Sunday, August 7, 2011

ECC THE BRIDGE: Anointing


ECC THE BRIDGE : ANOINTING

PELAYAN FIRMAN : KAK ARLENE (ARLENE JOHAN)

07 AGUSTUS 2011

Hello, The Bridge. Minggu ini, 2 minggu sebelum #youthfest2011 *wuhuu!*, ibadah kita dilayani oleh Kak Arlene, lho. Jarang ya liat dia share khotbah depan kita. Nah, mungkin banyak yang pertama kali liat dan denger sendiri gimana urapan dia kan? Tapi mungkin ada juga yang gak sempet liat langsung, nih. Oleh karena itu langsung aja baca ringkasan khotbah di sini ya!



Bacaan: 1 Samuel 16 : 1 – 13
Bacaan sebanyak satu perikop tersebut menceritakan tentang kisah Daud di masa mudanya sebelum ia menjadi raja. Ketika Daud masih muda, dapat kita lihat dari ayat tersebut bahwa Daud adalah pribadi yang biasa saja. Ketika Samuel datang ke rumahnya untuk mencari orang yang diurapi Tuhan untuk menjadi raja, ayah Daud bahkan tidak memperhitungkan Daud untuk dipertemukan dengan Samuel. Sampai di ayat 11, ketika Samuel memastikan apakah semua anak Isai (ayah Daud) sudah dipertemukan dengannya semua, barulah Isai menjawab,”Masih tinggal yang bungsu, tetapi sedang menggembalakan domba-domba.” Lalu ia mempertemukan Daud pada Samuel.

Dari kisah Daud di atas, kita dapat melihat bahwa bisa saja manusia tidak memperhitungkan kita. Namun ketika akhirnya Daud diurapi oleh Samuel, kuasa Tuhan bekerja atas dia seterusnya. Begitu juga dengan kita, ketika kita sudah diurapi Tuhan pasti kuasa Tuhan bekerja atas kita.


1 Samuel 16 : 13

Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-sudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.


Pengurapan tidak hanya dilakukan ketika kita menjadi tim caring sebelum acara Encounter, atau ketika kita pelepasan, atau ketika pengutusan saja, tapi pengurapan perlu dilakukan jauh-jauh sebelum kita masuk ke market place. Sama seperti Daud yang sudah diurapi sejak ia masih sangat muda, jauh sebelum ia akhirnya menjadi raja.

Kak Arlene dalam khotbahnya kali ini akan membagikan tentang tiga sifat dari pengurapan (anointing).



1. Anointing Empowers


1 Samuel 17 : 33

Tetapi Saul berkata kepada Daud: “Tidak mungkin engkau dapat menghadapi orang Filistin itu untuk melawan dia, sebab engkau masih muda, sedang dia sejak dari masa mudanya telah menjadi prajurit.”


Sama seperti Daud, dalam kehidupan ini, kita pasti menghadapi berbagai macam “Goliath” demi “Goliath”. Namun dengan adanya pengurapan dari Tuhan, kita pasti dikuatkan. Kak Arlene memberikan gambaran bahwa pengurapan dalam kehidupan kita sama fungsinya seperti bahan bakar bagi sebuah mobil. Tidak peduli tampilan luar sebagus dan semulus apa, bisa berlari sekencang apa, namun jika tanpa bahan bakar, sebuah mobil akan sia-sia dan tidak berfungsi seperti seharusnya. Begitu juga dengan manusia, sebagus apa pun penampilan kita (outside), tanpa adanya pengurapan dalam kehidupan kita maka kita akan menjadi POWERLESS.

1 Samuel 17 : 37

Pula kata Daud: “Tuhan yang telah melepaskan aku dari cakar singa dan dari cakar beruang, Dia juga akan melepaskan aku dari tangan orang Filistin itu.” Kata Saul kepada Daud: “Pergilah! Tuhan menyertai engkau.”


Pengurapan dari Tuhan membuat manusia bergerak melampaui kemampuannya, melampaui keterbatasan-keterbatasan manusianya. Jadi Kak Arlene memberi kesimpulan bahwa ketika Roh Tuhan turun atas kita (diurapi Tuhan), maka kita akan jadi manusia yang BERANI dan BOLD.


2. Anointing Destroys Bondage and Set You Free

Hal ini benar. Pengurapan melepaskan seseorang dari keterikatan maupun perhambaan akan dosa. Oleh karena itulah iblis sangat membenci pengurapan dan orang-orang yang diurapi Tuhan. Mereka akan terus menyerang dan berusaha menghancurkan pengurapan Tuhan akan orang tersebut.

Yesaya 10 : 27

Pada waktu itu beban yang ditimpakan mereka atas bahumu akan terbuang, dan kuk yang diletakkan mereka atas tengkukmu akan lenyap.


Iblis tidak bisa menekan orang yang diurapi Tuhan. Dan bahkan orang yang diurapi Tuhan dapat melepaskan orang lain yang diikat oleh iblis.

1 Samuel 16 : 23

Dan setiap kali apabila roh yang dari pada Allah itu hinggap pada Saul, maka Daud mengambil kecapi dan memainkannya; Saul merasa leda dan nyaman, dan roh yang jahat itu undur dari padanya.


Daud memainkan kecapi untuk mengusir roh jahat yang suka mengganggu Saul. Pengurapan Tuhan atas Daud memampukannya untuk melakukan hal tersebut. Tidak hanya mengusir roh jahat, tapi kita juga bisa memutuskan kutuk dengan pengurapan Tuhan tersebut. Entah itu kutuk kawin-cerai, kutuk perzinahan, kutuk kematian, kutuk dalam bentuk apa pun karena pengurapan membuat kita mampu untuk berbicara dengan otoritas Tuhan.



3. Anointing Burns and Moisturizes Our Life

Untuk fungsi pengurapan yang ini, Kak Arlene menggambarkan pengurapan seperti minyak. Seperti yang memang kita ketahui kalau dalam Alkitab atau secara umum memang urapan sering disimbolkan dengan menggunakan minyak. Tapi apa maksud dari simbolisasi tersebut? Kak Arlene menjelaskan di sini. Salah satu sifat minyak yang pertama adalah membakar.

“ANOINTING MAKES US BURN, NOT BURN OUT.”

Pengurapan membuat kita terbakar dalam roh yang menyala-nyala dalam Tuhan. Tapi pengurapan tidak membuat api roh kita habis terbakar (burn out). Ciri-ciri orang yang burn out adalah ia mulai merasa jenuh melayani Tuhan dan menyalahkan orang lain atas kejenuhannya, entah itu pemimpinnya, lingkungannya, dll. Hati-hatilah. Kejenuhan tersebut sebenarnya berasal dari kurangnya pengurapan dalam hidup kita yang menjadikan roh kita menyala-nyala dalam Tuhan.
Sifat minyak yang kedua adalah moisturizes atau melembabkan (melembutkan). Pengurapan melembutkan karakter manusia. Sama seperti kulit manusia yang membutuhkan body lotion, begitu juga dengan pribadi kita membutuhkan pengurapan Tuhan sebagai minyak yang melembutkan. Tanpa pengurapan dari Tuhan, manusia seringkali menjadi pribadi yang mudah hancur, mudah terluka, mudah sakit hati, mudah pecah, dan sensitif. Dengan adanya pengurapan yang berfungsi sebagai minyak menjadikan kita pribadi yang lentur, fleskibel, selalu berpikiran positif, dan tidak sensitif.

Milikilah pengurapan Tuhan untuk mendapatkan hikmat agar bisa memberikan respon yang positif dalam keadaan seberat apapun.



How to get the anointing?

How to get the anointing? Kak Arlene tidak cuma membagikan keuntungan dari mendapat pengurapan Tuhan, tapi juga memberikan cara agar kita bisa mendapat pengurapan tersebut.

- Be hunger for God
- Be waiting for Him
- Expecting the power of God

Daud merupakan orang yang terus menerus menanti-nantikan Tuhan. Jadilah seperti Daud. Memang pengurapan Tuhan pasti turun pada setiap anak Tuhan, tidak terkecuali kita. Namun seringkali kita melupakan Tuhan karena segala kesibukan dan hanya fokus pada pengurapan yang Tuhan berikan. Jangan kejar pengurapan Tuhan, tapi kejarlah sumbernya yaitu Tuhan! Do not take the anointing for granted. Hormatilah pengurapan yang sudah Tuhan kasih dengan menjaga kehidupan kita terus dalam visinya Tuhan dan terus mengejar hadirat Tuhan.

1 comment:

KGB.Papua said...

that's a deep touch 4 ordinary people like me, from nothing 2 something..