Sunday, August 14, 2011

ECC Morning Service: Spiritual Covering

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Secara natural kita semua memiliki keinginan untuk memberontak dan tidak mau hidup dibawah otoritas, kita umumnya menolak hidup kita atau keinginan kita diintervensi oleh orang lain.Namun pada akhirnya kita semua tidak akan pernah bisa lari dari otoritas yang ada di atas kita. Alkitab juga mengajarkan kita untuk tunduk dibawah otoritas, bukan hanya itu, penundukan diri terhadap otoritas bahkan merupakan ciri-ciri Kerajaan Allah, dan merupakan faktor kunci supaya hidup kita diberkati.Hari ini kita akan belajar mengenai penundukan diri tersebut, hal yang membuat hidup kita berada dibawah payung rohani, dan menyadari bahwa hidup dibawah otoritas jauh lebih baik dibanding hidup dengan menentang otoritas.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya  
SPIRITUAL COVERING
Doa Bapa kami dimulai dengan kata-kata, “Bapa kami yang di surga, dikuduskanlah namamu, datanglah kerajaanmu, jadilah kehendakmu di bumi seperti di surga.” Doa yang diajarkan langsung oleh Yesus ini mengajarkan kita bahwa prioritas pertama yang harus kita dahulukan dalam meminta kepada Bapa adalah, supaya kerajaan-Nya datang dan kehendak-Nya jadi di bumi seperti di surga. Kita berdoa supaya kerajaan-Nya nyata di bumi ini. Arti dari datangnya kerajaan Allah di bumi ini adalah, terjadinya prinsip-prinsip kerajaan Allah di bumi. Kata kingdom merupakan gabungan dari kata King Domain

Dalam hal kerajaan Allah selalu ada 4 hal:
Hal pertama adalah: OTORITAS
Dalam sebuah kerajaan selalu ada seorang raja yang memerintah, yang memiliki otoritas di atas semua yang ada di dalam kerajaan-Nya, pemimpin yang membuat aturan, dan menegakan aturan tersebut.

Hal yang sama harus terjadi dalam kehidupan orang percaya, jika Kingdom of God ada dalam kehidupan kita maka hal pertama yang harus ada di dalam kehidupan kita adalah otoritas. Otoritas yang berada di atas kita, yang menetapkan aturan dalam hidup kita. Ketika kita meminta kerajaan datang, berarti kita minta supaya Tuhan datang dan berotoritas dalam hidup kita.

Ketika otoritas ditegakan dalam kehidupan kita maka akan terjadi hal kedua yang merupakan ciri-ciri kerajaan Allah yaitu: KETERATURAN


Salah satu hal yang menyebabkan Indonesia menjadi negara yang “berantakan” dan tidak ada aturan adalah karena kurangnya sosok yang memiliki otoritas dalam kehidupan berbangsa ini. Keluarga juga akan berantakan jika tidak ada otoritas dalam keluarga tersebut, kurangnya otoritas adalah penyebab seorang anak bertingkan aneh-aneh dan melakukan kenakalan-kenakalan. Adanya otoritas yang menetapkan dan mengekan aturan dalam kehidupan adalah faktor utama untuk terjadinya keteraturan dalam hidup.

Otoritas mendatangkan keteraturan dan dengan adanya keteraturan maka segala sesuatu akan berjalan sesuai denga FUNGSI–nya. Itu adalah ciri-ciri ketiga dalam kerajaan Allah.

Sebagai contoh, kalau tidak ada otoritas yang mengatur lalu lintas, maka akan ada kekacauan di jalan, dan jika itu terjadi jalanan tidak akan berfungsi dengan baik, atau sama sekali tidak berfungsi, karena semua orang berlaku senaknya dan menghancurkan segala hal.

Setelah segala sesuatu berjalan sesuai dengan fungsinya, barulah BERKAT yang merupakan ciri-ciri yang keempat dari Kerajaan Allah, akan diturunkan dalam kehidupan kita.

Jadi pada intinya, berkat hanya muncul jika ada otoritas ditegakan, karena melalui otoritas muncul keteraturan, yang membuat hidup kita akan berjalan sesuai dengan fungsinya dan barulah berkat turun. Kerajaan surga dimulai dari 1 perkataan yang namanya otoritas.


Meskipun banyak dari kita yang membenci adanya otoritas, dan selalu ingin hidup dengan bebas tanpa ada orang yang memiliki otoritas di atas kita, namun kenyataannya tidak ada seorangpun dari kita yang bisa menghindar dari otoritas. Karena Tuhan kita adalah Tuhan yang berotoritas.

SIAPA TUHAN KITA DAN SEPERTI APA OTORITAS YANG DIA TEGAKAN ?
Mazmur: 68:6-7
Bapa bagi anak yatim dan Pelindung bagi para janda, itulah Allah di kediaman-Nya yang kudus; Allah memberi tempat tinggal kepada orang-orang sebatang kara, Ia mengeluarkan orang-orang tahanan, sehingga mereka bahagia, tetapi pemberontak-pemberontak tinggal di tanah yang gundul.

Tuhan kita adalah bapa dan pelindung bagi orang-orang yang mengalami segala kesusahan (anak yatim, janda, orang yang sebatang kara, tahanan, dll), tetapi Dia juga mengatakan, para pemberontak (orang yang tidak mau tunduk di bawah otoritas akan hidup di tanah yang gundul)

Tanah gundul diterjemahkan sebagai tanah yang berpasir dan berbatu, tanah yang tidak memberikan hasil apapun yang kita tabur di tanah tersebut, pemberontak atau orang-orang yang tidak mau tinggal di bawah otoritas akan tinggal di tanah gundul, apapun yang dibuatnya tidak akan menghasilkan buah, dan dia tidak mendapat perlindungan dari Tuhan.

Otoritas adalah seperti payung dan kemah perlindungan, jika kita memiliki otoritas dalam hidup, maka kita memiliki payung atau kemah perlindungan. Jauh lebih baik kita memiliki otoritas dalam kehidupan, ada Tuhan dan ada wakil-wakil Tuhan dalam kehidupan.

4 OTORITAS DALAM HIDUP KITA
ORANG TUA (ATAU SUAMI)
Sejak kita lahir kita semua sudah memiliki otoritas di atas kita, orang tua kita adalah otoritas dalam kehidupan semua anaknya. Menjadi otoritas adalah tugas orang tua, orang tua harus mengatur dan menegakan peraturan dalam kehidupan anaknya, orang tua itu bertanggung jawab untuk menuntun anaknya supaya kehidupan anaknya berfungsi dengan baik dan diberkati.

Efesus 6:1
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.

Alkitab jelas mengatakan bahwa semua anak harus taat kepada orang tuanya, bagaimanapun keadaan dan karakter orang tua kita, kita harus taat kepada mereka selama yang mereka perintahkan tidak bertentangan dengan Firman Tuhan.

Setelah kita menikah maka bagi para istri akan memiliki otoritas baru dalam hidupnya yaitu suaminya. 

Efesus 5:22
Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan,

Seorang istri harus tunduk kepada suaminya, siapapun istrinya, apa pun kedudukannya di masyarakat, dia harus tunduk kepada suami di dalam keluarga, itulah yang dikatakan Firman Tuhan. Sementara para suami harus menjadi penegak otoritas bagi keluarganya, menjamin agar keluarganya berjalan dengan baik, sehingga ada keteraturan dalam keluarga sehingga fungsi keluarga berjalan dengan baik dan berkat turun pada mereka.

PEMERINTAH
 
1 Petrus 2:13-14
Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi,

maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik.

Tunduk kepada pemerintah dan pemegang kekuasaan berarti juga harus tunduk kepada wakil-wakilnya. Kita tidak bisa hanya mau tunduk kepada Presiden saja, karena dibawah Presiden ada Menteri, Gubernur, Walikota, Bupati, Camat, Lurah, dan akhirnya Pak RT dan Pak RW, mereka semua merupakan utusan dan kepanjangan tangan dari Presiden, kita harus menghormati dan tunduk kepada mereka juga.

Terlepas dari siapa pemerintah yang berkuasa, apa yang mereka lakukan, Alkitab mengatakan kita harus tunduk kepada mereka. Sebagai anak Tuhan kita harus mematuhi semua peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah dimana kita berada.

OTORITAS DI PEKERJAAN
1 Petrus 2:18
Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah dengan penuh ketakutan kepada tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.

Ayat ini bahkan berkata bahwa kita harus tunduk kepada atasan kita bukan hanya kepada atasan yang menjalankan Firman Tuhan dalam hidupnya, yang baik dan yang ramah, tetapi kita juga harus tunduk baik kepada atasa yang “bengis” kepada kita. Boss yang “galak” dan pemarah juga harus kita patuhi, begitulah ajaran Firman Tuhan.

PEMIMPIN ROHANI
Meskipun kita berada di posisi tertinggi, dalam hidup kita tetap ada otoritas, salah satu contohnya adalah Raja Daud yang merupakan orang dengan kekuasaan tertinggi di jamannya, namun ketika dia berbuat dosa dengan Batsyeba, dia memiliki Nabi Nathan sebagai pemimpin rohani yang bisa menegur dan mengatur kehidupannya.

IBRANI 13:17
Taatilah pemimpin-pemimpinmu dan tunduklah kepada mereka, sebab mereka berjaga-jaga atas jiwamu, sebagai orang-orang yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan jalan itu mereka akan melakukannya dengan gembira, bukan dengan keluh kesah, sebab hal itu tidak akan membawa keuntungan bagimu.
 
Dalam ayat-ayat di atas kita mendapati Tuhan meminta kita untuk taat atau tunduk kepada otoritas-otoritas di atas kita, namun khusus untuk pemimpin rohani kita diminta untuk melakukan keduannya.

TAAT sedang berbicara tentang perbuatan, di gereja selalu ada aturan, dimana pemimpin rohani menetapkan aturan, dan kita harus mengikuti dan menaatinya.

TUNDUK berbicara tentang sikap hati, banyak orang taat tapi tidak tunduk, Tuhan ingin kita melakukan kedua, Tunduk adalah sebuah attitude yang taat disertai dengan sukacita. Ada sikap hati yang benar ketika kita mentaati peraturan yang diberikan kepada kita.

Di sisi lain sebagai pemimpin rohani mereka juga memiliki 2 tugas, bagi orang-orang yang dipimpinnya.

BERJAGA-JAGA ATAS JIWA MEREKA
Seorang pemimpin rohani harus selalu berjaga-jaga dan mendoakan supaya jiwa orang-orang yang dipimpinnya aman, dan yang utama supaya hidup mereka tetap di jalan Tuhan, pemimpin rohani sangat peduli dengan setiap jiwa yang ada.

BERTANGGUNG JAWAB PADA TUHAN
Dalam pengadilan terakhir di surga nanti seorang pemimpin rohani akan dimintai tanggung jawab oleh Tuhan atas semua anak-anak rohaninya, jika ada anak rohani yang hidupnya kacau, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban dari kita. Itu sebabnya seorang pemimpin rohani harus berani menegur ketika anaknya melakukan kesalahan dalam hidupnya, dan meninggalkan Tuhan dalam kehidupan mereka. Kebenaran harus diberitakan, jika tidak seorang pemimpin rohani harus menanggung darahnya.

TUNDUK PADA OTORITAS ADALAH PAYUNG ROHANI 
2 PETRUS 5:5-6
Demikian jugalah kamu, hai orang-orang muda, tunduklah kepada orang-orang yang tua. Dan kamu semua, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati."

Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya kamu ditinggikan-Nya pada waktunya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Orang yang rendah hati adalah orang dikasihi Tuhan, dan Tuhan membenci orang yang sombong.

Ciri-ciri orang yang rendah hati adalah: 
MAU MELAYANI SAUDARANYA: untuk bisa melayani orang lain dibutuhkan kerendahan hati, karena kita harus mau melayani orang lain tanpa dibayar dan terkadang kita diperlakukan dengan tidak baik oleh orang lain. Dibutuhkan kerendahan hati untuk masuk dalam pelayanan, orang sombong akan selalu merasa dirinya terlalu istimewa untuk bisa melayani orang.

MAU HIDUP DI DALAM OTORITAS
2 PETRUS 5:7 
Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Tiap hari setan berjalan di sekeliling kita, dan berusaha untuk menjatuhkan hidup kita, dia selalu mencari celah untuk membawa hidup kita ke dalam kehancuran. Satu-satunya pelindung orang percaya dari serangan setan adalah penundukan kita di bawah otoritas.

Selama kita berada di bawah otoritas, kita akan dijaga dan dilindungi, dan untuk itu kita membutuhkan kerendahan hati. Orang sombong tidak bisa tunduk kepada keempat otoritas yang ada di atasnya, dan membuat mereka kehilangan pagar yang melindungi hidupnya.

Orang yang mau menundukan dirinya tidak perlu khawatir karena Tuhan pasti memelihara kehidupannya, bahkan kekhawatiran adalah gambaran dari kesombongan, karena dengan kita merasa khawatir kita sedang mempertanyakan Tuhan, mempertanyakan apakah Dia sanggup menolong dan melindungi hidup kita.

Hiduplah di bawah otoritas Tuhan juga tunduk pada hamba-hambanya, sehingga kehidupan kita dipagari oleh Tuhan.

Amerika Serikat memiliki hukum yang mengatakan jika ada satu warga negara yang berada di dalam bahaya di negara orang lain, maka seluruh kekuatan Amerika Serikat akan digunakan untuk melindunginya. Selama mereka masih tunduk di bawah otoritas, maka mereka akan dipayungi dengan seluruh kekuatan yang dimiliki negara mereka.

Begitu juga dengan semua anak-anak Tuhan, pelindung kita adalah kekuatan dari penguasa di bumi ini, selama kita mau menundukan diri di bawah pemimpin-pemimpin ditempatkan Tuhan di atas hidup kita. Tunduklah pada otoritas.

No comments: