Tuesday, June 5, 2012

ECC THE BRIDGE: RELATIONSHIP


ECC THE BRIDGE: RELATIONSHIP
PELAYAN FIRMAN: KAK NALA (PS. NALA WIDYA)
3 JUNI 2012

Hai, The Bridge! It’s been so long maybe since the last post and the writer really felt sorry about that. L Tapi akhirnya saya kembali dan akan mengingatkan dulu kalian untuk menunggu acara ECC LIVE RECORDING yang akan datang! Hehe. Oya, di bawah ada post mengenai Rumah Ruth, dibaca dan dilihat videonya ya. Nah, sekarang buat yang gak sabar karena haus firman mari dibaca ya khotbah yang dibawakan Kak Nala hari Minggu kemarin. Enjoy~

Dalam kitab Kejadian yang menceritakan tentang awal mula terjadinya segala sesuatu di dunia, ketika Tuhan menciptakan Adam sebagai manusia pertama, Tuhan berkata:
“IT IS NOT GOOD THAT THE MAN SHOULD BE ALONE.”


Prinsip tersebut masih berjalan sampai masa kini di mana Tuhan tetap merasa bahwa manusia tidak boleh hidup sendirian. MANUSIA PERLU MEMBANGUN HUBUNGAN DENGAN MANUSIA LAIN. Seperti sudah sering kita dengar bahwa manusia adalah makhluk sosial, hal itu benar adanya. Dan membangun hubungan memang bukan sebuah perkara yang mudah. Kak Nala mengatakan bahwa membangan sebuah hubungan itu perlu dipelajari.

Kak Nala pun mengatakan bahwa terdapat 3 unsur yang harus ada dalam hubungan agar sebuah hubungan berjalan dengan baik:
1.            SINCERE; GENUINE; KETULUSAN
Diperlukan sebuah ketulusan dalam membangun sebuah hubungan. Kenapa? Karena tidak ada orang yang suka dimanfaatkan.
Amsal 22 : 11
Orang yang mencintai kesucian hati dan yang manis bicaranya menjadi sahabat raja.
Dalam ayat tersebut kita dapat menemukan suatu pesan bahwa seseorang tidak cukup hanya dengan memiliki sifat baik saja. Tapi ia juga harus pandai bicara. “Kesucian hati” yang disebut dalam ayat tersebut berarti kemurnian hati atau ketulusan. Nah, apa yang bisa kita dapatkan dari ketulusan dalam membangun hubungan? Kita dapat menjadi sehabat raja! “Sahabat raja” yang dimaksud adalah bahwa kita akan menjadi orang-orang yang ikut berkuasa.
Ini bukan tentang motivasi tersembunyi ya atau haus kekuasaan. Tapi ini tentang ketulusan dan mengasah kemampuan berbicara kita, dan buah dari kedua hal tersebut adalah janji Tuhan dalam ayat ini, yaitu menjadi sahabat raja. J

2.            MENYANGKAL DIRI
Tidak ada orang yang sejak lahir langsung cocok dengan yang lain. Semuanya membutuhkan penyesuaian. Manusia tidak akan bisa bergaul jika ia tidak mulai untuk berusaha mengerti orang lain (menjadi fleksibel).
1 Korintus 12 : 13
Sebab dalam satu Roh kita semua, baik orang Yahudi, maupun orang Yunani, baik budak, maupun orang merdeka, telah dibaptis menjadi satu tubuh dan kita semua diberi minum dari satu Roh.
Menyangkal diri dalam hubungan berarti mengesampingkan gengsi diri sendiri dan ke-aku-an kita dengan mengutamakan pengertian dan toleransi terhadap sesama orang lain. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk membangun hubungan yang lebih erat dengan manusia lain.
Seperti dituliskan oleh Paulus dalam ayat di Kitab Korintus yang pertama. Terdapat perbedaan besar antara orang Yahudi yang religius dan orang Yunani yang realis. Serta antara budak yang dimiliki serta orang merdeka yang memiliki. Namun karena Yesus, tidak ada perbedaan di antara mereka dan semua masing-masing mendapat bagian yang sama. Itulah sebabnya mengapa kita harus merendahkan diri satu dengan yang lain.

3.            SACRIFICE
Yohanes 15 : 13
Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.
Untuk unsur yang satu ini intinya hanya satu: FIGHT FOR IT! Hubungan tidak akan berjalan dengan begitu saja, semuanya dibutuhkan pengorbanan dan usaha. Berjuanglah untuk mempertahankan hubungan.
Buatlah pihak yang lain serta diri sendiri merasa aman dalam hubungan. Takaran rasa aman dapat dilihat dari ‘apakah kita bisa bercerita apa saja dengan orang tersebut, khususnya mengenai uang?’ Uang merupakan topik yang sensitif dan tidak semua orang akan membicarakan tentang hal tersebut dengan orang lain. Berikanlah rasa aman dalam sebuah hubungan.

Nah, setelah mengetahui 3 unsur yang penting dalam sebuah hubungan, Kak Nala membawa kita untuk mengerti mengenai pola hubungan dalam jemaat Tuhan. Mungkin banyak yang belum tahu apa saja nilai-nilai yang dipegang gereja ECC dalam membangan hubungan satu dengan yang lain. Dan Kak Nala mengatakan bahwa nilai hubungan dalam gereja ECC didasarkan pada ayat:

1 Timotius 5 : 1 - 2
Janganlah engkau keras terhadap orang yang tua, melainkan tegorlah dia sebagai bapa. Tegorlah orang-orang muda sebagai saudaramu, perempuan-perempuan tua sebagai ibu dan perempuanperempuan muda sebagai adikmu dengan penuh kemurnian.

Terdapat 4 golongan jemaat yang dapat dilihat melalui ayat tersebut. Yang pertama adalah BAPAK. Bapak mengacu pada pria-pria yang lebih tua. Perlakukan mereka seperti Bapak, yang berarti tidak memarahi atau mengkritik tajam mereka. Hormati (honor) mereka dan bukan hanya sekedar respect. Respect berarti hormat karena melihat perbuatan ataupun pencapaian, tetapi honor merupakan rasa hormat yang tulus yang tidak melihat kelemahan pihak lain. Honor them.
Golongan kedua adalah SAUDARA. Saudara mengacu pada pria-pria yang lebih muda. Treat younger men as brothers. Perlakukan mereka bagaikan mereka saudaramu sendiri.
Golongan ketiga adalah IBU yang mengacu pada perempuan-perempuan yang lebih tua. Perlakukanlah mereka bagai ibumu sendiri. Jika bertemu dengan ibu yang membawa barang berat, tawarkanlah padanya pertolongan untuk membawakan barang-barang yang ia bawa. Perlakukan mereka bagai ibumu sendiri.
Golongan terakhir adalah ADIK PEREMPUAN. Mengacu pada perempuan-perempuan yang lebih muda. Tetapi dalam ayat diberikan penambahan “..dengan penuh kemurnian.” Hal tersebut berarti bahwa kita memperlakukan semua perempuan yang lebih muda seperti adik perempuan kita sendiri dan bukan hanya perempuan-perempuan tertentu saja. Apalagi kalau hanya memperlakukan sebagai ‘adik’ hanya pada satu perempuan saja dengan motivasi lain. Wah..wah...wah....itu gak bener tuh. :p

“THE WAY YOU TREAT YOUR FAMILY REFLECTS THE WAY YOU TREAT OTHERS.”


Mungkin ada yang tidak suka untuk membangun hubungan dengan orang lain. Tapi selain hal tersebut bertentangan dengan keinginan Tuhan, ternyata terdapat berbagai dampak yang positif terhadap diri sendiri dari sebuah hubungan.
Dampak pertama adalah HAPPINESS. Seperti disebutkan dalam pepatah Cina, “musuh satu terlalu banyak, tapi 1000 teman terlalu seidkit.” Tentunya hubungan yang baik dengan orang-orang akan memberikan sukacita dalam diri kita. Bahkan hubungan dapat membawa kita pada KESUKSESAN juga, lho!

Pengkhotbah 4 : 9
Berdua lebih baik dari pada seorang diri, karena mereka menerima upah yang baik dalam jerih payah mereka.

Ayat tersebut bukan berbicara hanya mengenai pasangan hidup. Ternyata mengenai kesuksesan dan hubungan dalam arti luas. “Berdua” berarti lebih mudah sukses dan “berdua” berarti more satisfying reward. Wow, siapa sangka?
Dampak ketiga adalah PEMBENTUKAN KARAKTER.

1 Korintus 15 : 33
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik.

Kebiasaan yang baik muncul dari pergaulan yang benar. Talenta manusia bisa dilatih sendirian namun karakter hanya bisa dilatih bersama orang lain.
Dampak terakhir adalah BERKAT.

Mazmur 133 : 1 – 3
Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun! Seperti minyak yang baik di atas kepala meleleh ke janggut Harun dan ke leher jubahnya. Seperti embun gunung Hermon yang turun ke atas gunung-gunung Sion. Sebab ke sanalah Tuhan memerintahkan berkat, kehidupan untuk selama-lamanya.

Kehidupan yang rukun satu dengan yang lain merupakan tempat ke mana Tuhan akan memerintahkan berkat-Nya.

What a great sermon, isn’t it? Jadi sekarang marilah kita memutuskan untuk membangun hubungan yang baik dan tulus dengan semua orang. :D Mari sebarkan kasih Yesus!

No comments: