ECC THE BRIDGE: RELATIONSHIP
PELAYAN
FIRMAN: KAK NALA (PS. NALA WIDYA)
3 JUNI 2012
Hai, The Bridge! It’s been so long maybe since the last post
and the writer really felt sorry about that. L Tapi akhirnya saya
kembali dan akan mengingatkan dulu kalian untuk menunggu acara ECC LIVE
RECORDING yang akan datang! Hehe. Oya, di bawah ada post mengenai Rumah Ruth,
dibaca dan dilihat videonya ya. Nah, sekarang buat yang gak sabar karena haus
firman mari dibaca ya khotbah yang dibawakan Kak Nala hari Minggu kemarin.
Enjoy~
Dalam kitab Kejadian yang
menceritakan tentang awal mula terjadinya segala sesuatu di dunia, ketika Tuhan
menciptakan Adam sebagai manusia pertama, Tuhan berkata:
“IT IS NOT GOOD THAT THE MAN SHOULD
BE ALONE.”
Prinsip tersebut masih
berjalan sampai masa kini di mana Tuhan tetap merasa bahwa manusia tidak boleh
hidup sendirian. MANUSIA
PERLU MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN MANUSIA LAIN. Seperti sudah sering kita dengar bahwa manusia adalah
makhluk sosial, hal itu benar adanya. Dan membangun hubungan memang bukan
sebuah perkara yang mudah. Kak Nala mengatakan bahwa membangan sebuah hubungan itu perlu
dipelajari.
Kak Nala pun mengatakan
bahwa terdapat 3 unsur yang harus ada dalam hubungan agar sebuah hubungan
berjalan dengan baik:
1.
SINCERE;
GENUINE; KETULUSAN
Diperlukan sebuah ketulusan dalam
membangun sebuah hubungan. Kenapa? Karena tidak ada orang yang suka
dimanfaatkan.
Amsal 22 : 11
Orang yang
mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.
Dalam ayat tersebut kita dapat
menemukan suatu pesan bahwa seseorang tidak cukup hanya dengan memiliki sifat
baik saja. Tapi ia juga
harus pandai bicara. “Kesucian
hati” yang disebut dalam ayat tersebut berarti kemurnian hati atau ketulusan.
Nah, apa yang bisa kita dapatkan dari ketulusan dalam membangun hubungan? Kita
dapat menjadi sehabat raja! “Sahabat raja” yang dimaksud adalah bahwa kita akan
menjadi orang-orang yang ikut berkuasa.
Ini bukan tentang motivasi
tersembunyi ya atau haus kekuasaan. Tapi ini tentang ketulusan dan mengasah
kemampuan berbicara kita, dan buah dari kedua hal tersebut adalah janji Tuhan
dalam ayat ini, yaitu menjadi sahabat raja. J
2.
MENYANGKAL
DIRI
Tidak ada orang yang sejak lahir
langsung cocok dengan yang lain. Semuanya membutuhkan penyesuaian. Manusia tidak akan bisa bergaul jika
ia tidak mulai untuk berusaha mengerti orang lain (menjadi fleksibel).
1 Korintus 12 : 13
Sebab dalam satu
Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun
orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum
dari satu Roh.
Menyangkal diri dalam hubungan
berarti mengesampingkan gengsi diri sendiri dan ke-aku-an kita dengan
mengutamakan pengertian dan toleransi terhadap sesama orang lain. Hal itu
dilakukan dengan tujuan untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan manusia
lain.
Seperti dituliskan oleh Paulus dalam
ayat di Kitab Korintus yang pertama. Terdapat perbedaan besar antara orang
Yahudi yang religius dan orang Yunani yang realis. Serta antara budak yang
dimiliki serta orang merdeka yang memiliki. Namun karena Yesus, tidak ada
perbedaan di antara mereka dan semua masing-masing mendapat bagian yang sama.
Itulah sebabnya mengapa kita harus merendahkan diri satu dengan yang lain.
3.
SACRIFICE
Yohanes 15 : 13
Tidak ada kasih
yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk
sahabat-sahabatnya.
Untuk unsur yang satu ini intinya
hanya satu: FIGHT FOR
IT! Hubungan tidak akan
berjalan dengan begitu saja, semuanya dibutuhkan pengorbanan dan usaha.
Berjuanglah untuk mempertahankan hubungan.
Buatlah pihak yang lain serta diri
sendiri merasa aman dalam hubungan. Takaran rasa aman dapat dilihat dari ‘apakah kita bisa
bercerita apa saja dengan orang tersebut, khususnya mengenai uang?’ Uang
merupakan topik yang sensitif dan tidak semua orang akan membicarakan tentang
hal tersebut dengan orang lain. Berikanlah rasa aman dalam sebuah hubungan.
Nah, setelah mengetahui 3
unsur yang penting dalam sebuah hubungan, Kak Nala membawa kita untuk mengerti
mengenai pola hubungan dalam jemaat Tuhan. Mungkin banyak yang belum tahu apa
saja nilai-nilai yang dipegang gereja ECC dalam membangan hubungan satu dengan
yang lain. Dan Kak Nala mengatakan bahwa nilai hubungan dalam gereja ECC
didasarkan pada ayat:
1 Timotius 5 : 1 - 2
Janganlah engkau
keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang
muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan
perempuanperempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.
Terdapat 4 golongan
jemaat yang dapat dilihat melalui ayat tersebut. Yang pertama adalah BAPAK. Bapak mengacu pada pria-pria yang
lebih tua. Perlakukan
mereka seperti Bapak, yang berarti tidak memarahi atau mengkritik tajam mereka. Hormati (honor) mereka dan bukan hanya sekedar respect. Respect berarti hormat karena melihat perbuatan ataupun pencapaian,
tetapi honor merupakan rasa hormat
yang tulus yang tidak melihat kelemahan pihak lain. Honor them.
Golongan kedua adalah SAUDARA. Saudara mengacu pada pria-pria yang
lebih muda. Treat younger men as brothers. Perlakukan
mereka bagaikan mereka saudaramu sendiri.
Golongan ketiga adalah IBU yang mengacu pada
perempuan-perempuan yang lebih tua. Perlakukanlah mereka bagai ibumu sendiri. Jika
bertemu dengan ibu yang membawa barang berat, tawarkanlah padanya pertolongan
untuk membawakan barang-barang yang ia bawa. Perlakukan mereka bagai ibumu sendiri.
Golongan terakhir adalah ADIK PEREMPUAN. Mengacu pada perempuan-perempuan
yang lebih muda. Tetapi dalam ayat diberikan penambahan “..dengan penuh kemurnian.” Hal tersebut berarti bahwa kita
memperlakukan semua perempuan yang lebih muda seperti adik perempuan kita
sendiri dan bukan hanya perempuan-perempuan tertentu saja. Apalagi kalau hanya
memperlakukan sebagai ‘adik’ hanya pada satu perempuan saja dengan motivasi
lain. Wah..wah...wah....itu gak bener tuh. :p
“THE WAY YOU TREAT YOUR FAMILY
REFLECTS THE WAY YOU TREAT OTHERS.”
Mungkin ada yang tidak
suka untuk membangun hubungan dengan orang lain. Tapi selain hal tersebut
bertentangan dengan keinginan Tuhan, ternyata terdapat berbagai dampak yang
positif terhadap diri sendiri dari sebuah hubungan.
Dampak pertama adalah
HAPPINESS. Seperti disebutkan dalam pepatah Cina, “musuh satu terlalu banyak,
tapi 1000 teman terlalu seidkit.” Tentunya hubungan yang baik dengan
orang-orang akan memberikan sukacita dalam diri kita. Bahkan hubungan dapat
membawa kita pada KESUKSESAN juga, lho!
Pengkhotbah 4 : 9
Berdua lebih baik
dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah
mereka.
Ayat tersebut bukan
berbicara hanya mengenai pasangan hidup. Ternyata mengenai kesuksesan dan
hubungan dalam arti luas. “Berdua” berarti lebih mudah sukses dan “berdua”
berarti more satisfying reward. Wow,
siapa sangka?
Dampak ketiga adalah
PEMBENTUKAN KARAKTER.
1 Korintus 15 : 33
Janganlah kamu
sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.
Kebiasaan yang baik
muncul dari pergaulan yang benar. Talenta manusia bisa dilatih sendirian namun
karakter hanya bisa dilatih bersama orang lain.
Dampak terakhir adalah
BERKAT.
Mazmur 133 : 1 – 3
Sungguh, alangkah
baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!
Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut Harun dan ke leher
jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion.
Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.
Kehidupan yang rukun satu
dengan yang lain merupakan tempat ke mana Tuhan akan memerintahkan berkat-Nya.
What a great sermon, isn’t it? Jadi sekarang marilah kita memutuskan
untuk membangun hubungan yang baik dan tulus dengan semua orang. :D Mari
sebarkan kasih Yesus!
No comments:
Post a Comment