Sunday, January 31, 2010

ECC Morning Service: Kebutuhan Generasi

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
“Children may be ignoring by government, church or mission but not by satan or God.” Dr West Shepherd
Mungkin sebagai orang tua, atau orang tua rohani kita tidak pernah menyadari pentingnya anak-anak dalam dunia ini, seperti dikatakan penulis di atas anak-anak bahkan sering dilupakan oleh pemerintah dan gereja.
Hari ini kita akan belajar bahwa Tuhan Allah sangat peduli dengan anak-anak,. selain Tuhan, setan juga sangat memedulikan anak-anak karena dengan menghancurkan anak-anak maka setan akan menghancurkan seluruh generasi di masa yang akan datang.
Jika demikian, generasi ini hanya memiliki dua jalan, ikut Tuhan atau ikut setan, dan anak-anak tidak mungkin ikut Tuhan jika kita orang-orang dewasa tidak mengajarkannya untuk ikut Tuhan, oleh sebab itu adalah tugas kita semua untuk membawa anak-anak untuk mengikut Tuhan.
“Anak-anak adalah dasar, jika tidak ada anak, maka tidak ada keluarga, jika tidak ada keluarga maka tidak ada gereja, dan jika tidak ada gereja maka tidak ada bangsa.” Stephen Tong

Dengan melayani kita melayani generasi penerus, kita sedang membangun bangsa.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Ivan Saputro
KEBUTUHAN GENERASI
Berikut ini adalah data ilmiah tentang pentingnnya kehadiran orang tua dalam proses pembentukan sebuah generasi.

  • Absennya seorang Ayah menjadi faktor penyebab yang paling besar dalam kenakalan remaja, diibanding penyebab-penyebab lainnya, termasuk kemiskinan. (International Institute of Mental Heart )
  • Tingkat kejahatan tertinggi dilakukan oleh orang-orang dewasa yang pada masa kecilnya dibesarkan hanya oleh pihak wanita. (Yale University, penelitian terhadap anak-anak dalam 48 kebudayaan di seluruh dunia)
  • Kehadiran dan percakapan seorang ayah khususnya saat makan malam menstimulasi seorang anak untuk berprestasi lebih di sekolah.
  • Tidak adanya kedekatan dengan orang tua adalah faktor umum dalam penyakit jantung koroner, hipertensi, tumor ganas, penyakit mental dan bunuh diri (John Hopkins University, penelitian terhadap 1337 orang )
  • Gadis remaja kulit putih yang hidup dalam keluarga tanpa ayah memiliki kemungkinan 60% untuk melakukan hubungan seks di luar nikah. (John Hopkins University)
Fakta-fakta di atas menunjukan bahwa menjadi orang tua bukanlah hal yang mudah, dan terlebih dari itu kegagalan dalam menjadi orang tua yang baik adalah sebuah kegagalan yang sangat besar dan dapat memberikan dampak yang sangat buruk.
 

Oleh karena itu jika kita ingin generasi ini menjadi generasi yang lebih baik, bangsa ini menjadi bangsa yang lebih baik. Membangun generasi sama seperti akan membangun rumah, kita membutuhakan beberapa hal:
DASAR (Fondasi)

Semua bangunan yang kuat selalu memiliki pondasi yang kuat, oleh karena itu jika kita ingin membangun generasi kita harus memberikannya dasar yang dalam dan kuat.

1 Samuel 2:12
Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN,
1 Samuel 3:12
Samuel belum mengenal TUHAN; firman TUHAN belum pernah dinyatakan kepadanya.


Dikatakan bahwa anak-anak imam Eli adalah anak-anak yang tidak mengenal Tuhan, hal itu disebabkan karena Imam Eli sendiri tidak mengajarkan Firman Tuhan kepada anak-anaknya. Penyebabnya dapat dilihat di ayat berikutnya dimana dikatakan bahwa Samuel belum mengenal Tuhan, Firman Tuhan belum pernah diajarkan padanya, padahal seperti diceritakan di ayat-ayat sebelumnya bahwa Samuel tinggal di bait Allah, itulah yang menjadi penyebab mengapa anak-anak Iman Eli menjadi jahat, karena tidak pernah diajarkan Firman Tuhan, Imam Eli gagal dalam memberitakan Firman Tuhan.

Generasi ini membutuhkan Firman Tuhan, itu adalah dasar yang sangat kuat yang dibutuhkan oleh generasi ini, dasar Firman Tuhan.

Ketika datang ke gereja ini, Pastor Kong Hee pernah bercerita bahwa ketika istrinya mengandung, setiap malam ia membacakan Kitab Amsal kepada anak yang ada dikandungan istrinya. Mugkin anda merasa itu adalah hal yang bodoh, karena anak di dalam kandungan belum dapat mengerti apa-apa, tetapi ketahuilah bahwa Firman Tuhan sifatnya Roh.

Dalam perjanjian baru dikatakan bahwa Firman adalah pedang Roh, oleh sebab itu janganlah khawatir jika kita menyampaikan Firman kepada anak-anak, atau anak-anak rohani anda, percayalah bahwa firman yang diberitakan akan tertanam dalam hatinya.
Amsal 22:6 
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Firman Tuhan mengatakan didiklah generasi muda menurut jalan yang patut baginya, masalahnya adalah apakah kita sudah mengetahui jalan yang patut itu ? Sebelum memngajarkan Firman Tuhan kepada anak kita, kita sendiri harus mempelajarinya.

Percayalah jika Firman Tuhan ditanamkan pada seorang anak, maka Firman itu akan tertanam selamannya dalam kehidupannya, mungkin ketika remaja dia akan memberontak, atau bahkan jatuh kedalam banyak dosa, tetapi percayalah bahwa Firman Allah suatu hari akan membawanya kembali ke jalan yang benar.

Adalah seorang anak, ibunya adalah seorang Kristen yang selalu menyampaikan Firman kepada anak-anaknya, tetapi ayahnya adalah seorang pemabuk. Masa muda anak itu dipenuhi dengan masalah karena kejahatan dari ayahnya, ketika anak itu dewasa, anak itu menjadi seoarang ahli bela diri dan akhirnya dia menjadi bintang film yang terkenal. Beberapa saat kemudian dia menikah, namun setahun kemudian dia berselingkuh dengan wanita lain dan memiliki anak dari wanita tersebut. Kehidupannya kacau dan hancur, akhirnya dia bercerai dengan istrinya, tetapi dalam suatu titik terendah dalam kehidupannya dia mengingat perkataan ibunya bahwa hanya Tuhan yang bisa memberikan jalan. Sejak itu dia bertobat dan memiliki pelayanan yang luar biasa, orang itu adalah Chuck Norris
Meskipun dalam masa mudanya dia memberontantak namun dasar Firman Tuhan yang ditanamkan oleh ibunya ketika ia kecil membawanya kembali ke jalan yang benar, Firman yang sifatnya Roh dapat membawanya kembali ke jalan Tuhan.
Ulangan 6:7 
Haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun.

Kita harus menanamkan Firman Tuhan buat generasi yang ada di bawah kita, dengan cara mengajarkannya berulang-ulang, seperti yang dikatakan dalam ayat di atas. Pengajaran berulang-ulang akan menanamkan fondasi yang kuat pada seorang anak.

TEMBOK
Yang dimaksud dengan tembok adalah disiplin, ketaatan pada peraturan yang ada.

Ada 4 tipe orang tua :
Rendah kasih tinggi disiplin
Orang tua tersebut adalah menjadi orang tua yang otoriter dan hal tersebut membuat anak-anaknya menjadi pemberontak.

Tinggi kasih, rendah disiplin 
Orang tua seperti ini menghasilkan anak-anak yang manja.

Rendah kasih, rendah disiplin 
Hal ini menghasilkan anak-anak yang gagal.

Tinggi kasih, tinggi disiplin 
Orang tua seperti ini adalah orang tua yang ideal, yang mengetahui kapan dia harus menunjukan kasih dan kapan dia harus mendisiplinkan anaknya.

Dalam kisah anak-anak imam Eli dan Samuel
Kelamahan imam Eli adalah dia tidak pernah mendisiplinkan anak-anaknya, dia hanya memarahi anak-anaknya dan tidak pernah menghukum mereka, dia adalah orang yang tinggi kasih dan rendah disiplin. Sementara Samuel adalah anak yang sangat disiplin, dapat kita lihat ketika Tuhan memanggil dia di pagi hari, dia langsung bangun dan tidak menunggu atau bermalas-malasan.

Baik dalam keluarga maupun dalam persekutuan dengan anak-anak rohani harus ada peraturan, harus ada tembok, dan siapa yang melanggar aturan itu harus dihukum. Karena kita harus menanamkan disiplin pada anak-anak kita, dan membiasakan dia untuk manaati aturan, karena dimanapun dia berada, dia akan berhadapan dengan aturan.
Mendisiplinkan anak bukanlah hal yang jahat meskipun terkadang kita harus menghukum anak kita, kita melakukan itu karena kita mengasihi mereka, tujuannya jelas, karena kita ingin mendisiplinkan mereka, supaya mereka menjadi generasi yang baik.

ATAP
1 Samuel 3:19
Dan Samuel makin besar dan TUHAN menyertai dia dan tidak ada satupun dari firman-Nya itu yang dibiarkan-Nya gugur.

Generasi ini membutuhkan unconditional love, kasih yang tanpa sarat. Ada begitu banyak generasi muda yang hidupnya kosong dan ingin bertobat, tetapi meskipun anak-anak Tuhan hidup di sekitar mereka, mereka tetap saja tidak bertobat.

Generasi ini membutuhkan kasih yang tanpa syarat, begitu banyak orang yang membutuhkan kasih sayang dan mereka berada di sekitar kita, tunjukanlah kasih kita kepada mereka, karena itu yang diajarkan Yesus kepada kita.

Ada seorang Prajurit di Amerika Serikat, ketika pulang dari medan perang, dia menelepon ibunya dan mengatakan dia akan pulang ke rumah, tetapi dia membawa seorang temannya yang kehilangan satu kaki dan satu tangan karena luka terkena bom. Mendengar hal itu ibunya melarang anaknya untuk membawa temannya ke rumah. Keesokan harinya ibu anak itu membaca berita di koran yang mengatakan bahwa seorang bekas prajurit tanpa satu kaki dan tangan tewas gantung diri, dan prajurit itu tidak lain adalah anak dari ibu itu sendiri.
Generasi ini membutuhkan kasih tanpa syarat, adalah tugas kita untuk memberikannya.

No comments: