakan oleh Kak Nala, menggambarkan tentang performance dan karakter. Kedua hal tersebut harus terus diperbaharui setiap harinya. Karakter haruslah berubah.

“BANYAK ORANG SIAP UNTUK MISKIN TETAPI TIDAK SIAP UNTUK MENJADI KAYA”

Oleh karena itu, perbaharuilah kantong anggur kita agar kita siap untuk menerima anggur yang baru!

Kak Nala lalu share tentang 4 values of life that we must have:

  1. Hard work

: not under 100% efforts, tidak malas, excellent

  1. Integrity

: fulfilled their word, their promise is their bond

  1. Persistent

: keep going when face an opposition (hambatan)

Persistent bicara soal tetap berjalan maju ketika bertemu hambatan. Banyak orang ketika menjalani kehidupannya lalu dipertemukan dengan hambatan, mereka jadi merasa yang mereka jalani tidak berasal dari Tuhan. Kak Nala lalu menjelaskan bahwa adanya hambatan tidak menjadikan segala sesuatu yang kita jalani saat ini bukan berasal dari Tuhan. Tetaplah bertahan dan terus maju! Contohlah Paulus dalam Alkitab.

  1. Determination

: staying fix on the destination

Determinasi berarti tidak berubah-ubah maupun berganti-ganti tujuan. Dalam bahasa gaulnya itu tidak labil.

Yesaya 48 : 17

Thus saith the Lord, thy redeemer, th Holy One of Israel; I am the Lord thy God which teacheth thee to profit, which leadeth thee by the way that thou shouldest go.

Inti dari ayat itu adalah:

GOD CAN MAKE VISION AND PROFIT FOR YOU !!

Jadi seperti yang sudah kita ketahui sebelumnya, Tuhan selalu rindu untuk menurunkan kuasa-Nya terhadap kita. Namun kita barulah dikatakan siap untuk menerima kuasa tersebut ketika kita sudah melakukan planning and preparation. So, start plan and preapre!!

No comments: