Thursday, April 22, 2010

ECC Morning Service: Godly Discipline

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 
Hari ini kita akan mengenal Tuhan lebih dalam, untuk menjadi semakin mirip dengan Tuhan kita harus mengenalNya secara lengkap, kita akan mempelajari salah satu wujud kasih Tuhan yang disebut Godly Discipline. Setiap orang yang mengaku percaya kepada Yesus dan manganggap Yesus sebagai Tuhan kita, maka orang tersebut akan mengalami proses Godly Discipline dalam hidupnya. Sama seperti semua anak pasti pernah dihukum oleh orang tuanya, sebagai anak Tuhan kita semua akan mengalami masa-masa atau pristiwa-pristiwa dimana Tuhan mendisiplinkan kita. 
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
GODLY DISCIPLINE
2 Samuel 12:13-14
13 Lalu berkatalah Daud kepada Natan: "Aku sudah berdosa kepada TUHAN." Dan Natan berkata kepada Daud: "TUHAN telah menjauhkan dosamu itu: engkau tidak akan mati.
14 Walaupun demikian, karena engkau dengan perbuatan ini telah sangat menista TUHAN, pastilah anak yang lahir bagimu itu akan mati."

Mungkin kita semua pernah membaca cerita Daud ini, dimana dia jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba, sehingga wanita itu hamil sehingga Daud memutuskan untuk membunuh Uria suaminya di medan perang, supaya dia tidak disalahkan oleh orang. Dalam ayat di atas kita melihat bahwa Daud pun mengalami Godly Discipline dalam hidupnya.

Hal ini menunjukan kepada kita bahwa orang-orang yang diurapi Tuhan pun bisa jatuh kedalam dosa, bahkan dosa yang sangat besar seperti yang terjadi pada Daud.

Ada 3 dosa yang dilakukan oleh Daud yang dibuatnya yang akhirnya membuat dia melakukan dosa perzinahan dan pembunuhan

THE SIN OF IRESPONSABILITY (Dosa tidak bertanggung jawab)
2 Samuel 11:1
Pada pergantian tahun, pada waktu raja-raja biasanya maju berperang, maka Daud menyuruh Yoab maju beserta orang-orangnya dan seluruh orang Israel. Mereka memusnahkan bani Amon dan mengepung kota Raba, sedang Daud sendiri tinggal di Yerusalem.

Ayat ini mengatakan bahwa Daud tetap tinggal di istana ketika bangsa Israel sedang berperang, padahal sebagai raja seharusnya dia menjadi panglima perang bagi negaranya. Wujud dari sikap bertanggung jawab adalah ketika anda tidak melakukan apa yang seharusnya anda lakukan.

Daud meninggalkan tanggung jawabnya dan menganggur di istana, karena itulah dia jatuh ke dalam dosa. Pengangguran adalah awal dari kriminalitas, semakin tinggi pengangguran semakin tinggi pula kriminalitas.

Ketika kita meninggalkan tanggung jawab dan memilih untuk bersantai dan tidak melakukan apapun saat itulah kita sering kali terjatuh dalam dosa.
Kesibukan membuat pikiran kita terfokus dengan tujuan kita, sehingga kita tidak mudah jatuh dalam dosa, sebaliknya jika kita menganggur kita akan mudah terjatuh dalam dosa. Berhati-hat
ilah ketika anda menganggur dan tidak memiliki tujuan karena saat itulah iblis lebih mudah untuk menyerang kita.

THE SIN OF OPULENCE (Dosa mencintai kemewahan)

Daud terlena dengan kenyamanan yang Tuhan berikan kepada dia, sebagai raja dia memang pantas mendapatkan banyak fasilitas dan kemewahan, tetapi hal tersebut membuatnya malas untuk pergi ke medan perang, itulah dosa Daud.

Menikmati hal-hal yang mewah dan menyenangkan bukanlah dosa, ketika kita mendapat kesempatan untuk makan makanan yang berkelas atau mengunjungi tempat-tempat yang berkelas nikmatilah hal tersebut sebagai berkat dari Tuhan, tetapi ketika anda menuntut untuk hal tersebut untuk selalu ada dalam hidup anda, itulah yang merupakan dosa. Ketika anda jatuh cinta dengan kemewahan dan anda tidak bisa mau hidup dalam kesederhanaan.

Jika anda berpikir bahwa hidup yang diberkati Tuhan adalah kehidupan yang selalu nyaman tidak ada masalah, maka anda harus memikirkan ulang cara pandang anda tersebut. Karena justru ketika kita dalam masalahlah kita akan termotivasi untuk berdoa, mendekatkan diri dengan Tuhan dan berubah menjadi orang yang lebih baik, sedangkan kenyamanan terkadang malah membuat kita meninggalkan Tuhan.

Ketika anda diberikan kenyamanan syukurilah hal tersebut, tetapi jangan sampai kenyamanan itu membuat kita menolak untuk pergi ke “medan perang”.

Pada saat terjatuh ke dalam dosa Daud baru saja bangun dari tidur siangnya dan ketika itu dia melihat Batsyeba yang sedang mandi. Daud tidur siang ketika prajuritnya sedang berperang, hal tersebut terjadi karena dia mencintai kenyamanan.

THE SIN OF NOT TAMING HIS EYES (Dosa Tidak Menguasai Mata)
Sebagai seorang pria normal Daud adalah hal yang wajar jika hasrat sexualnya bangkit ketika dia secara tidak sengaja melihat seorang wanita cantik yang sedang mandi, namun masalahnya bukanlah itu, Daud jatuh ke dalam karena dia memutuskan untuk terus memandangi Batsyeba dan bukan pergi meninggalkannya, Daud tidak bisa menguasai matanya, sehingga ia jatuh kedalam dosa.

Martin Luther King pernah berkata, “ Kita tidak bisa melarang burung terbang di atas kepala, tetapi kita bisa melarang burung membuat sarangnya di atas kepala.”
Kita tidak bisa melarang hal-hal yang bisa membuat kita jatuh kedalam dosa berada di sekeliling kita, tetapi kita selalu bisa melarang diri kita sendiri untuk berbuat dosa.

FORGIVENES AND JUDGEMENT
Dalam 2 Samuel 12:13-14 diatas diceritakan bahwa Daud sudah mengakui dan menyesali dosanya, dan Nabi Natan berkata bahwa Daud tidak akan mati, itu artinya dosanya telah diampuni, namum meskipun demikian Daud tetap harus menanggung konsekuensinya, yaitu dengan kematian anaknya.

Setelah berbuat dosa, Daud menyesali dan memohon ampun atas dosanya dan Tuhan sudah mengampuninya saat itu juga itulah yang disebut forgiveness, pengampunan dari Tuhan akan segera datang ketika kita mengakui dosa dan memohon ampun.

Ketika kita diampuni maka Tuhan akan melupakan dosa kita, sehingga dosa kita tidak lagi tercatat di dalam kerajaan surga, untuk itulah pengampunan. Dosa yang sudah diampuni tidak akan pernah diungkit-ungkit lagi oleh Tuhan, masalah kita dengan Tuhan sudah diselesaikan ketika kita memohon ampun.

Tetapi Judgement tetap harus kita hadapi, kita tetap harus menghadapi konsekuensi dari dosa yang kita lakukan di dalam kehidupan kita.

I YOH 1:9
Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Dalam ayat itu dikatakan bahwa Allah adalah setia dan adil, itu artinya jika kita berbuat dosa maka kita akan mengalami konsekuensi yang sama dengan yang ditanggung orang-orang yang bukan anak Tuhan ketika mereka berbuat dosa yang sama, itulah keadilan.
Sangat tidak adil jika anak Tuhan tidak dipenjara jika dia membunuh atau mencuri sementara orang lain dipenjara, ketika anak-anak Tuhan jatuh kedalam dosa sex, dia akan mengalami konsekuensi yang sama dengan orang-orang lain, karena Allah adalah setia dan adil.

Ada harga yang harus dibayar karena kita melakukan dosa, kita sering kali senang berbuat dosa tetapi tidak mau membayar harganya. Ketahuilah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang adil, kita tetap harus membayar harga dari dosa-dosa kita meskipun Tuhan sudah mengampuni dosa itu, dan hal tersebut juga dipakai Tuhan untuk menghentikan kita dari segala dosa kita.

Sebelum berbuat dosa, ingatlah bahwa anda harus akan membayar harganya.

MENGAPA TUHAN MEMBIARKAN HAL BURUK TERJADI DALAM HIDUP KITA
IBRANI 12 :5-11
5 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
6 karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
7 Jika kamu harus menanggung ganjaran; Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah terdapat anak yang tidak dihajar oleh ayahnya?
8 Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
10 Sebab mereka mendidik kita dalam waktu yang pendek sesuai dengan apa yang mereka anggap baik, tetapi Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya.
11 Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.

Berapa banyak dari kita yang masih memiliki paradigma bahwa jika Tuhan sayang kepada kita maka kita tidak akan dihukum olehNya, ketahuilah sama seperti orang tua kita masing-masing, jika mereka sayang, maka mereka akan dan harus menghajar kita jika kita salah. Bapa kita di surga menghajar kita karena Dia sayang pada kita.

IBRANI 12 :5
Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;

Jika saat ini hal-hal buruk terjadi dalam hidup anda ketahuilah bahwa itu semua terjadi karena apa yang anda buat di masa lalu. Kesulitan-kesulitan tersebut dimaksudkan supaya kita memiliki hari depan yang lebih baik, oleh karena itu Tuhan mengingatkan kita supaya anak-anaknya tidak putus asa, karena rancangan Tuhan adalah selalu baik, hajaran Tuhan selalu dimaksudkan supaya kita memiliki masa depan yang lebih baik.
Tuhan mengijinkan hal buruk terjadi dalam hidup kita, supaya kita memiliki hari depan yang jauh lebih baik.

IBRANI 12 :6
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."

Arti dari disesah adalah dirotan, ayat ini mengatakan bahwa Tuhan “merotan” kita karena Dia menganggap kita sebagai anak. Karena seorang bapa hanya merotan anaknya sendiri, tidak ada bapa yang merotan anak orang lain. Kita ditegur dan dihukum karena kita dianggap anak oleh bapak kita, karena Dia mengasihi kita.

Anda perlu menanamkan itu dalam pola pikir anda, adalah hal yang wajar jika seorang anak ditegur oleh bapanya. Jika Tuhan menghajar anda, itu berarti Tuhan mengasihi anda dan sayang kepada anda.
Bapa yang jahat adalah bapa yang tidak pernah mendisiplin anaknya, danbukan sebaliknya, karena hal itu akan membawa seorang anak kedalam hari depan yang suram.

IBRANI 12 :8
Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.

Kembali ditekankan bahwa jika seorang anak tidak dihajar, maka anak tersebut akan menjadi anak-anak gampang. Anak gampang dalam terjemahan KJV adalah “ bustard ” atau jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah anak-anak haram jadah. Sebegitu kerasnya Tuhan menggambarkan akibat dari seorang anak yang tidak ditegur oleh bapaknya.


Pastor Nala dibesarkan oleh seorang ayah dengan latar belakang militer, ayahnya jauh lebih keras dari orang tua pada umumnya, sehingga untuk beberapa waktu dia memiliki kepahitan kepada ayahnya. Tetapi saat ini Pastor Nala menyadari mengapa Tuhan membiarkan Dia dibentuk dengan begitu keras, hal itu karena Tuhan sudah tahu beban apa yang akan ditanggung oleh Pastor Nala di masa yang akan datang. Rencana Tuhan terhadap Pastor Nala mengaharuskan Pastor Nala menjadi orang yang tangguh untuk menahan tekanan yang akan dihadapinya kemudian saat ini, hanya Tuhan yang tahu hal itu pada saat Pastor Nala kecil.

Jika saat ini anda sedang disesah Tuhan, didisiplinkan oleh Tuhan, jalani saja, karena Tuhan mengijinkan hal buruk terjadi dalam diri kita supaya Dia bisa menginjeksikan karakternya pada kita. Supaya kebenaran-kebenaran Tuhan bisa tertanam dalam diri kita.
Dia adalah Bapa yang memiliki rencana yang indah dalam setiap hal yang dibuatnya untuk kita anak-anaknya.

No comments: