Sunday, July 24, 2011

ECC Morning Service: Hidup Dalam Kebenaran

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Setelah hubungan pribadi kita dengan Tuhan masuk ke level yang lebih tinggi, pergumulan dalam kehidupan kita akan juga masuk ke level yang lebih tinggi, kita tidak lagi akan bejuang untuk memutuskan kita akan berlaku baik atau buruk, berdosa atau tidak, karena seorang yang bertumbuh secara rohani umumnya secara bertahap akan meninggalkan kebiasaan dosanya. Namun sebagai anak Tuhan perjuangan kita tidak selesai di level tersebut, kita diminta untuk berbuat benar dan juga sempurna, bukan hanya berbuat baik.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
HIDUP DALAM KEBENARAN

Jika hidup kita sudah berada di “the next level”, kita tidak lagi bertanya bahwa sesuatu adalah dosa atau tidak, benar atau salah. Orang yang berada di level yang lebih tinggi tidak cukup untuk berbuat baik saja, atau menghindari berbuat dosa saja, orang tersebut akan mulai mempertimbangkan, sesuatu adalah baik atau benar, karena tidak semua yang baik itu benar.

Roma 12:2
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.

Hal pertama yang menarik untuk kita bahas dalam ayat ini adalah, “jangan menjadi serupa dengan dunia ini”, hal ini sering kali disalahartikan oleh banyak orang percaya, tidak serupa dengan dunia tidak sedang berbicara tentang fashion, warna musik, teknologi atau hal-hal “duniawi” yang sering diperdebatkan lainnya.

Tidak ada musik yang berasal dari Surga, tidak ada pakaian surgawi, atau teknologi surgawi, kita semua tentu boleh untuk memanfaatkan dan menikmati hal-hal tersebut, ayat di atas  berkata “berubahlah oleh pembaharuan budimu” itu artinya cara berpikir dunialah yang harus kita rubah.

Sebagai orang percaya kita harus merubah banyak nilai-nilai duniawi yang tertanam dalam cara berpikir kita, yang bertolak belakang dengan kebenaran Firman Tuhan. Kita harus merubah nilai-nilai yang duniawi yang ada dalam diri kita, jika hal tersebut tidak sejalan dengan Firman Tuhan.

"Baik, berkenan dan sempurna", hidup sesuai dengan Firman Tuhan tidak berhenti di titik baik saja, untuk jadi orang baik kita tidak perlu Yesus, sangat banyak orang baik di dunia ini yang tidak pernah mengenal Tuhan, menjadi baik tidak selamanya sesuai dengan Firman Tuhan, hal yang baik tidak selalu benar.

Yesaya 64:6
Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.

Ayat di atas mengatakan “kesalehan kita seperti kain kotor”, segala upaya dan kebaikan yang bisa kita laksanakan tidak ada artinya dibanding standard Tuhan. Kebaikan kita tidak akan pernah cukup untuk membuat kita diselamatkan. Kita harus berbuat benar dan berbuat sempurna 

Untuk menjadi orang yang berkenan di hati Tuhan, menjadi orang yang benar di mata Tuhan, hal pertama yang kita butuhkan adalah mengetahui apa itu kebenaran Firman Tuhan, karena sering kali kebenaran kita (kebenaran dunia) dengan kebenaran Firman Tuhan seing kali bertolak belakang.

BAPA YANG BAIK 

Dunia umumnya menganggap bapak yang jahat adalah bapa yang sering memukuli anaknya, dan bapak yang baik adalah bapa yang lembut pada anaknya, umumnya bapa di dunia ini terbagi menjadi dua jenis, bapa yang menyakiti tubuh dan hati anaknya karena kekerasan yang dilakukannya, atau bapa yang cenderung membiarkan anaknya melakukan segala hal yang akhirnya menjerumuskan anaknya.

Kedua hal itu sama-sama merusak. Untuk menjadi seorang bapa yang baik, kita perlu tahu kebenaran Firman Tuhan, mengenai bagaimana seharusnya seorang bapa bertindak.

Amsal 13:24
Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

Dalam ayat di atas jelas dikatakan bahwa bapa yang baik dan mengasihi anaknya adalah bapa yang menggunakan tongkat untuk mendisiplin anaknya. Tongkat dalam pengertian rohani adalah otoritas, seorang bapa harus bisa menegakan otoritas dalam keluarga dan otoritas tersebut harus dipatuhi oleh anaknya, ayat tersebut jelas mengatakan “siapa yang tidak menggunakan otoritas benci sama anaknya.”

Itulah kebenaran tentang mengasihi dan medidik anak, kebenaran yang tertulis dalam Alkitab, seperti itulah orang percaya seharusnya berprilaku. Jika kita sayang anak kita, tegakkan otoritas.

MENOLONG ORANG
Perbuatan menolong orang selalu dianggap sebagai perbuatan baik, namun dalam Alkitab menolong orang lain tidak selamanya benar, untuk hidup dalam kebenaran kita juga harus mengerti ajaran Firman Tuhan mengenai bagaimana kita harus menolong orang lain, supaya perbuatan kita dianggap benar oleh Allah.

Yeremia 17:5
Beginilah firman TUHAN: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!

Ayat di atas mengajarkan bahwa, jika pertolongan kita membuat orang lain mengandalkan manusia, maka pertolongan kita tidak benar lagi di mata Tuhan, karena hal tersebut membuat orang yang kita tolong menjadi orang yang terkutuk.

Apapun pertolongan yang kita berikan, kita harus memastikan bahwa pertolongan kita tidak membuat orang tersebut bergantung pada kita dan tidak bergantung pada Tuhan. Karena jika itu terjadi maka kebaikan yang kita lakukan sudah tidak benar lagi di mata Tuhan.

Terkadang seseorang memang harus mengalami kesusahan tertentu dalam hidupnya karena Tuhan sedang memprosesnya, bantuan yang kita berikan bisa saja menganggu atau memperlambat proses hidupnya sehingga kehidupannya tidak bisa naik ke level berikutnya. 

Ketika proses berakhir, berkat akan mengalir. Sebelum membantu seseorang, mintalah hikmat Tuhan terlebih dahulu, supaya kita tidak mengganggu proses yang sedang dijalani orang tersebut.

PEKERJAAN 
Amsal 22:29
Pernahkah engkau melihat orang yang cakap dalam pekerjaannya? Di hadapan raja-raja ia akan berdiri, bukan di hadapan orang-orang yang hina.
Ayat di atas jelas mengatakan bahwa untuk mendapatkan promosi (berdiri di hadapan raja), kita harus cakap dalam pekerjaan kita. Dalam dunia pekerjaan tidak cukup hanya menjadi orang baik, kita juga harus menjadi ahli dalam pekerjaan kita, kita tidak bisa hanya mengandalkan doa dan puasa dan berusaha menjadi baik untuk mendapatkan promosi, karena orang tidak melihat hal tersebut, orang akan melihat hasil perkerjaan kita. Alkitab jelas mengatakan untuk mendapatkan promosi kita harus menjadi cakap dalam pekerjaan kita.

TEMAN YANG BAIK
Nilai-nilai dunia mengatakan, teman adalah mereka yang selalu membuat kita bahagia, selalu bersenang-senang bersama kita, sementara musuh adalah orang menyakiti kita. Teman adalah orang yang mencium kita dan musuh adalah orang yang memukul kita.

Amsal 27:6
Seorang kawan memukul dengan maksud baik, tetapi seorang lawan mencium secara berlimpah-limpah. Kita harus mengetahui bahwa kebenaran tidak selamanya indah dan manis, kebenaran sering kali merupakan hal yang menyakitkan. Teman yang benar menurut Alkitab adalah teman yang mau dan berani

Kita harus mengetahui bahwa kebenaran tidak selamanya indah dan manis, kebenaran sering kali merupakan hal yang menyakitkan. Teman yang benar menurut Alkitab adalah teman yang mau dan berani “memukul” temannya supaya demi membuat temannya kembali berjalan dalam kebenaran, dan bukan hanya orang yang hanya memuji, dan men”support” temannya meskipun dia sedang berjalan menuju kehancuran, melainkan menasehati, dan memperingatkan temannya supaya tetap berjalan dalam kebenaran.

Teman yang benar harus berani mengambil resiko untuk memukul temannya, selama hal tersebut membawa kebaikan bagi temannya. Dibutuhkan keberanian untuk menyatakan kebenaran, menyatakan kebenaran terkadang harus mempertaruhkan hubungan kita dengan orang yang kita kasihi. Jauh lebih mudah menjadi teman yang mencium daripada yang memukul, namun teman yang benar berani memukul demi kebaikan temannya.
“Pilihlah kebenaran lebih dari hubungan.”

HIDUP DALAM KEBENARAN
Janji Tuhan untuk anak-anakNya yang hidup dalam kebenaran sangatlah luar biasa.

Mazmur 37:23
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya;
Tuhan berjanji akan menetapkan langkah bagi anakNya yang hidup dalam kebenaran, bukan hanya itu Dia juga berjanji untuk menopang tangan kita, sehingga apa pun yang terjadi dalam hidup kita, kita tidak akan jatuh sampai tergeletak, karena Tuhan akan selalu menopang tangan kita.

Sebagai anak Tuhan kita tetap bisa mengalami kegagalan dalam kehidupan kita, namun jika kita hidup dalam kebenaran, Tuhan berjanji akan menopang tangan kita meskipun kita jatuh, artinya separah apa pun kegagalan yang kita alami, kita akan selalu bisa bangkit, karena Tuhan menopang kita.

Mazmur 37:25
Dahulu aku muda, sekarang telah menjadi tua, tetapi tidak pernah kulihat orang benar ditinggalkan, atau anak cucunya meminta-minta roti;

Daud mengatakan bahwa anak cucu orang benar hidupnya tidak akan meminta-minta, anak orang benar berbeda dengan anak orang kaya, anak orang benar adalah anak yang dalam hidupnya diwariskan nilai-nilai kebenaran oleh orang tuanya.

Kita sering gampang memberi uang untuk anak cucu, tetapi pelit memberi kebenaran. Kebenaran adalah warisan yang jauh lebih berharga daripada harta benda, wariskanlah nilai-nilai kebenaran untuk anak cucu kita.

Anak cucu orang benar adalah anak yang diwariskan kebenaran.

No comments: