-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap kita pasti memiliki gunung yang ada di hadapan kita, gunung kehidupan yang harus kita pindahkan. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa jika kita memiliki iman, maka kita akan bisa memerintahkan kepada gunung untuk berpindah, dan gunung itu akan pindah. Hari ini kita akan belajar apa yang harus kita lakukan untuk bisa memiliki iman yang memindahkan gunung.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
FAITH
THAT MOVES THE MOUNTAIN
Matius
17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu
kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu
mempunyai iman sebesar biji sesawi
saja kamu dapat berkata kepada
gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan
takkan ada yang mustahil bagimu.
And
Jesus said unto them, Because of your unbelief: for verily I say unto you, If
ye have faith as a grain of mustard seed, ye shall say unto this
mountain, Remove hence to yonder place; and it shall remove; and nothing
shall be impossible unto you.
Dalam
terjemahan aslinya, iman yang harus kita miliki bukanlah sebesar biji sesawi,
melainkan seperti biji sesawi. Biji sesawi adalah biji yang sangat kecil, namun
ketika sudah tumbuh dapat menjadi pohon yang besar.Begitu
juga dengan iman kita, memang awalnya kecil, tetapi iman tidak boleh terus
kecil, iman harus bertumbuh dan menjadi besar.
Matius
13:32
Memang
biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila
sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain,
bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada
cabang-cabangnya
Ada
dua ciri ketika iman kita bertumbuh, yang pertama adalah ketika kita lebih
memahami Tuhan, dan yang kedua adalah ketika kita mulai bisa memikirkan orang
lain dan beriman untuk orang lain.
LEBIH MEMAHAMI TUHAN
Banyak
dari kita pasti pernah mengalami masa-masa dimana kita berdoa dan “beriman habis-habisan”
untuk sesuatu, namun setelah beberapa lama melakukan hal tersebut, tetap saja
kita tidak mendapatkan apa yang kita imani.Sebenarnya Tuhan kita adalah Tuhan
yang tidak pernah tidak menjawab doa kita, namun terkadang Dia menjawab dengan
jawaban yang berbeda dengan pikiran kita.
Pengalaman
Pastor Nala ketika doanya dijawab dengan cara yang berbeda.
Tahun
1986 Pastor Nala lulus SMA, setelah itu dia mengikuti ujian masuk universitas,Jurusan
Seni Rupa, ITB. Meskipun persaingan untuk masuk perguruan tinggi negeri sangat
ketat, Pastor Nala saat itu begitu yakin dan begitu beriman akan janji-janji
Tuhan yang tertulis di Alkitab. Dia sangat beriman bahwa dia pasti lulus, sehingga
dia merasa tidak perlu mendaftar ke universitas lainnya.
Dia
yakin, bahwa Tuhan berkata, “Mintalah maka kamu akan diberi.” , dia tidak takut
untuk gagal masuk perguruan tinggi karena ada Firman Tuhan berkata “Tuhan tidak
akan pernah mempermalukan anakNya.”
Ketika
pengumuman keluar, didapatinya bahwa dia tidak termasuk ke dalam daftar
mahasiswa yang diterima. Saat itu langit rasanya runtuh, dan semua hal yang
diimaninya tidak terlaksana. Pastor Nala hidup dengan penuh rasa malu, meskipun
akhirnya dia berhasil masuk ke sebuah universitas di Jogja.
Di
Jogja Pastor Nala merasakan bagaimana rasanya hidup sebagai anak kost,
bagaimana sulitnya mengatur keuangan, bagaimana caranya untuk setia
mengembalikan perpuluhan. Dia juga merasakan bagaimana rasanya dimuridkan, dan
belajar tunduk kepada bapak rohani. Sesuatu yang tidak pernah dirasakan dan
dipelajarinya sebelumnya. Satu tahun tinggal di Jogja dan dia belajar banyak
hal, dan dibentuk secara luar biasa oleh Tuhan.
Setahun
kemudian Pastor Nala kembali mengikuti ujian, dan akhirnya dia berhasil masuk
Jurusan Seni Rupa, ITB. Akhirnya dia menyadari bahwa Tuhan sebenarnya menjawab
doanya tahun lalu, namun dengan cara yang berbeda. Pastor Nala menyadari bahwa
jika Tuhan menjawab seperti yang dia minta, maka dia tidak akan pernah belajar
hal-hal penting yang dipelajarinya selama setahun. Hal-hal yang membekali
kehidupannya sampai sekarang.
Ketika
iman kita bertumbuh, kita akan semakin memahami Tuhan dan maksud-maksud di balik jawaban yang diberikanNya.
MEMIKIRKAN
ORANG LAIN
Matius
13:32
Memang
biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah
tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan
menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada
cabang-cabangnya
Ketika
iman kita bertumbuh, maka orang-orang akan mulai bisa bergantung dalam
kehidupan kita. Kita akan mulai memikirkan orang lain, dan beriman untuk orang
lain. Doa-doa kita tidak hanya membahas tentang diri kita sendiri. Kita mulai
meng-cover kehidupan orang lain dalam doa-doa kita.
Iman
harus diperkatakan, Firman Tuhan mengatakan gunung akan berpindah, jika kita
memiliki iman seperti biji sesawi dan memperkatakan iman itu. Kita harus
memperkatakan iman kita,
Yesus
tidak pernah mengajarkan kita berdoa dengan telepati. Kita harus memperkatakan
doa-doa kita dan iman kita. Kita harus memerintahkan gunung dalam kehidupan
kita untuk pindah, baru gunung tersebut akan berpindah.
Ibrani 11:1
Iman
adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari
segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman adalah dasar dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita
lihat. Kita semua percaya bahwa setelah kita mati, kita akan masuk surga. Dasar
dari kerpercayaan kita tersebut adalah Firman Tuhan, ada tertulis “siapa yang percaya kepadaku tidak binasa,
melainkan beroleh hidup yang kekal”. Itulah dasar dari keselamatan kita.
Buktinya adalah kematian Yesus di kayu salib untuk kita.
Jika
anakNya saja diberikan, untuk memenuhi janji Tuhan, apalagi hal-hal yang lain.
Katakan ia dan amin untuk setiap janji Tuhan yang tertulis di Alkitab. Jika
nyawaNya saja diberikan, apalagi hal-hal yang jauh lebih kecil seperti uang,
rumah ataupun jabatan.
The
more your faith mature, the less natural evidence you need
Jika
iman kita bertumbuh, kita akan semakin sedikit membutuhkan bukti-bukti fisik
akan apa yang kita imani. Kita akan mempercayai setiap janji Tuhan tanpa perlu
melihat berbagai bukti-bukti sebelumnya.
2
LEVEL OF FAITH : I
Need To Touch
Matius
9: 21-22
Karena
katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan
sembuh."
"Teguhkanlah
hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau
Level
iman ini adalah level dimana kita masih butuh bukti fisik untuk iman kita, kita
masih membutuhkan butuh jamahan, mendapat tumpangan tangan, untuk membangkitkan
iman kita.Hal
tersebut tidaklah salah, namun jika iman kita terus bertumbuh kita akan
beranjak ke level iman yang selanjutnya.
Just
Speak The Word Only
Lukas
7: 7 & 9
7 Tetapi katakan saja sepatah kata, maka
hambaku itu akan sembuh.
9 "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini
tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Perwira
romawi ini hanya membutuhkan perkataan Yesus untuk mengimani, dan mendapat
jawaban dari imannya. Iman yang bertumbuh adalah iman yang murni percaya dengan
perkataan Tuhan.
Ibrani
11:4 Karena iman Habel telah
mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain.
Iman
membuat kita bisa memberikan persembahan, bahkan lebih dari itu, iman membuat
kita sanggup memberikan korban untuk Tuhan. Itu sebabnya orang yang memiliki
iman bisa memberikan begitu banyak, uang, waktu dan usahanya untuk Tuhan.
Tanpa
iman setiap orang hanya akan memikirkan dirinya sendiri, terfokus kepada masalah
dan kesusahannya sendiri. Namun orang yang memiliki iman percaya bahwa Tuhanlah
yang memelihara kehidupannya, dan percaya bahwa Tuhan memikirkan kita lebih
dari diri kita sendiri.
Ketika
kita memberi persembahan iman kita dilatih, itu sebabnya pemberian kita
porsinya harus semakin bertambah dari hari ke hari. Karena kita hanya akan
terus bertambah kuat jika setiap saat kita memikul beban yang lebih berat.
Ibrani
11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin
orang berkenan kepada Allah.
Hanya
karena iman kita dapat percaya dan bersedia melakukan apa yang tertulis di
Alkitab, sehingga hidup kita akan semakin berkenan kepada Allah, karena kita
memegang prisnsip Firman Tuhan dalam kehidupan kita.
Ibrani
11:7 Nuh dengan taat mempersiapkan
bahtera untuk menyelamatkan keluarganya
Iman
membuat kita berani melakukan perkara-perkara yang radical dalam kehidupan,
melakukan hal-hal yang dianggap mustahil oleh orang lain, namun kita percaya
karena Tuhan yang memerintahkan kita melakukannya.
Ibrani
11:8 Abraham taat, lalu ia berangkat
dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Hidup
sesuai dengan visi yang diberikan Tuhan tidaklah mudah, karena seringkali kita
harus bejalan melalui tempat-tempat yang tidak kita kenal. Kita membutuhkan iman
untuk berani menjalani visi yang ditunjukan Tuhan kepada kita. Iman membuat
visi kita kuat, setiap hari kita termotivasi untuk menjalani visi hidup kita.
Ibrani
11:11 Sara beroleh kekuatan untuk
menurunkan anak cucu
Sara berumur 90 tahun ketika melahirkan Ishak,
imannya memberikan kekuatan untuk menghasilkan keturunan dalam kehidupan. Iman
akan membuat fisik kita kuat. Orang yang
tidak memiliki iman akan selalu merasa lemah dalam menghadapi setiap beban
kahidupan.
Ibrani
11:25 Musa lebih suka
menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati
kesenangan dari dosa.
Iman
membuat kita mampu memikul salib. Memberi kekuatan untuk hidup di jalan Tuhan, meskipun
seringkali kehidupan di jalan Tuhan harus bertentangan dengan jalan orang-oran
yang ada di sekitar kita. Mengikut Tuhan sering kali membuat kita dibenci orang
lain, namun dengan iman kita diberi kemauan dan kemampuan untuk hidup memikul
salib.
CARA
MENUMBUHKAN IMAN
MENDENGAR FIRMAN
Roma 10:17
Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Untuk
menumbuhkan iman, kita harus membiasakan diri untuk terus-menerus mendengar
Firman Tuhan, karena apa yang kita dengar akan membangun kita. Iman kita
tumbuh, jika kita mendengar Firman Tuhan. Samakin banyak, semakin baik.
MEMELIHARA IMAN
2
Timotius 4:7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik,
aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Semua
yang hidup harus dipelihara dan diberi makan, makanan iman adalah Firman Tuhan.
Kita harus terus menjaga iman kita, kita harus hidup dalam lingkungan yang
benar sehingga iman kita bisa terus terjaga karena iblis setiap hari akan
berusaha untuk merampas iman kita, melalui setiap keadaan yang kita alami dalam
hidup.
PENGALAMAN HIDUP DENGAN IMAN
2
Korintus 5:7 sebab hidup kami ini adalah hidup karena
percaya, bukan karena melihat
Kita
semua harus memiliki pengalaman hidup dengan iman, merasakan sendiri
“suka-dukanya” hidup dalam iman, merasakan bagaimana dasyatnya jika kita hidup
dengan bergantung kepada Tuhan. Iman tidak bisa bertumbuh dengan pengalaman
iman orang lain, kita harus memiliki pengalaman sendiri, dengan cara memulai
hidup dengan iman.
No comments:
Post a Comment