Sunday, May 22, 2011

ECC Morning Service: The Power of Prayer

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Doa adalah nafas kehidupan orang percaya, bahkan Yesus sendiri menyebut Bait Allah sebagai rumah doa. Tanpa doa kehidupan rohani kita akan mati, kehidupan kita akan selalu terasa berat, dan lambat. Hati ini kita akan belajar lebih dalam lagi mengapa kita harus berdoa, dan bagaimana seharusnya kita berdoa.Bagaimana kita mencapai level-level kehidupan yang baru dalam kehidupan, ditentukan melalui bagaimana kita berdoa.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Pastor Victor Waang
THE POWER OF PRAYER

Lukas 11: 1-2
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu.

Permintaan murid-murid Yesus yang tertulis dalam ayat di atas sangat luar biasa, seperti kita ketahui, selama hidupNya di dunia Yesus melakukan banyak muzizat, dia menyembuhkan orang buta, membangkitkan orang mati, memberi makan 5.000 orang laki-laki, dll. Tetapi meskipun demikian, murid Yesus tidak meminta untuk diajarkan melakukan muzizat-muzizat tersebut, melainkan meminta untuk diajarkan bagaimana cara berdoa.

Mat 21:13
dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”

Ayat di atas sedang menceritakan pristiwa ketika Yesus marah setelah melihat Bait Allah dijadikan tempat berbisnis. Dia marah dan membalikan meja-meja yang ada di bait Allah tersebut.

Setelah itu Dia berkata, “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa”. Yesus bisa saja menyebut Bait Allah sebagai rumah muzizat, rumah kemakmuran, rumah kesembuhan, rumah pengajaran atau rumah puji-pujian.

Dia berkata, “Rumahku akan disebut rumah doa.”
Kedua ayat ini menunjukan betapa besarnya kuasa Doa, oleh karena itu iblis selalu berusaha untuk menutupi kebenaran ini, iblis tidak mau jemaat Tuhan masuk ke dalam dimensi doa yang lebih dalam, supaya Gereja Tuhan tidak memiliki kuasa.

“Gereja akan kehilangan kuasa ketika orang-orang di dalamnya tidak berdoa.”
Sesuatu yang besar hanya bisa terjadi  hanya ketika kita berdoa, karena doa adalah paru-paru Gereja Tuhan.

Itu sebabnya banyak para hamba Tuhan yang dipakai Tuhan secara luar biasa seperti Martin Luther (reformis gereja), Smith Wigglesworth (hamba Tuhan yang mendapat julukan Apostle of Faith) dan Yongi Cho  (pendiri gereja terbesar di dunia saat ini yang ada di Korea), mereka sangat mementingkan doa dalam hidupnya, mereka adalah orang-orang yang memiliki jam doa 3-5 jam setiap hari.

“Doa membuat engkau tetap bergerak dalam rencanaNya Tuhan, dan tetap mengemban kebenaran Firman Tuhan.” 

3 KUASA DOA
PRAYING IS COMMUNICATING
Mungkin ada dari kita yang berpikir, untuk apa kita berdoa ? Tuhan sudah mengetahui pikiran kita dan apa yang akan kita katakan, Dia mengetahui semua yang kita butuhkan, Dia bahkan mengenal kita lebih baik dari diri kita sendiri. Jadi untuk apa kita berdoa ?

Kita harus berdoa karena Tuhan kita adalah Tuhan yang rindu membangun sebuah hubungan dengan anak-anakNya, dan hubungan hanya bisa dibangun melalui komunikasi, kedalaman sebuah hubungan ditentukan oleh kedalaman komunikasi.

Daniel Alexander berkata: 
 “ KeKristenan bukan sekedar agama, keKristenan adalah sebuah hubungan antara Sang Pencipta dan ciptaanNya, hubungan dimana Sang Pencipta mengangkat ciptaanNya sebagai anak, dan menginjikan ciptaanNya memanggilNya sebagai Bapa."

Dalam Alkitab bahasa Ibrani, istilah doa juga memiliki arti “mengusap wajah bapa”, hal itu menunjukan kedekatan hubungan antara anak dan bapa.

Doa bukanlah sebuah ritual agamawi dengan menutup mata dan melipat tangan sebelum makan atau sebelum tidur, doa adalah sebuah hubungan kehidupan yang erat antara Sang Pencipta dengan ciptaannya.
Jika kita tidak pernah mengalami sebuah komunikasi dengan Tuhan, hubungan yang erat dengan Bapa kita di Surga, kita pasti meresa doa adalah ritual yang monoton, dan membosankan, doa selama 5 menit akan terasa sangat lama dan membosankan. 

Kita harus belajar untuk membangun komunikasi kepada Bapa kita, selayaknya hubungan antara Bapa dan Anak, jika kita memiliki komunikasi dengan Tuhan, kehidupan doa kita pasti akan berubah.

PRAY CREATE SOMETHING
Sering kali kita merasa kita bukanlah orang yang pantas untuk meminta atau berkata-kata sesuatu kepada Allah Bapa, kita sering kali malu atau malas untuk berdoa, karena berbagai alasan.
Hal itu merupakan sesuatu yang wajar karena memang iblis akan selalu berusaha mengintimidasi kita untuk memperkatakan sesuatu dalam doa.

Perkataan kita dalam Doa memiliki kuasa yang sangat besar untuk menciptakan sesuatu, kita harus memperkatakan sesuatu dalam doa-doa kita.

Setiap perkataan kita memiliki kuasa dalam kehidupan, jika kita memperkatakan kita sanggup melakukan sesuatu, maka kita akan sanggup melakukannya, sebaliknya jika kita memperkatakan kita akan gagal, maka kita juga akan gagal.

Kejadian 1:2-3
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.

Dalam kehidupan orang percaya hal yang sama sedang terjadi,  ada Roh Kudus yang melayang-layang di sekitar kehidupan kita, Roh tersebut menunggu kita untuk memperkatakan kebenaran Firman Tuhan, maka kebenaran tersebut akan terjadi. Segala hal baru akan terjadi jika kita memperkatakannya. 

Pada suatu hati hamba Tuhan Reinhard Bonnke, diminta untuk melakukan suatu muzizat, dan saat itu dia sangatlah ketakutan, dia takut tidak ada muzizat yang terjadi, dan kebesaran Tuhan tidak bisa ditunjukan melalui dirinya. Namun saat itu Tuhan berkata dengan jelas pada dirinya,
”My Word in My mouth, is as powerful as My Word in your mouth.”
Kita memiliki kuasa yang sama dalam perkataan kita jika kita sedang mengatakan kebenaran Firman Tuhan.

Salah satu jemaat Morning Service ECC, John Gideon memiliki pengalaman yang nyata mengenai kuasa doa, Dia bekerja sebagai General Manager di salah satu restaurant terkenal di Bandung.

Dia adalah lulusan luar negeri, ketika dia mulai mengerjakan pekerjaan yang dia tangani sampai sekarang, dia memiliki banyak rencana, dan banyak strategi untuk membuat restaurant nya menjadi maju, dan memberikan keuntungan yang besar. Semua usaha sudah dia lakukan, namun hasilnya belumnya memuaskannya, selalu saja ada kekurangan dan kegagalan, meskipun dia sudah berusahan sangat keras. 

Sampai akhirnya pada tahun 2009 dia memutuskan untuk berdoa lebih keras lagi, dia memutuskan untuk memulai kebiasaan untuk berdoa setiap pagi, sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan. 
Setiap pagi, ketika semua orang di rumahnya masih tidur, dia bangun dan berdoa, sampai suatu hari Tuhan meminta John Gideon untuk bernazar. Pada akhir tahun 2010 sampai awal 2011 ini, Tuhan merestrukturisasi manajemen perusahaannya, Tuhan menepatkan banyak orang yang luar biasa yang mengisi berbagai posisi di tempat mereka bekerja.

Pada bulan Maret 2011 ini Tuhan menaruhkan satu ayat pada hati John Gedeon

2 Tawarikh 7:14
dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka.

Melalui Firman itu dia memutuskan untuk mengadakan kegiatan doa bersama setiap hari Jumat pagi di perusahaan tempat dia bekerja, dia mengajak semua orang Kristen di tempat tersebut untuk berdoa. Mencari wajah Tuhan dan memberdoa untuk pemulihan negri mereka, yang adalah tempat dimana mereka berdiri dan mereka bekerja.

Dalam minggu-minggu tersebut, banyak kejadian-kejadian buruk yang terjadi, banyak pegawai di perusahaan tersebut yang kerasukan setan, beberapa orang tiba-tiba jatuh sakit, setiap minggu dimana mereka menjalankan kegiatan doa mereka, semakin banyak hal-hal aneh yang menerus menggangu perusahaan tersebut, dan sangat banyak biaya tidak terduga yang muncul begitu saja. Iblis jelas tidak suka dan berusaha menghentingkan kegiatan doa tersebut, namun kuasa Tuhan kita tentu lebih besar, pada akhir bulan setelah selesai dihitung, omset bulan tersebut ternyata jauh lebih besar daripada bulan-bulan sebelumnya.

Kesaksian tersebut mengajarkan kita, bahwa iblis tidak suka jika kita berdoa, dan juga membuktikan bahwa kuasa Tuhan kita akan selalu lebih besar dari kuasa iblis. Apa pun yang kita hadapi, teruslah berdoa.

PRAYING MAKES US CONNECT TO GOD
Hosea 2:19
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.
Hosea 4:6
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi Imam-Ku, dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Tuhan kita selalu memakai kata mengenal Dia, dan bukan mengetahui.
Kita semua tahu untuk mengetahui seseorang, kita bisa mendengar dari cerita orang, membaca buku tentang orang tersebut, atau mencari informasi lainnya. Namun untuk mengenal seseorang tidak ada cara lain, kita harus bergaul dengan orang tersebut. Kita harus memiliki hubungan dengannya.

Tuhan ingin umatNya mengenal Dia dan bukan mengetahuiNya, karena  ketika engkau bergaul dengan Tuhan maka karakter Tuhan akan masuk ke dalam diri kita, passion Tuhan akan menjadi passion kita, kita akan seirama dengan pergerakan Tuhan, dan ketika kita bergaul dengan Tuhan, kita akan mengangkap isi hati Tuhan.

“Bergaul dengan Tuhan membuat kita terhubung denganNya, mengenal karakterNya, mengetahui apa yang Dia rasakan, dan menangkap isi hati-Nya.”

Hati dalam bahasa Ibrani, LEV yang artinya bukan sekedar jantung, melainkan juga memiliki arti essensi keberadaan seseorang.  Artinya hati kita menggambarkan kehidupan kita. Jika dalam kita bergaul dengan Tuhan dan mendapatkan hati-Nya Tuhan maka itu menggambarkan kehidupan kita, di sisi lain jika kita tidak pernah bergaul dengan Tuhan dan tidak terkoneksi dengan Tuhan maka kita akan kehilangan hati-Nya Tuhan.

“Seek the heart of the King, not the splendor of His Kingdom.”
Tommy Tenney

Orang yang tidak terkoneksi dengan Tuhan kehilangan hati-Nya Tuhan memiliki beberapa ciri-ciri dalam kehidupannya.

1. Orang yang selalu memiliki banyak alasan, untuk membenarkan perbuatannya
Orang yang tidak punya hati umumnya akan selalu memiliki alasan untuk tidak ikut dalam pelayanan, datang terlambat dalam ibadah, tidak mengikuti komsel dan lainnya. Dia selalu memiliki sejuta alasan untuk segala tindakannya tersebut.

2. Orang yang ketika dia diminta mengerjakan pekerjaan yang ringan saja akan merasa sedang mengerjakan pekerjaan yang sangat berat
Mungkin orang tersebut hanya diminta untuk menghubungi seseorang, namun karena dia sudah kehilangan hati-Nya Tuhan, orang tersebut merasa tugas itu sangat berat, menyiksa dan menggangu kehidupannya.
 Sebaliknya orang yang punya hati bisa mengerjakan pekerjaan yang luar biasa besar dan berat namun dia merasa itu ringan. Orang yang tidak punya hati selalu bergerak lambat, karena dia merasa segala sesuatu berat dan sulit.

3. Orang yang tidak punya hati pasti bergerak lambat.
Ketika kita tidak terkoneksi dengan Tuhan dan kehilangan hati-Nya Tuhan, hidup kita pasti akan berjalan lebih lambat, orang tersebut umumnya tidak akan berani mengambil tanggung jawab yang lebih besar karena dia merasa hidupnya sudah sangat berat.


Banyak orang yang kehidupannya dengan Tuhan berjalan dengan radikal ketika mereka masih menjadi pelajar, namun ketika mereka masuk ke dalam dunia kerja mereka menjadi orang yang selalu “playing it safe”. Mereka kehilangan hati Tuhan dalam kehidupannya, mereka dikalahkan dengan tekanan kehidupan dan kehilangan koneksi dengan Tuhan karena mereka kurang berdoa.

Kita akan selalu bisa untuk hidup radikal dan melayani Tuhan meskipun kita memiliki tanggung jawab dan tekanan lebih ketika kita bekerja jika kita memiliki hati. Milikilah hati-Nya Tuhan, selalu bergaul dengan Dia dalam Doa, dan ketahuilah bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang adil dan tidak pernah berhutang.
Mari hari ini kita periksa lagi hati kita, apakah kita masih memiliki hati-Nya Tuhan dalam kehidupan kita, apakah pergerakan kita masih searah dan seirama dengan pergerakan Tuhan. 

Berdoalah, dapatkan hati-Nya Tuhan dan hiduplah dalam rencana-Nya. Berdoalah supaya Tuhan membalikan semua “meja-meja penuh uang” dan hal-hal yang lain yang menghalangi hubungan kita dengan Tuhan, supaya kita bisa kembali kedalam Rumah Doa, supaya ketika kita berdoa kita terkoneksi dengan Tuhan dan mendapatkan hati-Nya Tuhan.




No comments: