-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setahun terakhir ada satu fenomena yang muncul di internet, fenomena itu bernama Facebook. Mungkin sebagian besar dari kita sudah memilikinya atau bahkan tergila-gila dalam penggunaanya. Melalui facebook kita dapat dengan mudah menjalin hubungan yang baik dengan orang lain dan dapat mengenal dan dikenal oleh orang lain dengan lebih baik. Sebagai anak-anak Tuhan apakah facebook dilarang, atau sebaliknya dapat menjadi alat untuk kita bermultiplikasi? ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- Pelayan Firman : Senior Pastor Nala Widya
RELATIONSHIP
Banyak anggapan bahwa di masa modern seperti saat ini orang cenderung bersifat individualist dan tidak lagi mementingkan hubungan dengan sesamanya, tetapi hal tersebut jelas salah, dari masa ke masa manusia selalu memerlukan orang lain dan selalu rindu akan hubungan dengan sesamanya, facebook adalah salah satu buktinya.
Essensi dari keKristenan adalah hubungan, selain itu relationship juga merupakan kunci dari multiplikasi, tanpa menjalin hubungan kita tidak mungkin dapat bermultiplikasi. Terdapat dua jenis hubungan yang harus terus menerus dibangun oleh orang-orang percaya. Hubungan dengan Tuhan dan hubungan dengan sesama manusia.
Kedua hubungan itu HARUS dijalankan jika kita ingin hidup kita menghasilkan buah (bermultiplikasi), apa gunanya pergi ke gereja setiap hari jika tetangga kita malah membenci kita karena hal tersebut, untuk apa doa-puasa setiap hari sehingga kita tidak bisa menjalin hubungan dengan orang lain melalui makan bersama. Menjalin hubungan hanya dengan Tuhan dan tidak dengan sesama hanya membuat kita menjadi aneh dan dijauihi orang lain, bukan membuat kita bermultiplikasi.
Di sisi lain menjalin hubungan hanya dengan dunia dan tidak dengan Tuhan hanya akan membuat kita disenangi oleh sesama tetapi tidak dapat memberikan apa-apa untuk mereka karena kita tidak memiliki bekal rohani yang cukup untuk menjadi garam dan terang.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN TUHAN ( IB 10:19-21)
“ … oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dan dapat masuk ke tempat kudus karena Ia telah membuka jalan yang baru dan hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri.”
Di
masa perjanjian lama hubungan manusia dengan Tuhan tidak bisa dilakukan
secara langsung, melainkan harus melalui perantara imam, tetapi melalui
kematian Yesus di kayu salib maka pembatas itu sudah dihancurkan
sehingga setiap orang yang sudah ditebus dosanya dapat berhubungan
langsung dengan Allah.
Hal
tersebut penting untuk diketahui karena hubungan sejak saat itu semua
orang yang sudah ditebus oleh darah-Nya bisa berhubungan dengan Tuhan,
kita tidak perlu meminta seorang pendeta atau pelayan Tuhan untuk
menanyakan kehendak Tuhan untuk diri kita. Kita tidak perlu meminta
untuk didoakan oleh seorang yang sudah dewasa secara rohani (yang bisa
kita lakukan adalah meminta dukungan doa dari mereka, karena kita
sendiri harus berdoa), kita memiliki Roh Kudus yang sama di dalam diri
kita, tiket yang sama untuk berhubungan dengan-Nya. Jangan lagi minder di hadapan Tuhan.
HUBUNGAN MANUSIA DENGAN MANUSIA (EF 2 :13)
Darah
Yesus juga mempersatukan kita sebagai anak-anak-Nya, darah memiliki
sifat yang kekal, memiliki hubungan darah berarti memiliki ikatan
persaudaraan dan ikatan tersebut tidak akan pernah putus.
Hubungan tersebut sudah seharusnya menjadi solid dan tidak terputus oleh masalah dan perbedaan satu dengan yang lain.
Hubungan tersebut sudah seharusnya menjadi solid dan tidak terputus oleh masalah dan perbedaan satu dengan yang lain.
Quote of the week:
Kata dosa, berasal dari kata hamarsia, yang
artinya "anak panah yang tidak mencapai sasaran", hidup yang diam di
tempat, tidak bertumbuh dan tidak berbuah merupakan sebuah dosa.
No comments:
Post a Comment