Sunday, May 22, 2011

ECC THE BRIDGE: The Power Of Prayer

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hey yo what’s up, The Bridge?? :D this is the first post about our sermon on The Bridge Sunday Service. Are you feeling excited? Because I do *dancing*. Minggu ini kebetulan ibadah keempat digabung dengan ibadah pertama, jadinya ibadah kita pagi ini penuh. Katakan “wow!”. Khotbah hari ini dibawakan oleh ka Victor, a.k.a. mentor kita tersayang. Sekedar info, sebelum khobah ada performance dari Rocket Crew, which is really really blow my mind *sirik*. Well, tanpa basa-basi, buat kalian yang gak sempat mencatat khotbah minggu ini, tidak sempat datang ke ibadah minggu ini, atau yang ingin membaca ulang dari apa yang sudah didengar dan dicatat tadi *kasih jempol*, inilah ringkasan khotbah pagi ini di The Bridge Sunday Service :D.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Lukas 11 : 1-2
Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: “Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya.” Jawab Yesus kepada mereka: “Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu, datanglah kerajaan-Mu.

Matius 21:13
dan berkata kepada mereka: “Ada tertulis: Rumah-Ku akan disebut rumah doa. Tetapi kamu menjadikannya sarang penyamun.”

Gereja merupakan rumah Tuhan dan di Matius di situ dibilang bahwa rumah Tuhan akan disebut rumah doa. Which means that church is going to be called as THE HOUSE OF PRAYER. Tapi apa jadinya kalau gereja malah TIDAK berdoa? Mana bisa disebut rumah doa??? Ka Victor bilang:
“Gereja akan kehilangan kuasa ketika orang-orang di dalamnya tidak berdoa.”

Wew...itu berarti bahwa kamu, kamu, dan kamu semuanya punya peranan yang sangat besar dalam membangun atmosfer serta dalam menarik hadirat Tuhan di gereja. Hal yang wajar mengingat gereja sebagai satu tubuh dan kita yang ada di dalamnya adalah bagian-bagian dari tubuh tersebut. Jadi pesan di pembukaan ini adalah : DO NOT EVER STOP TO PRAY . Bahkan murid-murid Yesus minta untuk diajarkan cara berdoa sama Yesus, kenapa kita gak mau berdoa?

Ka Victor mengatakan juga bahwa:
“Doa adalah kunci kesuksesan. Doa adalah kunci keberhasilan. Doa adalah kunci dari pergerakan.”

Ka Victor bercerita tentang tokoh-tokoh dunia yang menerapkan prinsip doa tersebut seperti Martin Luther, Smith Wigglesworth, serta Yonggi Cho. Ketiga tokoh tersebut menghabiskan waktu dalam satu hari untuk berdoa selama kurang lebih 3 jam. Lebih lagi Ps.Yonggi Cho, dia berdoa dalam satu hari bisa mencapai 5 jam! Bayangkan...5 jam!! *histeris* 

Dan ketiga tokoh tersebut mengatakan bahwa doa tersebutlah yang menjadi kunci kesuksesan mereka. Bahkan Ratu Elizabeth I dikatakan terinspirasi akan prinsip doa dari Smith Wigglesworth tersebut. 

Ratu Elizabeth I di masa kepemimpinannya di Inggris mandapat ancaman serangan dari bangsa Spanyol. Jumlah pasukan Spanyol sangat besar jumlahnya dibandingkan pasukan Inggris. Ratu Elizabeth I akhirnya mengumpulkan rakyatnya dan mengadakan doa bersama di Inggris. Ketika hari penyerangan itu tiba, bangsa Spanyol menyerang dengan armadanya menggunakan 130 kapal laut. Dan di waktu yang tepat terjadilah badai besar melanda lautan di Inggris dan menghancurkan 65 kapal Spanyol. Yang lebih menakjubkan lagi adalah fakta bahwa tidak ada satu pun kapal milik Inggris yang hancur karena badai. Mungkin karena ini muncul kalimat “God save the Queen”, ya. 

So, The Bridge, percaya kan kalau doa adalah kunci kesuksesan? Why don’t we start to pray now?? *wink*
      
Eits, masih belum selesai. Ka Victor bagiin lagi soal mengapa doa itu begitu penting. Yang pertama:

PRAYING IS COMMUNICATING
Pernahkah kita mempertanyakan mengapa manusia harus berdoa? Bukankah Tuhan mengetahui segalanya? Ia mengetahui apa yang akan kita ucapkan sebelum kita mengucapkannya. Ia mengetahui keluh kesah kita. Ia mengetahui apa yang kta butuhkan. Pokoknya semuanyaaaa........mengapa kita harus berdoa?

Jawaban yang diberikan ka Victor adalah,”karena Tuhan mencintai hubungan.” Okay, buat yang belum jelas akan jawabannya, ini penjelasannya. Suatu hubungan dibangun atas dasar komunikasi. Kita tidak akan berhubungan dengan seseorang tanpa kita melakukan komunikasi dengan orang tersebut. Naah...ke-Kristenan bicara soal komunikasi. Dengan siapa? Dengan Tuhan tentunya. Kenapa? Karena Tuhan menyukai hubungan.

Ia menginginkan adanya hubungan antara Dia secara personal dengan kita, anak-anak-Nya. Cara melakukan komunikasi dengan Tuhan adalah BERDOA. Bahkan dikatakan oleh Ka Victor, bahwa ‘doa’ dalam bahasa Ibrani jika diterjemahkan berarti ‘mengusap wajah papa’. Sangat membuktikan bahwa doa benar-benar menunjukkan keintiman antara hubungan seorang manusia dengan Tuhan.

Doa bukan sekedar jadwal rutin yang sudah diagendakan. Bukan kita mencatat pokok-pokok doa sebanyak mungkin dan ketika berdoa kita hanya berbicara terus. Tapi doa itu seperti berbicara antara kedua sahabat akrab maupun ayah dengan anaknya dari hati ke hati.
Bicara soal komunikasi sendiri, sadarkah kalian kalau alat komunikasi paling canggih adalah DOA? Dengan doa kita tidak perlu berurusan dengan biaya, sinyal yang buruk, tidak delivered, suara yang tidak jelas, telepon yang terputus, belum dibaca, dll. Melalui doa, semua yang kita katakan langsung di-READ kalau pakai bahasa BBM atau langsung delivered. Hmm...memang bener ya kalau ada kalimat cantik yang berkata: Dia hanyalah sejauh doa. Dan ternyata eh ternyata, jarak doa sangatlah pendek, mudah, dan murah. Tanpa kesulitan maupun kendala. Praise God!

Alasan kedua mengapa doa begitu penting:
PRAY CREATES SOMETHING
Mengapa doa memiliki kuasa? Ka Victor berkata karena ada kuasa dalam setiap perkataan kita. Ketika kita berdoa pada Tuhan, entah itu meminta atau mendeklarasikan sesuatu, maka akan ada kuasa yang keluar juga dan mengubahkan. Argumen ini didukung juga oleh sistem biologis dari tubuh. Ada suatu sistem dalam otak manusia yang menjadi penggerak setiap anggota tubuh untuk melaksanakan perintahnya. Dan sebagia perintah tersebut berasal dari mulut manusia yang mengatakan sesuatu. Karena itu ketika kita berkata bahwa kita BERSUKACITA hari ini, maka hari ini pasti akan kita jalani dengan semangat. Di samping adanya dorongan dari sensor otak tersebut, tentunya karena kita sudah berdoa juga.

Kejadian 1:2-3
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.

Sebelum dunia ini dijadikan, Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Tidak ada kerjaan dan gaje, tapi Ia tetap menunggu perintah dari Tuhan dengan setia. Mungkin itu memakan waktu 3 bulan, 6 bulan, satu tahun, dua tahun, lima tahun, sepuluh tahun, 20 tahun, 40 tahun, 70 tahun, 100 tahun, atau lebih lama lagi. Tapi Roh Allah tetap dengan setia menunggu perintah dari Allah dengan melayang-layang di atas permukaan air. Sampai akhirnya Allah berfirman: “Jadilah terang.” Dan Roh Allah dengan sigap langsung menjadikan terang di atas bumi.
Pada masa ini, Roh Allah tetap ada di atas bumi. Ia ada dan melayang-layang di rumahmu, kampusmu, sekolahmu, kota ini, dan di negara ini. Di mana saja dan kapan saja Ia dapat ditemukan sama kita. Ka Victor kemudian menambahkan bahwa kuasa firman yang keluar dari mulut-Nya sama dengan kuasa dari firman yang keluar dari mulut kita. Dengan adanya Roh Allah yang ada di mana-mana, maka ketika kita mengucapkan sesuatu pasti Roh Allah langsung seketika itu juga pasti bergerak dan bekerja. Ada amin? 

Karena itu mulai sekarang ayo kita buat Roh Allah sibuk dengan setiap firman yang keluar dari mulut kita karena sudah terlalu lama Ia menganggur dan menunggu keluarnya permintaan dan perintah dari kita untuk melakukan suatu mukjizat.

Dan alasan terakhir mengapa doa begitu penting adalah:
PRAYING MAKES US CONNECT TO GOD
Hosea 2:19
Aku akan menjadikan engkau isteri-Ku dalam kesetiaan, sehingga engkau akan mengenal Tuhan.

Hosea 4:6
Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi Imam-Ku, dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.

Ada perbedaan yang sangat jauh antara mengenal dan mengetahui. Mantan presiden kita, Ir. Soekarno, kita mengetahui dia tapi kita tidak mengenal dia. Tapi teman-teman kita yang ada di komsel, kita mengenal mereka dan bukan hanya sekedar mengetahui mereka. Mengenal, dalam bahasa Ka Victor, adalah bergaul dengan orang tersebut.
“Bergaul dengan seseorang membuat kita terhubung dengannya, mengenal karakternya, mengetahui apa yang dia rasakan, dan menangkap hatinya.”
Kata Ka Victor melanjutkan. Bicara soal hati, Ka Victor menambahkan bahwa hati merupakan esensi dari kehidupan. Jika kita tidak berdoa, maka kita tidak ter-connect dengan Tuhan dan pada akhirnya kita kehilangan hati. Seseorang yang tidak punya hati memiliki tiga ciri-ciri:
  1. Orang yang tidak punya hati selalu beralasan
  2. Orang yang tidak punya hati jika mengerjakan pekerjaan yang ringan akan terlihat seperti sedang mengerjakan pekerjaan yang sangat berat
  3. Orang yang tidak punya hati pasti bergerak lambat
Coba kita cek diri kita masing-masing. Apakah ada salah satu, salah dua, atau bahkan ketiga dari ciri-ciri tersebut yang ternyata sedang kita lakukan? Jika, ya, BERDOALAH!!
“Seek the heart of the King, not the splendor of His Kingdom.” –Tommy Tenney

Khotbah kemudian ditutup dengan satu ayat.
Ester 4:14
Sebab sekalipun engkau pada saat ini berdiam diri saja, bagi orang Yahudi akan timbul juga pertolongan dan kelepasan dari pihak lain, dan engkau dengan keluargamu akan binasa. Siapa tahu, mungkin justru untuk saat yang seperti ini engkau beroleh kedudukan sebagai ratu.

Banyak dari kita dipanggil Tuhan dan diberi tugas oleh Tuhan untuk keluar dan menjangkau orang-orang yang terhilang, memberitakan firman Tuhan pada dunia, dan memperkenalkan Yesus pada semua orang di luar sana. Namun banyak dari kita tidak melakukannya. Kata-kata Mordekhai dalam ayat di atas kepada Ester ternyata tertuju juga pada kita semua. Sekalipun kita tidak melakukan apa-apa sama sekali pada satu jiwa tersebut yang sudah Tuhan tetapkan untuk kita selamatkan, hal itu bukan masalah besar buat Tuhan. Akan ada pihak-pihak lain yang Tuhan pakai lebih lagi untuk menyelamatkan jiwa tersebut. Bahkan jika tidak ada manusia lagi yang mau melakukan kehendak Tuhan, Tuhan bisa memakai batu sekalipun untuk menyelamatkan jiwa. Bukankah menjadi satu anugerah yang besar jika Tuhan memilih kita untuk melakukan tugas dari-Nya?

Last words: berdoalah, dapatkan hati-Nya Tuhan, dan lakukan.
Tuhan memberkati

No comments: