Sunday, November 6, 2011

ECC Morning Service: Faith That Moves The Mountain

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setiap kita pasti memiliki gunung yang ada di hadapan kita, gunung kehidupan yang harus kita pindahkan. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa jika kita memiliki iman, maka kita akan bisa memerintahkan kepada gunung untuk berpindah, dan gunung itu akan pindah. Hari ini kita akan belajar apa yang harus kita lakukan untuk bisa memiliki iman yang memindahkan gunung.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
FAITH THAT MOVES THE MOUNTAIN

Matius 17:20
Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.

And Jesus said unto them, Because of your unbelief: for verily I say unto you, If ye have faith as a grain of mustard seed, ye shall say unto this mountain, Remove hence to yonder place; and it shall remove; and nothing shall be impossible unto you.

Dalam terjemahan aslinya, iman yang harus kita miliki bukanlah sebesar biji sesawi, melainkan seperti biji sesawi. Biji sesawi adalah biji yang sangat kecil, namun ketika sudah tumbuh dapat menjadi pohon yang besar.Begitu juga dengan iman kita, memang awalnya kecil, tetapi iman tidak boleh terus kecil, iman harus bertumbuh dan menjadi besar.
Matius 13:32
Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya


Ada dua ciri ketika iman kita bertumbuh, yang pertama adalah ketika kita lebih memahami Tuhan, dan yang kedua adalah ketika kita mulai bisa memikirkan orang lain dan beriman untuk orang lain.

LEBIH MEMAHAMI TUHAN
Banyak dari kita pasti pernah mengalami masa-masa dimana kita berdoa dan “beriman habis-habisan” untuk sesuatu, namun setelah beberapa lama melakukan hal tersebut, tetap saja kita tidak mendapatkan apa yang kita imani.Sebenarnya Tuhan kita adalah Tuhan yang tidak pernah tidak menjawab doa kita, namun terkadang Dia menjawab dengan jawaban yang berbeda dengan pikiran kita.

Pengalaman Pastor Nala ketika doanya dijawab dengan cara yang berbeda.
Tahun 1986 Pastor Nala lulus SMA, setelah itu dia mengikuti ujian masuk universitas,Jurusan Seni Rupa, ITB. Meskipun persaingan untuk masuk perguruan tinggi negeri sangat ketat, Pastor Nala saat itu begitu yakin dan begitu beriman akan janji-janji Tuhan yang tertulis di Alkitab. Dia sangat beriman bahwa dia pasti lulus, sehingga dia merasa tidak perlu mendaftar ke universitas lainnya.
Dia yakin, bahwa Tuhan berkata, “Mintalah maka kamu akan diberi.” , dia tidak takut untuk gagal masuk perguruan tinggi karena ada Firman Tuhan berkata “Tuhan tidak akan pernah mempermalukan anakNya.”

Ketika pengumuman keluar, didapatinya bahwa dia tidak termasuk ke dalam daftar mahasiswa yang diterima. Saat itu langit rasanya runtuh, dan semua hal yang diimaninya tidak terlaksana. Pastor Nala hidup dengan penuh rasa malu, meskipun akhirnya dia berhasil masuk ke sebuah universitas di Jogja.

Di Jogja Pastor Nala merasakan bagaimana rasanya hidup sebagai anak kost, bagaimana sulitnya mengatur keuangan, bagaimana caranya untuk setia mengembalikan perpuluhan. Dia juga merasakan bagaimana rasanya dimuridkan, dan belajar tunduk kepada bapak rohani. Sesuatu yang tidak pernah dirasakan dan dipelajarinya sebelumnya. Satu tahun tinggal di Jogja dan dia belajar banyak hal, dan dibentuk secara luar biasa oleh Tuhan.

Setahun kemudian Pastor Nala kembali mengikuti ujian, dan akhirnya dia berhasil masuk Jurusan Seni Rupa, ITB. Akhirnya dia menyadari bahwa Tuhan sebenarnya menjawab doanya tahun lalu, namun dengan cara yang berbeda. Pastor Nala menyadari bahwa jika Tuhan menjawab seperti yang dia minta, maka dia tidak akan pernah belajar hal-hal penting yang dipelajarinya selama setahun. Hal-hal yang membekali kehidupannya sampai sekarang.
Ketika iman kita bertumbuh, kita akan semakin memahami Tuhan dan maksud-maksud di balik jawaban yang diberikanNya.

MEMIKIRKAN ORANG LAIN
Matius 13:32
Memang biji itu yang paling kecil dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah tumbuh, sesawi itu lebih besar dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya

Ketika iman kita bertumbuh, maka orang-orang akan mulai bisa bergantung dalam kehidupan kita. Kita akan mulai memikirkan orang lain, dan beriman untuk orang lain. Doa-doa kita tidak hanya membahas tentang diri kita sendiri. Kita mulai meng-cover kehidupan orang lain dalam doa-doa kita.

IMAN HARUS DIPERKATAKAN
Iman harus diperkatakan, Firman Tuhan mengatakan gunung akan berpindah, jika kita memiliki iman seperti biji sesawi dan memperkatakan iman itu. Kita harus memperkatakan iman kita,

Yesus tidak pernah mengajarkan kita berdoa dengan telepati. Kita harus memperkatakan doa-doa kita dan iman kita. Kita harus memerintahkan gunung dalam kehidupan kita untuk pindah, baru gunung tersebut akan berpindah.

Ibrani 11:1
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Iman adalah dasar dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Kita semua percaya bahwa setelah kita mati, kita akan masuk surga. Dasar dari kerpercayaan kita tersebut adalah Firman Tuhan, ada tertulis  “siapa yang percaya kepadaku tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal”. Itulah dasar dari keselamatan kita. Buktinya adalah kematian Yesus di kayu salib untuk kita.

Jika anakNya saja diberikan, untuk memenuhi janji Tuhan, apalagi hal-hal yang lain. Katakan ia dan amin untuk setiap janji Tuhan yang tertulis di Alkitab. Jika nyawaNya saja diberikan, apalagi hal-hal yang jauh lebih kecil seperti uang, rumah ataupun jabatan.
The more your faith mature, the less natural evidence you need

Jika iman kita bertumbuh, kita akan semakin sedikit membutuhkan bukti-bukti fisik akan apa yang kita imani. Kita akan mempercayai setiap janji Tuhan tanpa perlu melihat berbagai bukti-bukti sebelumnya.

2 LEVEL OF FAITH : I Need To Touch
Matius 9: 21-22
Karena katanya dalam hatinya: "Asal kujamah saja jubah-Nya, aku akan sembuh."
"Teguhkanlah hatimu, hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau
Level iman ini adalah level dimana kita masih butuh bukti fisik untuk iman kita, kita masih membutuhkan butuh jamahan, mendapat tumpangan tangan, untuk membangkitkan iman kita.Hal tersebut tidaklah salah, namun jika iman kita terus bertumbuh kita akan beranjak ke level iman yang selanjutnya.

Just Speak The Word Only
Lukas 7: 7 & 9
7  Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh.
9  "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!"
Perwira romawi ini hanya membutuhkan perkataan Yesus untuk mengimani, dan mendapat jawaban dari imannya. Iman yang bertumbuh adalah iman yang murni percaya dengan perkataan Tuhan.

APA YANG DIBUAT OLEH IMAN DALAM HIDUP KITA
Ibrani 11:4  Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain.

Iman membuat kita bisa memberikan persembahan, bahkan lebih dari itu, iman membuat kita sanggup memberikan korban untuk Tuhan. Itu sebabnya orang yang memiliki iman bisa memberikan begitu banyak, uang, waktu dan usahanya untuk Tuhan.

Tanpa iman setiap orang hanya akan memikirkan dirinya sendiri, terfokus kepada masalah dan kesusahannya sendiri. Namun orang yang memiliki iman percaya bahwa Tuhanlah yang memelihara kehidupannya, dan percaya bahwa Tuhan memikirkan kita lebih dari diri kita sendiri.
Ketika kita memberi persembahan iman kita dilatih, itu sebabnya pemberian kita porsinya harus semakin bertambah dari hari ke hari. Karena kita hanya akan terus bertambah kuat jika setiap saat kita memikul beban yang lebih berat.

Ibrani 11:6  Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah.
Hanya karena iman kita dapat percaya dan bersedia melakukan apa yang tertulis di Alkitab, sehingga hidup kita akan semakin berkenan kepada Allah, karena kita memegang prisnsip Firman Tuhan dalam kehidupan kita.

Ibrani 11:7  Nuh dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya
Iman membuat kita berani melakukan perkara-perkara yang radical dalam kehidupan, melakukan hal-hal yang dianggap mustahil oleh orang lain, namun kita percaya karena Tuhan yang memerintahkan kita melakukannya.

Ibrani 11:8  Abraham taat, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui.
Hidup sesuai dengan visi yang diberikan Tuhan tidaklah mudah, karena seringkali kita harus bejalan melalui tempat-tempat yang tidak kita kenal. Kita membutuhkan iman untuk berani menjalani visi yang ditunjukan Tuhan kepada kita. Iman membuat visi kita kuat, setiap hari kita termotivasi untuk menjalani visi hidup kita.

Ibrani 11:11  Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu 
Sara berumur 90 tahun ketika melahirkan Ishak, imannya memberikan kekuatan untuk menghasilkan keturunan dalam kehidupan. Iman akan membuat fisik kita kuat. Orang yang tidak memiliki iman akan selalu merasa lemah dalam menghadapi setiap beban kahidupan.

Ibrani 11:25  Musa lebih suka menderita sengsara dengan umat Allah dari pada untuk sementara menikmati kesenangan dari dosa.
Iman membuat kita mampu memikul salib. Memberi kekuatan untuk hidup di jalan Tuhan, meskipun seringkali kehidupan di jalan Tuhan harus bertentangan dengan jalan orang-oran yang ada di sekitar kita. Mengikut Tuhan sering kali membuat kita dibenci orang lain, namun dengan iman kita diberi kemauan dan kemampuan untuk hidup memikul salib.

CARA MENUMBUHKAN IMAN
MENDENGAR FIRMAN
Roma 10:17 
Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Untuk menumbuhkan iman, kita harus membiasakan diri untuk terus-menerus mendengar Firman Tuhan, karena apa yang kita dengar akan membangun kita. Iman kita tumbuh, jika kita mendengar Firman Tuhan. Samakin banyak, semakin baik.

MEMELIHARA IMAN
2 Timotius 4:7  Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman.
Semua yang hidup harus dipelihara dan diberi makan, makanan iman adalah Firman Tuhan. Kita harus terus menjaga iman kita, kita harus hidup dalam lingkungan yang benar sehingga iman kita bisa terus terjaga karena iblis setiap hari akan berusaha untuk merampas iman kita, melalui setiap keadaan yang kita alami dalam hidup.

PENGALAMAN HIDUP DENGAN IMAN
2 Korintus 5:7  sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat
Kita semua harus memiliki pengalaman hidup dengan iman, merasakan sendiri “suka-dukanya” hidup dalam iman, merasakan bagaimana dasyatnya jika kita hidup dengan bergantung kepada Tuhan. Iman tidak bisa bertumbuh dengan pengalaman iman orang lain, kita harus memiliki pengalaman sendiri, dengan cara memulai hidup dengan iman.

No comments: