Sunday, February 15, 2009

ECC Morning Service: Serventhood

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ECC memegang dua nilai utama yang dianut oleh gereja, Servanthood and Brotherhood, hari ini kita akan membahas tentang servanthood. Tuhan meminta kita untuk merendahkan diri kita dan menjadi hamba atau pembantu, tetapi di sisi lain Dia juga meminta kita untuk menjadi otoritas di manapun kita berada. Bagaimana caranya ??
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan firman : Senior Pastor Nala Widya
SERVANTHOOD


Untuk dapat bermultiplikasi, mendapatkan jiwa-jiwa, hubungan di dalam gereja harus dibangun, kita harus bekerja bersama dan mempererat hubungan kita. Alkitab mengajarkan beberapa hal yang harus kita miliki untuk dapat membangun hubungan di dalam Tuhan dengan sesama kita.
 

1. MENARUH PIKIRAN DAN PERASAAN
FIL 2:5
“ Hendaklah kamu dalam hidupmu bersama, menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,”

Pikiran dan perasaan adalah hal yang mempengaruhi tindakan kita, oleh sebab Tuhan meminta kita hidup bersama dan memiliki pikiran dan perasaan yang serupa dengan Allah, semakin dekat dan serupa perasaan kita maka hubungan kita akan semakin baik dan kita akan lebih dipakai dalam pekerjaan Allah. 


2.STATUS BUKANLAH MILIK YANG PERLU DIPERTAHANKAN  
FIL 2:6 
"…yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati…”

Sebagian besar dari kita merasa status adalah sesuatu yang harus dipertahankan, Semakin tinggi status kita, semakin kita berusaha supaya status kita terus meningkat, dan kita siap mengorbankan apapun supaya status kita tidak turun. Dalam ayat di atas kita melihat bahwa Allah kita tidak pernah mempertahankan statusnya. Dia merubah statusnya dari Tuhan menjadi manusia, dari surga ke bumi, dari seorang raja menjadi hamba, Dia bahkan mati dan disalibkan. Bayangkan jika Ia mempertahankan statusnya, tidak ada manusia yang diselamatkan.



Yang dibicarakan hari ini tidak menyuruh kita untuk menjadi biasa-biasa saja dan membiarkan orang lain merebut kedudukan kita, karena greatness is our DNA dan anak-anak Tuhan dipanggil untuk menjadi otoritas dimanapun kita berada. Yang dibicarakan hari ini adalah serventhood, apapun kedudukan kita untuk bermultiplikasi, di hadapan Tuhan kita harus menjadi hamba.

3.MENJADI HAMBA 

FIL 2:7-8 
“…melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia. Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati…”

Saat ini terjadi pergeseran makna dalam mengartikan seorang Hamba Tuhan, pada umumnya di gereja seorang Hamba Tuhan adalah orang yang berpakaian rapi, duduk di barisan paling depan dalam kebaktia, hamba itu dihormati dan disegani oleh jemaat-jemaat lain. Gereja sering kali meminta dan mengangkat orang-orang berpengaruh di dunia luar untuk menjadi diaken dan dalam melakukan tugasnya, orang tersebut terus mempertahankan status mereka di dunia luar dalam pelayanannya.Diaken dalam arti sebenarnya berasal dari kata diakonos yang artinya hamba, pembantu, "babu" atau "jongos", artinya seorang hamba selalu mempunyai kedudukan yang lebih rendah dibanding jemaat atau orang yang dilayani. Pelayan selalu memiliki posisi yang lebih rendah daripada orang yang dilayani.

4. A PATH TO GREATNESS IS SERVANTHOOD

FIL 2:9
“Itulah sebabnya Allah sangat meninggikan Dia dan mengaruniakan kepada-Nya nama di atas segala nama.”

Berbeda dengan di dunia, di kerajaan surga jika kita ingin ditempatkan di posisi yang tinggi maka hal yang harus kita lakukan adalah merendahkan diri dan menjadi hamba, Servanthood adalah kunci dari sebuah hidup yang luar biasa.

A. Servanthood Is A Key To Promote 

Kisah hidup Dr Janto Simkoputera
Dia adalah salah satu dokter terbaik yang pernah lahir di Indonesia, dalam usia muda dia sudah memperoleh begitu banyak gelar di bidang medis dan memegang posisi penting di Harvard Medical School, Amerika Serikat.Pada tahun 80-an dia dipanggil kembali ke Indonesia untuk menjadi dokter kepresidenan dan bertanggung jawab terhadap kesehatan hampir semua orang penting di pemerintahan pada era Orde Baru.

Pada awal tahun 90-an dia mulai melayani di Gereja Bethani Indonesia, dia diberikan posisi sebagai usher atau penerima tamu, dengan tugas utama melipat Warta Jemaat dan membereskan kursi. Sebagai orang berpengaruh dan berkedudukan tinggi wajar jika ia menjadi marah dan terhina dengan kedudukan yang diberikan kepadanya. Ia bahkan memiliki cukup pengaruh untuk menutup gereja tersebut, tetapi Dr Janto tidak melakukan itu, dia setia menjadi usher selama 8 tahun, sampai suatu hari Tuhan memutuskan untuk memberinya promosi, saat ini ia menjadi gembala di GBI PRJ, memiliki 6 cabang dan 4000 jemaat. Kisah hidup ini adalah contoh bahwa dengan setia menjadi hamba, maka Tuhan akan memberikan promosi dalam kehidupan kita.

B.Servanthood Is The Key To Authority 

(LUK 19 : 17)
“ … Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik; engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.”
 

Tuhan melihat kesetiaan dalam melayani, bukan kedudukan kita dalam pelayanan, setialah pada hal-hal kecil maka otoritas akan diberikan kepada kita.
 

C.Serventhood Is The Key To Our Destiny (KEJ 24:16-22) Kisah hidup Ribka.
Alkitab menulis bahwa Ribka adalah seorang seorang gadis muda yang cantik, tetapi tidak seperti gadis cantik pada umumnya ia sangatlah rendah hati, dia mau memberi minum orang asing yang tidak dikenalnya, bukan hanya itu ia juga memberi minum 10 untanya. Hewan padang pasir ini sangat bau dan membutuhkan 106 liter air untuk minum, itu artinya Ribka harus menimba 1060 liter air dari sumur untuk member minum unta dari orang yang tidak dikenalnya. Hal ini menunjukan kebaikan hati Ribka, yang rela berbuat begitu banyak untuk orang asing.

Servanthood seperti itulah yang akhirnya menentukan jalan hidup Ribka dengan dipilih menjadi menantu Abraham.

Quote of the week

" Poeple don't care how much do you know, they just want to know how much do you care."

No comments: