ECC THE BRIDGE : 4th DIMENSION
PELAYAN FIRMAN : KAK NALA (NALA WIDYA)
9 OKTOBER 2011
The Bridge, bagaimana puasanya? Semoga semuanya lancar, ya. Minggu pertama
puasa kita mungkin memang melelahkan karena tubuh kita harus beradaptasi dengan
gaya hidup dan pola makan yang baru. Tapi percayalah semua ini akan berbuah
jauh lebih besar dari sekedar makanan jasmani saja. Oleh sebab itu, minggu ini
kita dikuatkan oleh khotbah yang dibawakan langsung oleh Kak Nala. :)
Mazmur 37 : 4
Dan bergembiralah
karena Tuhan; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu
Khotbah dimulai dengan
satu ayat dalam firman di atas. Dalam ayat tersebut tidak dikatakan bahwa Tuhan
memberikan begitu saja tanpa manusia terlebih dulu menginginkan. Kesimpulan
yang Kak Nala berikan buat kita dari ayat ini adalah:
Jadi, Tuhan tidak akan
bergerak jika tidak ada inisiatif atau pun keinginan dari kita.
Amsal 4 :23
Jagalah hatimu
dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan.
“Dari hati terpancar
kehidupan.” Begitu yang tertulis. Suatu terobosan dimulai dari hati, baru
menyebar ke seluruh aspek-aspek lain di kehidupan. Sama seperti ketika
seseorang bertobat, terobosan pertama yang ia alami adalah di hatinya. Ia mengaku
bahwa ia orang berdosa dan membutuhkan Tuhan. Ia percaya akan Tuhan dan percaya
bahwa ia membutuhkan Tuhan dalam kehidupannya. Saat itulah terobosan terjadi.
Dan sesudahnya kita pasti mengetahui bahwa akan ada terobosan demi terobosan
lain dalam hidup manusia sesudah ia bertobat (mengalami terobosan di hatinya).
Hati menjadi sebuah
bagian yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui Kak Nala, kita mengetahui
bahwa terdapat empat tingkatan hati:
1. Pikiran
Amsal 23 : 7a
Sebab seperti
orang yang membuat perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia.
Seperti apa kita ingin dilihat oleh
orang lain, seperti itu jugalah kita harus berpikir t entang diri kita sendiri.
Tidak ada orang yang menganggap dirinya buruk akan dipandang orang lain sebagai
seseorang yang luar biasa. Pikiran yang negatif menjadikan kita negatif,
pikiran yang positif menjadikan kita positif. Karena itulah mulailah berpikir
mengenai hal-hal yang positif, terutama tentang diri sendiri.
Markus 8 : 33
Maka berpalinglah Yesus
dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya:”Enyahlah
Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Allah, melainkan apa
yang dipikirkan manusia.”
Ayat tersebut memberitahu kita
bagaimana cara untuk selalu bisa berpikiran positif, khususnya tentang diri
kita sendiri. Seringkali sulit untuk kita sebagai manusia selalu berpikiran
positif, tidak hanya terhadap orang lain, bahkan terhadap diri sendiri. Ketika
kegagalan datang, kesalahan terjadi, berbagai kesusahan hidup kita terima,
tidak ada teman, dll. Semua hal tersebut seringkali membuat seseorang merasa
tidak berguna, tidak diinginkan, tidak menarik, dan semua hal-hal negatif lain.
Pikiran tersebutlah yang justru menjadikan orang tersebut benar-benar menjadi
tidak berguna, tidak menarik, dsb. Kunci dari segala pikiran yang baik terdapat
pada pikiran Kristus.
KITA HARUS MENGETAHUI APA PIKIRAN TUHAN TENTANG KITA DAN BUKAN PIKIRAN
KITA TENTANG TUHAN
Ketika kita tahu apa pandangan Tuhan
akan hidup kita dan diri kita secara pribadi, maka otomatis kita akan merasa
berharga dan melihat segala hal yang ada dalam diri kita sebagai satu hal yang
baik. Seperti yang dikatakan bahwa dalam segala kelemahan kita justru terletak
kekuatan, Tuhan pun memandang kita
sebagai sosok yang sempurna.
2. Perkataan
Roma 10 : 10
Karena dengan hati
orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.
Setiap perkataan manusia membangun
atmosfer kehidupan. Tahukah kalian tentang hal tersebut? Kak Nala berkata bahwa
setiap perkataan memberi pengaruh untuk membangun atmosfer keadaan di
lingkungannya. Orang yang suka mengejek, mencemooh, mengkritik, membuat
atmosfer di ruangan tempat ia berada akan terasa negatif. Jika kalian merasakan
hal seperti ini, itu berarti mulai saat ini berhati-hatilah dengan setiap kata
yang keluar dari mulut kita.
3. Iman
BELIEVING IS CHOOSING
Matius 17 : 20
Ia berkata kepada
mereka:”Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata
kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, - maka gunung ini akan
pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Percaya adalah sebuah pilihan. Jika
kita memutuskan untuk tidak percaya, seperti apapun orang lain berusaha membuat
kita percaya, jika kita memang tidak memutuskan untuk percaya, kita tetap tidak
akan percaya. Iman, seperti ditulis pada ayat di kitab Matius tersebut, bukan
soal seberapa besar kita miliki. Tapi ini mengenai PUNYAkah kita atau tidak? Karena dengan iman, perlu ada
pernyataan keputusan percaya ataukah tidak percaya.
4. Visi dan Mimpi
Yoel 2 : 28
“Kemudian dari
pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia,
maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua
akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan.
Dalam ayat tersebut dijelaskan
mengenai APA SAJA AKIBAT
DARI MEMILIKI ROH KUDUS
dalam kehidupan seorang manusia. Jika hal-hal seperti yang disebutkan dalam
ayat tersebuut belum didapati maupun dialami oleh kita, mintalah kepada Tuhan! “Mintalah,
maka kamu akan diberi.” Ketika kita meminta pada Tuhan, percayalah bahwa Tuhan
pasti memberikan visi dan mimpi tersebut pada kita.
Jadi, apa itu empat
dimensi? 4 dimensi terdiri dari:
PANJANG, LEBAR, TINGGI, + ROH KUDUS
Bersama dengan Roh Kudus,
kita masuk ke dalam suatu dimensi yang tidak terukur. Hidup kita bersama Roh
Kudus tidak berada dalam taraf pengukuran manusia lagi. Bagaimana caranya untuk
dapat hidup dalam 4 dimensi tersebut? Kak Nala memberitahu kita caranya:
1. START DREAMING
Kejadian 37 : 6-7
Karena katanya
kepada mereka: “Coba dengarkan mimpi yang kumimpikan ini: Tampak kita sedang di
ladang mengikat berkas-berkas gandum, lalu bangkitlah berkasku dan tegak
berdiri; kemudian datanglah berkas-berkas kamu sekalian mengelilingi dan sujud
menyembah kepada berkasku itu.”
IF YOU STOP DREAMING, YOU STOP LIVING
Yusuf dalam cerita pada Alkitab
tersebut mendapat mimpi dan MENCERITAKANNYA. Ia percaya pada mimpi tersebut,
oleh sebab itu ia punya keberanian untuk menyatakannya pada saudara-saudaranya.
Banyak orang di dunia ini tidak mau bermimpi atau bahkan tidak berani untuk
menyatakan mimpinya karena dunia menanamkan bahwa mimpi adalah sebuah hal yang
negatif.
2. START ASKING
1 Tawarikh 4 : 10
Yabes berseru
kepada Allah Israel, katanya: “Kiranya Engkau memberkati aku berlimpah-limpah dan memperluas daerahku, dan
kiranya tangan-Mu menyertai aku, dan melindungi aku dari pada malapetaka,
sehingga kesakitan tidak menimpa aku!” Dan Allah
mengabulkan permintaannya itu.
Yabes dalam doanya berseru dan MEMINTA
pada Tuhan. Tidak hanya sekedar minta berkat yang alakadarnya seperti yang
seringkali, mungkin, kita lakukan. Tapi Yabes MEMINTA BERKAT YANG MELIMPAH-LIMPAH. Seperti apa itu hidup yang berlimpah?
Berlimpah adalah hidup di mana dengan apa yang ada kita dapat mencukupi baik
diri sendiri maupun memberkati orang lain juga.
3. START DOING
Kejadian 6 : 22
Lalu Nuh melakukan
semuanya itu; tepat seperti yang diperintahkan Allah kepadanya, demikianlah
dilakukannya.
Lakukan apa yang Tuhan perintahkan
untuk mencapai mimpi tersebut dan jangan menundanya.
4. THE POWER OF FOCUS
1 Korintus 9 : 26
Sebab itu aku
tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan perinju yang sembarangan saja memukul.
Fokuslah hanya pada SATU yang
diinginkan dan mintalah hal tersebut pada Tuhan. Carilah mimpi tersebut sampai
detail dan doakan itu terus menerus. MINTALAH pada Tuhan!
Mazmur 37 : 3
Percayalah kepada
Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia,
BERLAKULAH SETIA!!! Tetap setia berdoa dan mimpikan hal tersebut sampai dapat....
No comments:
Post a Comment