Monday, February 28, 2011

ECC morning Service: Cultural Mandate

------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Yoh 3:16 berkata, "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini..." ayat tersebut mengatakan bahwa Tuhan memiliki kasih yang begitu besar terhadap dunia ini, dan sebagai anak-anakNya seharusnya kasih Bapa kita akan dunia ini tercermin melalui kehidupan kita, namun ironisnya banyak dari kita yang malah merasa dunia adalah sesuatu yang buruk, sesuatu yang penuh dengan dosa dan yang harus kita hindari. Banyak anak Tuhan malah menjadi pembenci dunia, ketika Tuhan sendiri mengorbankan anakNya karena kasihNya yang begitu besar akan dunia ini. Hal tersebut terjadi karena kita belum mengetahui tugas-tugas kita sebagai orang percaya di dunia ini. Gaya hidup yang seharusnya kita jalani selama kita hidup di dunia ini.
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

 Pelayan Firman : Pastor Ronald Polliton
 CULTURAL MANDATE
Tuhan memiliki rencana untuk dunia, Tuhan memberikan gereja Tuhan sebuah rencana untuk dijalankan di dunia ini. Kita semua harus  memahaminya sehingga kita bisa hidup dengan lebih maksimal. Tuhan memiliki rencana untuk dunia ini, tetapi sering kali orang Kristen memiliki pemahaman yang salah tentang dunia.

Kita sering memiliki pandangan yang negatif terhadap istilah dunia, dunia sering diimajinasikan sebagai sesuatu yang buruk, sehingg kita sering beranggapan bahwa kita tidak boleh menjadi bagian dari dunia, bahkan kita dilarang untuk masuk dan berpartisipasi dalam dunia itu sendiri.

Firman Tuhan dalam 1 Yoh 2:15, sering menjadi dasar kesalah pahaman orang Kristen terhadap dunia.

1 Yoh 2 : 15 - Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu.

Kita mengartikan ayat ini bahwa kita tidak boleh mengasihi dunia, dunia sering disamakan dengan dosa dan jika kita mengasihi dunia, maka kita akan kehilangan kasih Allah. 

PEMAHAMAN YANG SALAH TENTANG DUNIA
  • Dunia adalah tempat untuk kita jauhi
  • Semua yang ada di dunia ini adalah hasil pekerjaan iblis (contoh: music dunia, tarian dunia, ilmu pengetahuan, dll)
  • Orang Kristen tidak boleh memiliki kekayaan atau harta duniawi.
  • Kita sebaiknya tidak memiliki hubungan dengan sesuatu yang bersifat sekuler (contoh: menonton film, pergi ke tempat hiburan,dll), kita hanya boleh hidup dalam hal-hal yang bersifat spiritual (contoh: pergi ke Gereja, Doa, Persekutan dan hal-hal rohani lainnya).

Friday, February 25, 2011

ECC Morning Service: Rest in The Lord

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Terkadang sebagian dari kita sering menjalani kehidupan dengan rasa marah dan kecewa karena kita melihat orang-orang yang hidupnya tidak jujur, tidak mengenal Tuhan dan bahkan sering merugikan banyak orang tetapi hidupnya penuh dengan keberhasilan
dan kelimpahan. Hal-hal buruk yang dilakukannya mendatangkan keberhasilan dalam hidupnya, sementara hal-hal baik yang kita lakukan malah tidak membawa kita kemana-mana. Alkitab juga membahas tentang keadaan ini, Tuhan memberi tahu apa yang seharusnya kita lakukan dalam keadaan seperti ini. Tidak perlu khawatir Tuhan tetap menjanjikan kehidupan penuh dengan kemenangan bagi kita yang hidup dalam jalannya.

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman : Senior Pastor Nala Widya
REST IN THE LORD

Maz 37:7-11
37:7. Berdiam dirilah di hadapan TUHAN dan nantikanlah Dia; jangan marah karena orang yang berhasil dalam hidupnya, karena orang yang melakukan tipu daya.
37:8 Berhentilah marah dan tinggalkanlah panas hati itu, jangan marah, itu hanya membawa kepada kejahatan.
37:9 Sebab orang-orang yang berbuat jahat akan dilenyapkan, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN akan mewarisi negeri.
37:10 Karena sedikit waktu lagi, maka lenyaplah orang fasik; jika engkau memperhatikan tempatnya, maka ia sudah tidak ada lagi.
37:11 Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

Terkadang sebagian dari kita sering menjalani kehidupan dengan rasa marah karena kita sering melihat orang-orang yang hidupnya tidak jujur, tidak mengenal Tuhan dan bahkan sering merugikan banyak orang tetapi hidupnya penuh dengan keberhasilan dan kelimpahan.

Ayat di atas mengajarkan kita satu hal, yaitu berdiam dirilah di hadapan Tuhan. Di tahun ini mari kita menambahkan satu prisip di kehidupan kita, yaitu prinsip untuk Rest in the Lord, kita harus belajar untuk berdiam diri dan tetap menantikan Tuhan. 

Tuhan ingin kita berdiam diri, dan menantikan Tuhan karena segala sesuatu belum berakhir, mungkin saat ini orang-orang yang hidupnya tidak benar terlihat sedang “memenangkan pertandingan”, tetapi hidup anda belum berakhir, Tuhan pasti dan akan melakukan sesuatu.

37:11 Tetapi orang-orang yang rendah hati akan mewarisi negeri dan bergembira karena kesejahteraan yang berlimpah-limpah.

Tuhan berjanji bagi mereka yang menantikan Tuhan akan mewarisi negeri, mewarisi negeri berarti menjadi orang yang memiliki pengaruh di negeri dimana dia berada. Jika ia seorang atlet dia akan menjadi atlet nasional, jika ia menjadi pengusaha usahanya akan menjadi market leader di mana dia berada, jika dia ilmuwan dia akan menjadi ilmuwan yang mendatangkan perubahan untuk negerinya.

Dalam ayat 11, dikatakan bahwa orang yang rendah hari akan memiliki kesejahteraan yang berlimpah-limpah, ayat ini tidak sedang mengatakan tentang kesejahteraan di surga nanti, tetapi kesejahteraan di bumi ini selama kita hidup. Tuhan berjanji bahwa orang yang menantikan Tuhan akan diberi kesejahteraan yang berlimapah-limpah.

Arti dari kesejahteraan yang berlimapah-limpah adalah orang yang menjadi berkat buat orang-orang lain, hidupnya bukan hanya cukup untuk dirinya sendiri, tetapi juga cukup untuk memberkati orang lain. Itulah janji Tuhan, dan jika itu belum terjadi saat ini, nantikanlah Tuhan, karena segala sesuatunya belum selesai.

Monday, February 21, 2011

ECC Morning Service: Becoming The Victorious (Part 2)

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Bagi para pria atau para pencinta sepak bola tentu tidak asing lagi dengan gambar di bawah, Tim Nasional Spanyol atau yang biasa disebut dengan La Furia Roja berhasil menjadi Juara Dunia tahun lalu. Mereka menjadi Juara Dunia untuk pertama kalinya setelah 2 tahun sebelumnya berhasil menjadi mereka menjadi Juara Piala Eropa. Mereka memang tim terbaik di dunia saat ini, dan juga dihuni oleh pemain-pemain terbaik dunia, tetapi ingatkah anda bahwa Spanyol sudah memiliki pemain-pemain berkelas dunia dalam 10-15 tahun terakhir, namun sebelumnya mereka hanya disebut tim spesialis kualifikasi dan selalu gagal menunjukan potensinya dalam kejuaraan yang sesungguhnya. Spanyol berhasil merubah image tersebut dengan merubah mentalitas yang ada di dalam tim mereka, itulah yang manjadi kunci keberhasilan mereka mencapai kemenangan demi kemenangan beberapa tahun terakhir. Begitu juga dengan hidup kita, jika saat ini kita belum berhasil menunjukan potensi-potensi yang kita miliki, dan belum mencapai kemenangan demi kemenangan,pasti ada beberapa hal yang harus kita rubah dalam diri kita, dan hari ini kita akan belajar hal-hal apa saja yang harus kira rubah sehingga kita bisa menjadi pemenang.
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
 
Pelayan Firman : Pastor Victor Waang
BECOMING THE VICTORIUOS (Part 2)

Alkitab berkata bahwa keputusan-keputusan yang kita buat hari ini akan sangat mempengaruhi masa depan kita, bahkan bukan hanya mempengaruhi masa depan kita, tetapi juga akan mempengaruhi keturunan-ketunana kita, bahkan sampai generasi-generasi selanjutnya.

Banyak orang terjebak di masa lalunya, mereka tidak bisa keluar dari kenangan (baik atau buruk) di masa lalunya dan hal itu pada akhirnya merusak masa depan mereka. Kita tidak bisa mendapatkan masa depan kita, kalau  kita tidak bisa melepaskan masa lalu kita.
Memang masa depan ditentukan oleh “masa lalu”, tetapi bukan berarti masa lalu kita menentukan masa depan, kita tidak boleh membiarkan masa lalu kita mendikte masa depan kita.  Kita harus fokus untuk melihat kedepan,  tindakan dan keputusan yang kita ambil hari ini akan akan sangat menentukan masa depan kita. 

3 TINDAKAN YANG MEMBANTU UNTUK MENDAPATKAN MASA DEPAN KITA
CHANGES
Yos 3 : 16-17
3:16 maka berhentilah air itu mengalir. Air yang turun dari hulu melonjak menjadi bendungan, jauh sekali, di dekat Adam, kota yang terletak di sebelah Sartan, sedang air yang turun ke Laut Araba itu, yakni Laut Asin, terputus sama sekali. Lalu menyeberanglah bangsa itu, di tentangan Yerikho.
3:17 Tetapi para imam pengangkat tabut perjanjian TUHAN itu tetap berdiri di tanah yang kering, di tengah-tengah sungai Yordan, sedang seluruh bangsa Israel menyeberang di tanah yang kering, sampai seluruh bangsa itu selesai menyeberangi sungai Yordan.

Kota Adam, adalah kota yang harus dilewati bangsa Israel sebelum melewati Sungai Yordan. Nama Adam berarti : manusia lama, kehidupan lama, atau sifat manusia yang lama.

Dalam cerita ini Bangsa Israel menyebrangi sungai Yordan mereka meninggalkan sifat manusia lama mereka, ketika melewati Sungai Yordan terjadi perubahan, sehingga Bangsa Israel tidak mau lagi kembali ke kehidupan mereka yang lama. Sungai Yordan membuat mereka berubah dan memulai kehidupan yang baru.

Bagi orang percaya saat ini, Salib Yesus adalah Sungai Yordan kita,  Yesus membebaskan kita dari ikatan manusia lama kita dan membuat kira menjadi manusia baru. Salib Kristus memiliki kuasa untuk melepaskan setiap masa lalu dan juga membantu kita untuk mendapatkan masa depan kita.
“Masa depan adalah milik orang yang ingin melakukan perubahan demi perubahan”

Wednesday, February 9, 2011

ECC Morning Service: Promise Land

 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Tuhan ingin membawa hidup kita dari hidup yang lama, ke hidup yang baru. Sama seperti bangsa Israel yang dibawa dari Mesir ke Tanah Perjanjian. Tanah Perjanjian adalah gambaran dari berkat dan kasih karunia Tuhan untuk bangsa Israel. Ketika mereka berpindah ke Tanah perjanjian, yang dirubah Tuhan dalam bangsa Israel bukan hanya tempat tinggal mereka tetapi juga mentalitas mereka.
Begitu juga dalam kehidupan kita, kehidupan kita juga akan dirubahkan Tuhan dari mentalitas budak kepada mentalitas Tanah Perjanjian . Berkat dan kasih karunia Tuhan akan kita dapatkan setelah mentalitas kita diubahkan oleh Tuhan. 
 ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pelayan Firman: Senior Pastor Nala Widya
PROMISE LAND

Kel 3:7
Dan TUHAN berfirman: "Aku telah memperhatikan dengan sungguh kesengsaraan umat-Ku di tanah Mesir, dan Aku telah mendengar seruan mereka yang disebabkan oleh pengerah-pengerah mereka, ya, Aku mengetahui penderitaan mereka.

Ketika berada di Mesir, bangsa Israel dijadikan budak, mereka disiksa dan dipaksa untuk membangun kota Pitom & Raamses, dua proyek besar dan luar biasa yang dipimpin oleh Musa.  Mereka dipaksa kerja oleh para pengerah Mesir ( mandor ), sehingga mereka bisa membangun 2 kota yang luar biasa modern dan indah pada masanya tersebut.

Meskipun kehidupannya sangat menderita, tetapi pekerjaan yang mereka lakukan menghasilkan suatu karya yang luar biasa, sebagai budak mereka terus dipaksa untuk bekerja oleh para mandor-mandor mesir, oleh karena itu mereka bisa menghasilkan sesuatu yang besar.

Seperti itulah kehidupan seorang budak, budak memiliki ciri sebagai berikut :

1.Budak bekerja untuk orang lain.
Budak tidak bekerja untuk dirinya sendiri, mereka adalah milik orang lain, dan semua hasil kerjanya akan dimiliki oleh majikannya

2. Melakukan segala sesuatu karena takut akan hukuman
Seperti bangsa Israel yang berhasil membuat karya luar biasa di Mesir, setiap budak juga bisa membuat hal-hal yang besar tetapi merekan tidak akan mendapat apap pun dari hasil pekerjaannya tersebut, mereka juga tidak menginginkan hal tersebut, mereka bekerja hanya karena takut akan hukuman.

3. Hidupnya hanya tergantung belas kasihan majikannya.
Budak hanya mendapatkan sesuatu atas belas kasihan majikannya, tanpa belas kasihan majikannya mereka tidak akan makan dan juga istirahat, kelangsungan hidupnya hanya tergantung dengan belas kasihan majikannya.

Seperti itulah kehidupan sebagai budak secara jasmani, mungkin saat ini perbudakan secara jasmani sudah tidak ada lagi, namun perbudakan secara rohani masih sering terjadi.

Jika saat ini hasil pekerjaan kita hanya dinikmati orang lain, atau jika kita hanya melakukan sesuatu karena tekanan atau takut akan hukuman, itu artinya kita masih berada dalam Mesir rohani, kita masih hidup dengan mentalitas budak.

Contoh kehidupan dengan mentalitas budak di Indonesia: