Sunday, November 9, 2008

ECC Morning Service: Lean on God

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Firman hari ini tidak akan mengubah keadaan sekarang, krisis ekonomi masih akan tetap berlangsung, masalah dalam bisnis kita masih akan terjadi setelah kita pulang dari sini. Firman hari ini bermaksud untuk mengubah sudut pandang anda terhadap keadaan yang sedang berlangsung sekarang.
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman : Senior Pastor Nala Widya 
LEAN ON GOD 
Luk 12 : 15-31
15 “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan, sebab walaupun seorang berlimpah-limpah hartanya, hidupnya tidak akan tergantung dari kekayaan itu.”

Saat ini, semua orang mengakui bahwa krisis ekonomi yang terjadi diakibatkan oleh ketamakan manusia, semua orang berlomba-lomba memperkaya dirinya dan akhirnya membawa mereka ke dalam kehancuran.

Lebih dari 2000 tahun yang lalu Tuhan kita sudah memperingatkan kita untuk waspada terhadap segala ketamakan.

Dalam ayat 18, Yesus juga memberikan ciri-ciri orang yang tamak, “ Orang yang tamak adalah mereka yang terus memperbesar lumbungnya". Apa artinya memperbesar lumbung dalam kehidupan kita saat ini? Kegunaan memperbesar lumbung adalah supaya semua bisa masuk dan tidak ada yang keluar.

Pada zaman sekarang, orang-orang semakin konsumtif. Mereka tidak pernah puas dengan apa yang mereka miliki, penghasilan yang lebih banyak membuat mereka membeli barang-barang yang lebih mahal dan makan makanan yang lebih mahal. Mereka menghabiskan sebanyak mungkin untuk menghabiskan apa yang mereka dapat dan supaya tidak ada yang bisa keluar.

Tidak ada yang salah jika kita menjadi kaya raya, tetapi bahaya terbesar dalam menjadi kaya adalah kita merasa tidak membutuhkan Tuhan yang berakhir pada putusnya hubungan kita dengan Tuhan. Memiliki kekayaan tanpa memiliki Tuhan hanya akan membuat kita kehilangan sukacita dan damai sejahtera, karena kita diperbudak oleh uang dan standar hidup kita sendiri.


Tuhan menyebut diriNya
Jehovah Rapha – Akulah yang menyembuhkanmu
Jehovah Jireh – Akulah yang mencukupkan segala kebutuhanmu
Jehovah Nissi – Akulah yang memberikan damai
Justru dalam ketidakpunyaan kita lebih mudah merasakan bahwa Allah kita adalah Jehovah.

Dalam ayat 23 dikatakan “ Sebab hidup itu lebih penting dari makanan dan tubuh itu lebih penting dari pakaian. ” – Jangan investasikan hidupmu untuk makanan dan pakaian, sebab semua itu adalah sia-sia. Bersyukurlah atas hidupmu dan tubuhmu, karena itulah yang membuat makanan yang kau makan nikmat rasanya dan pakaian yang kau pakai terlihat indah. Semua itu pemberian Tuhan dan bersyukurlah pada Tuhan akan semua itu.

3 MENTALITAS KERAJAAN ALLAH 
30 - 31
“ … kamu memang memerlukan semuanya. Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah maka semuanya itu akan ditambahkan juga kepadamu.”
Bonus adalah sesuatu yang kita dapatkan secara cuma-cuma, misalnya ketika kita membeli sepatu, kita akan mendapatkan bonus gantungan kunci, bonus itu akan diberikan meskipun kita tidak memintanya. Itulah bonus.

Hal tersebut yang dijanjikan Tuhan kepada kita, makanan, pakaian dan kekayaan lainnya adalah bonus yang kita dapat jika kita memiliki mentalitas kerajaan Allah.

3 Mentalitas kerajaan Allah :
1. Bergantung pada Tuhan
2. Membagi-bagi kekayaan
3. Mengerti prioritas

Milikilah mentalitas kerajaan Allah maka berkat Tuhan akan mengalir dalam hidupmu.

William Colgate
Dia adalah hamba Tuhan dan juga pendiri perusahaan Colgate, perusahaan pasta gigi dan sabun yang terbesar di dunia.

Ketika memulai usahanya dia mengembalikan 10% dari penghasilannya kepada Tuhan, dia mengawali usahanya dengan membuat sabun, dengan berjalannya waktu usahanya bertambah besar dan dia berkata, “GOD, THIS IS MORE THAN ENOUGH FOR ME ” maka dia mengembalikan 20% dari penghasilannya kepada Tuhan, dalam perjalanan hidupnya Tuhan memberikan kreativitas kepadanya dan dia menjadi pelopor sabun siap pakai seperti yang kita pakai sekarang. Usahanya terus bertambah besar dan dia kembali berkata, “GOD, THIS IS MORE THAN ENOUGH FOR ME ” maka dia mengembalikan 30% , Tuhan terus memberikan kreativitas kepadanya, dia juga menjadi pelopor pasta gigi yang dimasukan dalam tube. Usahanya terus berkembang dan dia juga terus mengembalikan lebih banyak lagi dari persentase penghasilannya kepada Tuhan, sampai akhirnya memberikan 90%.

Pernahkah anda mengatakan, “GOD, THIS IS MORE THAN ENOUGH FOR ME ” dan mengembalikan lebih banyak kepada Tuhan, ataukah anda ingin menjadi mereka yang terus memberikan jumlah yang sama kepada Tuhan, sambil terus memperbesar lumbung anda.

“ It’s not what you achieve, it’s what you become.”

No comments: